Fake

1.4K 121 8
                                    

Hyunjin menatap ke luar jendela. Langit malam yang gelap, lampu gedung yang terang, dan kesibukan kota Seoul yang samar-samar terdengar.

Eommanya sudah tidur di sofa, ini pertama kalinya eommanya menginap di rumah sakit selama ia dirawat. Changbin sudah pulang dan Yumi mungkin bersama Jean pikir Hyunjin.

Apakah ada keajaiban untukku sembuh? Bila aku operasi, kemungkinannya dua, yaitu hidup tetapi lumpuh dan hilang ingatan atau mati. Bila tidak operasi, dokter bilang aku mungkin hanya bisa bertahan selama tiga bulan dengan kelumpuhan yang berangsur-angsur. Itu bukan pilihan. ~Hyunjin~

Airmata Hyunjin menetes.

Hyunjin mengusap kepalanya. Ia dapat merasakan rambut-rambut kecil yang baru tumbuh. Hyunjin tersenyum kecut.

Hyunjin merasa hidungnya basah kembali. Ia sudah tahu bahwa itu mimisan. Ia pun mengusapnya.

Hyunjin melihat ke sampingnya. Eommanya terlelap begitu nyenyak di atas sofa.

Eomma, terimakasih. Eomma selama ini kerja keras untuk memenuhi kebutuhan aku, aku minta maaf karena selalu menyusahkan eomma. ~Hyunjin~

"Hyunjin."

Tiba-tiba suara pintu terbuka. Yumi masuk dan menutup pintu pelan.

"Yumi?"

"Jin, kamu belum tidur? Kamu gpp? Ini ada darah."

Yumi langsung mengambil tisu dan mengusap pelan hidung Hyunjin.

"Mi.. Jean hyung gimana?"

"Jean gpp, sekarang udah tidur, dia baik-baik saja, tenang saja."

Hyunjin mengangguk pelan.

"Kamu kenapa belum tidur? Hmm.. "

Yumi mengelus-elus dahi Hyunjin.

"Ada yang sakit? Biar aku pijat, Jin." Yumi tersenyum.

Yumi berusaha tegar di depan Hyunjin. Entah mengapa melihat keadaan Hyunjin seperti ini membuatnya selalu ingin menangis.

Hyunjin selalu melihat ketulusan di mata Yumi, Yumi yang lembut dan selalu memanjakannya.

"Aku ga ngelakuin apa-apa seharian jadi ga bisa tidur."

Yumi tahu itu hanya alasannya untuk menghibur dirinya. Penyakitnya lah yang membuatnya tidak bisa tidur.

"Kaki kamu sakit? Aku pijat ya?"

"... Aku malu Mi"

"Biasa aja Jin, dulu kamu yang selalu pijatin aku selesai olahraga, yang rawat aku sakit"

Yumi hanya berpindah duduk dan memijat kaki Hyunjin.

Hati Yumi teriris, ia tidak menyangka kaki Hyunjin sekurus ini.

Yumi terdiam sesaat kemudian melanjutkan memijat kaki Hyunjin.

"Mi.. "

"Hmm.. "

Hyunjin or HyunjeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang