Dying

1K 97 18
                                    

Brukk

Dari kamarnya Hyunjin mendengar suara seperti sesuatu yang berat jatuh ke lantai. Hyunjin curiga suara itu berasal dari kamar Jean. Ia pun berjalan dengan pelan ke kamar Jean. Tetapi ia tidak menemukan Jean di ruangan itu. Tiba-tiba ia mendengar suara orang meringis, sehingga ia pun mencari sumber suara tersebut. Dan dari kamar mandilah suara tersebut berasal.

Hyunjin membuka pintu kamar mandi itu perlahan, dan di sana ia melihat Jean terbaring di lantai kamar mandi sambil merintih kesakitan.

Bagaimana Hyung bisa terjatuh? ~Hyunjin~

"Hyunjin, tolong!" Jean yang tidak bisa menggerakkan tubuhnya meminta Hyunjin mengangkatnya. Matanya berkaca-kaca menahan sakit di tubuhnya.

Jean saat itu ingin mencuci wajah, tetapi ketika ia mengambil pencuci wajah yang berada di atas rak, tangan Jean tidak sanggup menggapainya sehingga ia terjatuh dari kursi rodanya.

Hyunjin langsung berjongkok mendekati Jean. Ia mengulurkan tangannya kepada Jean dan berusaha mengangkat tubuh Jean, tetapi ia tidak kuat sehingga ia terduduk di lantai.

"Aku ga kuat hyung" ucap Hyunjin sedih.

Airmata Jean menetes saat menatap wajah Hyunjin yang panik dan bingung.

"Eomma juga ga ada, sebentar ya!"

Jean mengangguk kecil. Ia sedih karena tidak bisa menggerakkan tubuhnya sama sekali.

Hyunjin kemudian mencari pertolongan keluar rumahnya dengan kondisi jalannya yang masih berpegangan ke dinding. Sayangnya Hyunjin tidak menemukan seorang pun.

Hyunjin pun kembali ke kamar mandi, dan melihat Jean dalam keadaan sesak nafas. Dadanya naik turun dengan cepat. Dan beberapa kali terbatuk-batuk. Hyunjin yang melihatnya semakin khawatir.

"Bagaimana hyung?" Hyunjin menangis melihat Jean. Kemudian ia berdiri mencari ponselnya dan menghubungi eommanya.

Tetapi tidak ada jawaban dari eommanya.

Jean yang melihat itu, dengan sisa kekuatan yang dimilikinya menggapai tangan Hyunjin lalu menggenggamnya lemah.

"Hyunjin.. " Dengan sisa-sisa nafasnya pendek dan bibirnya yang menggigil, Jean menatap Hyunjin.

Hyunjin merasa semakin takut, ia balas menggenggam tangan dingin Jean.

"Hyung Ta.. kut, Jin" Airmata Jean menetes.

"Hyung takut apa?" Hyunjin menangis sambil mengusap airmata Jean. Ia sendiri juga merasa takut dan mencoba menenangkan dirinya sendiri.

"Hyung takut Ki..ta ber..pisah kem..ba..li, kamu juga ga mau kan Hyunjin?"

Hyunjin menggeleng.

"Hyung," Airmata Hyunjin mengalir semakin deras. Ia langsung menarik Jean ke dalam pelukannya. Jean pun membalas memeluk pinggang Hyunjin.

"Tubuh hyung dingin," Suara Hyunjin mulai serak karena tangisnya.

Jean mengangguk kecil "Iya, hyung merasa lebih dingin."

Hyunjin pun memeluk tubuh Jean lebih erat, masih sambil menangis.

"Hyung.. Jangan pergi dulu ya!"

Jean menggeleng lemah.

"Hyung, juga ma...sih ingin sama Hyunjin."

Hyunjin berusaha mengusap airmatanya yang tidak bisa berhenti mengalir, kemudian diusapnya lembut wajah Jean sambil menatapnya sendu.

Hyunjin or HyunjeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang