21||Boneka gajah

73 4 0
                                    

Semua nya akan menyenangkan jika kita jadi diri kita sendiri

"Bulan sekarang senang berada di rumah karna ia merasa tidak sendiri lagi, orang tus nya memperkerjakan pembantu yang sudah tua bernama mbo iyem.

Sudah menjelang pagi tapi bulan masih enggan menutup mata nya, entah apa yang ia pikirkan.

Waktu itu bara pernah kasih aku kalung sekarang aku juga ngasih bara sesuatu"ucap bulan pada diri nya sendiri

"bara udah ngasih aku kalung, aku juga mau ngasih bara sesuatu. Tapi apa ya?."

"gajah, ya aku buatin boneka gajah aja."

Bulan melirik jam dinding di kamar nya, angka menunjukan pukul 02.00.

Ia mencari kain yang tak terpakai di lemari bajunya,"ini jarum mana sih."

Ia turun ke bawah, menuju kamar mbok iyem pembantunya.

Ia mengetuk pintu kamar mbok iyem"mbok ini aku bulan, aku cuman mau naya jarum sama benang dimana?."

Tidak ada sahutan dari kamar tersebut"apa mbok iyem masih tidur?."

Bulan terus mengetuk pintu kamar tersebut,"lah kebuka, kenapa gak dari tadi."

"maap ya mbok, aku gak sopan aku cuman minjem jarum sama benang nya aja kok."ucap bulan yang sudah mengambil jarum dan benang di atas mejah mbok iyem.

Ia menaiki tangga rumah nya, menuju kamar nya.

"terus ini kain nya mau di isi apa?."gumam nya bingung.

Ia melihat ke kanan-kiri tapi tak ada yang bisa ia pakai, ia menjatuhkan tubuh nya ke kasur empuk milik nya.

Ia mengambil bantal, lalu ia taruh ke atas wajah nya."bantal? Bantal kan isinya busa yaudah mending aku pake aja, urusan kena marah mah belakangan, kena marah?siapa yang yang mau kesini juga gak ada yang peduli."ucap bulan miris

Bulan menyiapkan semua keperluan nya untuk membuat boneka gajahnya, ia mengambil kain yang bewarna abu-abu tersebut.

Bulan menjait kain tersebut, dan memasukan busa nya ke dalam kain yang sudah ia jahit.

Boneka gajah dengan ukuran sedang tersebut telah selesai ia buat."kok gajah nya gak ada mata? Nanti dia gk bisa ngeliat."

Ia mengambil sebuah boneka tupai yang ia beri nama papo tersebut,memiliki ukuran agak besar milik nya."papo,maapin bulan ya nanti aku minta ganti rugi sama bara, sekalian nanti aku beliin temen biar kamu gak sendirian."

Ia mencopot mata boneka tupai kesayangan milik nya, sambil menangis."maapin aku ya papo."

Ia memberi lem pada bekas mata boneka tupai nya, lalu ia tempelkan ke boneka gajah nya.

"udah jadi, sekarang nama kamu bukan gajah lagi, tapi pipo." ucap nya sambil tersenyum bahagia.

"aku tidur dulu papo, pipo."

Jam sudah menunjukan pukul 06.20, tapi gadis ini masih enggan membuka mata nya.

"non, non gak mau sekolah?"ucap mbo iyem sambil mengus rambut majikan kecil nya.

Bulan menggeliat dalam selimut nya,"emang nya ini jam berapa mbok?."

"jam 06.30."

"ya mbok, kok gk bangunin bulan."

Mbo iyem terkekeh karna kelakuan majikan kecil nya ini"mending non, buruan mandi sekarang."

Bulan langsung berlari ke kamar mandi, ia tak mempedulilan ocehan mbo iyem tentang bantal yang sudah tidak ada lagi isinya.

Ia, mengikat rambutny menjadi dua.

Ia melangkahkan kaki nya menuju pintu kamarnya"eh, hampir aja aku lupa."

Ia menghampiri dua boneka nya, yang satu tanpa mata dan yang satu terdapat mata.

Ia memasukan boneka gajah nya, ke dalam tas sekolah nya.

Ia lupa bahwa jam sudah menunjukan angka 07.00, ia berjalan santai menuruni tangga rumah nya.

Ia hanya melihat ibu nya saja, ia tak melihat ayah nya sedari kemarin.

"bu, aku berangkat dulu ya."

"kamu gak sarapan dulu?."

"gak usah, nanti aja di sekolah."

"iya hati hati ya"

" yaudah aku berangkat dulu ya bu, assalamualIkum."

Bulan sekarang sedang berada di depan pagar rumah nya, menunggu gojek pesanan nya, yang selalu ada untuk nya.

"neng, bulan ya."

"iya mang, lama banget."

"nyasar neng."

Tali menaiki motor matick tersebut, dan memakai helm yang di berikan mamang gojektersebut.

"mang ini jam berapa?"

"hampi setengah lapan neng."

"astapirulah, ngebut mang ngebut aduh mang kalau sampe saya telat, mamang yang harus tanggung jawab pokoknya."

"lah kok saya?"

"udah mang ngebut mang ngebut ,kalahin si palentino rosi."

Bulan, akhir nya sampai di depan gerbang sekolah nya, yang telah di tutup.

"mang, pokok nya saya gak mau bayar."

"neng teh kumaha, saya kan udah nganterin neng."

"pokok nya mamang harus bantuin saya, ngomong saya pak somat."

"pak somat teh siapa lagi."

"itu teh satpam saya."

Bulan menggedor-gedor gerbang nya tersebut " pak mamat bukain gerbang nya, ada sodara bapak dari kampung mau meet and gret sama bapak."ucap bulan asal

"lah kok bawa-bawa saya neng."

"bantuin saya pak, nanti bayar nya saya lebihin deh."

"oke, kalau neng maksa mah."

"pak somai, pak mamat,pak tomat bukain gerbang nya."

"kamu ini teriak-teriak, sudah pakai acara telat."omel pak somat kepada bulan.

"saya telat karna tadi saya ketemu sama sodara bapak di jalan, minta anter ke tempat bapak, tapi bapak gak ada jadi saya bawa ke sekolah aja."

"sodara saya siapa?, kamu ini ngada-ngada aja."

Bulan langsung menunjuk ke mamang gojek tersebut"itu."

"ya allah, kamu teh andre anak anaknya pak darhum."

"bapak teh, pak somat yang di kampung teh ternak bebek itu?"

"iya itu teh saya, kamu teh sekarang jadi tukang gojek online." ujar pak somat yang di angguki oleh mamang gojek.

"jadi pak somat saling kenal sama mamang gojek."tanya bulan demgan raut wajah bingung nya.

"iya neng ini teh pak somat, dia kalau di kampung kerja nya ternak bebek. Neng teh gak usah bayar hitung-hitung saya terima kasih sama neng."

"alhamdulilah maksih ya mang , lain kali kalau ketemu di kasih gratis lagi ya."

"itu sih mau kamu."jawab pak somat yang di balas cengiran oleh bulan.

Bulan masuk kedalam sekolah nya, ia melangkah kan kaki nya menuju kelas nya.

"BULANNN."teriak pak bambang.

"eh bapak."

"eh bapak, eh bapak hormat bendera sampai istirahat."

POO💛

Sebuah HarapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang