Hyunjin or Hyunjean

Depression

Jean berjalan gontai memasuki gerbang sekolahnya.

"Jean!" panggil Yumi.

Jean menoleh ke belakang.

Yumi langsung berlari menghampiri Jean.

"Jean, kamu udah sembuh?" tanya Yumi ragu, antara sedih atau bahagia karena wajah Jean tampak pucat dan tirus.

Jean hanya mengangguk lalu berjalan meninggalkan Yumi .

Yumi yang masih tertinggal disana kini menatap heran kepergian Jean.

Dia marah? ~Yumi~

***

Selama di kelas Jean dan Yumi tidak saling sapa. Yumi tidak berani menyapa terlebih dahulu sedangkan Jean sedang menahan nyeri perutnya.

"Jean kamu sakit?" tanya Changbin yang berada di samping Jean. Yumi spontan menoleh ke belakang melihat Jean yang menidurkan kepalanya di meja. Yumi dapat melihat rambut Jean yang basah.

"Jean" Changbin menyentuh pundak Jean.

"Ne," sahut Jean lemah.

"Aku antar ke UKS ya."

"... "

"Mi kenapa diam aja?" ucap Changbin.

"Jean, ayo aku antar," ucap Yumi lembut sambil menyentuh tangan Jean.

Masih tidak ada respon.

Waktu pelajaran kelima dimulai.

Yumi semakin khawatir melihat kondisi Jean, sesekali ia menoleh ke belakang, tetapi posisi Jean masih sama seperti tadi.

"Yumi" tegur guru di depan kelas.

"Mengapa kamu terus menoleh ke belakang?" tanya guru tersebut.

"Pacarnya sakit Bu," celetuk salah satu siswa bernama Sunwoo.

"Siapa?"

"Kembaran Hyunjin, Jean Bu."

"Huhu.... " sorak siswa-siswi di kelasnya.

"Gila si Yumi, dulu Hyunjin sekarang saudaranya."

"Dia ga ngasih kita kesempatan buat dapetin Hyunjin atau Jean. Serakah!"

Bisik-bisik siswi di kelas mulai terdengar kuat.

Yumi menundukkan kepalanya malu.

"Tolong tenang anak-anak!" ucap guru mereka. Guru itu menghampiri meja Jean.

"Jean, kamu sakit?"

"Jean bangun!"

Jean pun terbangun dan menegakkan tubuhnya.

"Astaga pucat sekali. Changbin, tolong antar Jean ke UKS!"

Changbin dengan sigap merangkul tubuh Jean.

"Yumi, kamu hubungi orangtua Jean agar menjemputnya ke sekolah, sepertinya ia harus dibawa ke rumah sakit."

"Baik Bu."