Special Daniel POV

1K 68 9
                                    

Ini adalah Part untuk menjelaskan cerita yang sebelumnya seperti agak menggantung lah ya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading

________________


Dua bulan aku mencari Hanny, hampir setiap hari aku mengirim detektif ternama untuk mencarinya tapi hasilnya Nihil. Aku begitu frustrasi Kenapa nasibnya selalu seperti ini, Taeyong memang brengsek di saat istrinya hamil dia malah malah pulang membawa jalang sialan itu dan melakukan hal menjijikan di depan mata kepala Hanny. Persetan dengan cinta, cinta hanya membuat sakit dan menderita.

Oh ya tuhan kenapa kau setega itu mempermainkan hidup adikku. Setiap aku memikirkan hidup adikku rasa marah dan sedih menyatu jadi satu. Marah kepada orang-orang yang telah menyakitinya, marah kepada tuhan yang memberikan jalan hidup yang pilu dan marah kepada diri ku sendiri yang tidak berguna sebagai kakaknya. Sedih, ya tentu saja sedih Hanny adalah adik satu-satunya dan aku sangat menyayanginya walau usia kami hanya berbeda satu tahun tapi aku menganggapnya adik kecil ku.

Aku memarahi karyawanku yang tidak becus membuat laporan, entah kenapa aku jadi sering marah-marah, mungkin karena aku begitu frustrasi tidak bisa menemukan adik ku di tambah kondisinya yang sedang hami.

Aku mengusap wajahku frustrasi, memikirkan di mana aku bisa menemukan Hanny. Baru saja aku mau menyebut namanya aku teringat sesuatu lebih tepatnya sebuah nama.

"Han Kyung"

"Kang Han Kyung"

Ya nama itu, pasti Hanny mengganti identitasnya melihat susahnya para detektif menemukannya. Tidak salah lagi pasti dia mengganti identitasnya dan pergi ke negara lain.

Aku langsung menghubungi teman ku Ong seongwoo.

"Hyung, Tolong cari tau apa ada seseorang yang mengganti identitasnya dengan nama Kang Han Kyung"

"Kang Han Kyung? Baiklah akan ku suruh orang-orang kepercayaanku"

"Baiklah hyung, terimakasih"

Aku menutup telepon ku berharap dugaanku benar dan semoga mereka bisa menemukan keberadaan Hanny.

Seketika aku mendengar leptopku berbunyi, itu adalah notifikasi e-mail masuk, aku membukanya awalnya ragu karena alamat e-mailnya tidak aku kenal. Tapi setelah aku buka, aku begitu terkejut.

Itu adalah Hanny aku begitu senang rasanya beban pikiranku terangkat. Dia memberi tahuku kalau dia sedang berada di Indonesia di tempat temannya. Hanny memang punya beberapa teman di Indonesia. Dia memintaku untuk merahasiakan keberadaannya dan tetap menyuruh orang-orang untuk mencarinya alasannya untuk mengelabuhi pihak lain yang sedang mencarinya juga.

Aku begitu heran mendengarnya, siapa pihak lain yang di sebut Hanny. Aku langsung mencari tahu siapa mereka dan ternyata memang benar ada orang lain yang mencarinya juga dan itu adalah Tuan Lee, ayah dari Taeyong. Untuk apa dia mencari Hanny.

Dan satu lagi ternyata benar dugaanku Hanny mengganti identitasnya menjadi Kang Han kyung, nama yang pernah aku kasih saat kita masih kecil, waktu itu dia protes terhadap ku karena memiliki dua nama.

Aku akan membawa Hanny ke jepang. Di sana aku mendirikan sebuah agency music yang sebenarnya sudah berdiri dua tahun tanpa keluarga ku ketahui. Aku membuatnya untuk sewaktu-waktu jika aku harus meninggalkan keluargaku dan tampa di duga kini waktunya telah tiba.

Butuh waktu satu bulan untuk mpersiapkan semuanya, aku mengundurkan diri dari K Group aku sudah tidak sudi lagi hidup di antara orang-orang yang telah membuat hidup adikku menderita.

Setelah mengundurkan diri aku langsung berangkat ke Jepang, Hanny tentu masih di indonesia dan aku masih menyuruh orang suruhan ku tetap mencari keberadaan Hanny.

Setelah beberapa bulan aku baru ke Indonesia dengan alasan pekerjaan, ya aku mengadakan sebuah audisi untuk merekrut calon-calon Trainee.

Usia kehamilan Hanny sudah tua, aku tak menyangka adik ku bisa bertahan sejauh ini. Dia memang wanita yang hebat sama seperti ibu kita.

"Oppa kau sudah datang? " ucapnya dengan wajah tersenyum kepada ku.

Melihatnya setelah sekian lama aku menahan air mataku, melihat kondisinya dengan perut yang membuncit, kenapa dia masih bisa tersenyum seperti itu.

"Yak! Kau menangis? Ck. Kau bikin malu saja, badan gede begitu tapi cengeng" ejeknya terhadap ku

"Aisshh, Dasar adik durhaka, kau sudah membuat ku gila karena khawatir" aku mengacak-ngajak rambutnya

Dia memeluk ku dengan perut buncitnya
"Oppa maafkan aku" ucapnya penuh penyesalan dan rasa rindu

"Apa kau tidak merindukan kakak mu yang tampan ini"

Dia melepas pelukannya dan langsung metatapku dengan sinis

"cih. Dasar narsis"

"kau jadi gendut Kang Han kyung"

"Yak! Itu karena aku sedang hamil tua, dasar" dia memukul lengan ku

Aku mendekati perut besarnya dan mencoba mengobrol dengan calon keponakanku.

"Hallo sayang ini Daddy, apa kau sehat di dalam sana? Jangan nakal di perut mommy mu ya" ucapku dengan mengelus-ngelus perut Hanny

"Kau ini kak, seenaknya saja" sekali lagi Hanny memukul ku

"Aku memang akan menjadi ayah asuh nya"

Ya sebelumnya aku telah berjanji akan menjadi ayah pengganti untuk keponakanku.

Aku memutuskan untuk sementara akan tinggal di indonesia sampai Hanny melahirkan. Dua minggu kemudian Hanny melahirkan seorang anak laki-laki yang tampan, ya mirip denga ku.

Aku menggendong bayi yang baru saja terlahir ke dunia ini.

"Wahh.. Kau sangat tampan mirip dengan Daddy mu ini" ucap ku dengan semangat, wajah keponakan ku memang benar-benar mirip denga ku.

"Dasar, dia mirip dengan ibunya" ucap Hanny menghentikan ku yang sedang menciumi bayi yang ada di gendongan ku.

"Wajah kita kan sama, jadi anak mu ini mirip dengan ku juga"

Aku bersyukur wajah keponakan ku tidak mirip dengan ayahnya yang bajingan itu.

STUCK (Marriage Contract) |LTY [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang