1.Mengenal dua sahabat

38 4 0
                                    

   Hai dunia .... hari ini aku beranjak menduduki bangku SMA. Namaku Pricillia Hanandyatama. Semua orang memanggilku dengan sebutan Hana. Aku memiliki seorang sahabat.Dia selalu menggangguku Menyebalkan bukan? Dia sahabatku, tetapi rasanya dia seperti bukan sahabatku, kegiatanya hanya usil, pecicilan dan manja kepadaku. Risih ga sih punya sahabat kaya gitu ? Tapi tetep aja sih aku sayang sama dia sebagai sahabat, ga lebih.

  "Woii Han bangun ! gue sembur loh kalo ga bangun bangun." Seorang lelaki tengah menarik narik rambut Hana.

  "Astogehh lo kapan bangun sih kebo amat. Koala aja kalah kebo sama lo Hana." Lelaki itu sudah pasrah membangunkan Hana. Akhirnya ia memutuskan untuk duduk di sofa dekat tempat tidur Hana.

  Hana yang merasa diperhatikan dan terganggu pun, ia mengeliat dan perlahan membuka matanya. Betapa kagetnya saat ia menemukan sesosok iblis sedang tersenyum kearahnya.

  "Eh ngapain kamu disini?" Tanya Hana dengan tatapan menyelidiknya.

"Ya bangunin lo lah." Jawabnya.

"Keluar kamu sekarang Azharr. Aku mau mandi ." Teriak Hana.

"Tinggal mandi aja ko ribet." Ya lelaki itu bernama Azhar Fauzi. Ia mengangkat bahunya acuh.

  "Ishh mamah ada iblis dikamar aku !!!! Bawa iblis itu keluar !!!!!" Teriak hana dengan memukul mukul azhar.

  "Aw aw sakit Han. Mana iblis itu. Gue timpuk ntar." Tanya Azhar mencari sesosok iblis .

  "Kamu iblisnya kamu iblis dasar. Cepet keluar." Dengan berat hati Azhar pun keluar dari kamar Hana.

Gemes banget lo Han. Batin Azhar dalam hati. Azhar tak bisa menutupi kebahagianya. Menurutnya mendapat pukulan dan dapat berbicara dengan Hana saja sudah membuat Azhar bahagia. Walau bahagianya, tak akan ada artinya dimata seseorang. Cukup sederhana...

●●●

   Awal memasuki SMA. Mereka yang kelas 10, perlu mengikuti kegiatan semacam MPLS. Mereka perlu mengenal lingkungan sekolah dahulu.

   Di hari ini Hana memakai aksesoris seperti orang gila, bagaimana tidak, rambutnya dikepang dua. Memakai topi dari bola plastik yang di belah menjadi dua. Sudah semacam orang gila saja Hana. Ditambah sahabatnya yang tak henti hentinya mengoceh dengan ria, sudah mirip kah Hana jadi orang gila ?

  "Na na nanti gue dapet temen kaya  gimana ya ? Baik ga ya ntar temen gue ? Ntar gue bakal terkenal ga sih ? Soalnya kan gue tuh ganteng tiada tara." Azhar terus menanyakan bagaimana nanti mereka di sma.

  "Berisik Azhar. Kamu udah kaya orang gila aja tau. Malu malu in. Dan seberapa banyaknya nanti temen kamu, pasti kamu selalu ngikutin aku terus deh." Ucap Hana. Tanganya berada didepan dada.

  "Gapapa si ya malu malu in. Dari pada ga peka peka. Geer lo. Gue ngikutin lo terus tuh karena kasian sama lo hidup ko cuman punya temen satu. Untung aja kan ya, gue mau temanan sama lo." Entah maksud apa dari kata "pekanya" Azhar. Hana tidak cukup paham.

  "Peka sama apa sih. Kalo ngomong tuh yang spesifik." Hana melangkah lebih cepat dari Azhar. Namun tetap saja langkah Azhar tak sebanding dengan Hana.

  "Ya elahh canda gue na. Lo tuh orang terpeka yang pernah gue temui." Jawab Azhar dengan senyuman mesem.

Tapi sayangnya lo gapeka sama hati ini. Azhar melanjutkan kalimatnya dalam hati.

  Mereka terus berjalan dan akhirnya mereka telah sampai. Hana langsung menanyakan kelompoknya, lain halnya dengan Azhar yang sedang tebar pesona dengan wanita - wanita di SMAnya yang sekarang.

Dua Pilihan [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang