Part 13

6K 844 99
                                    

Maaf untuk typo guys karena aku lagi males baca ulang but HAPPY READING !!!


Treis mágisses

*

*

*

*****

Di dalam sebuah ruangan yang sangat mengerikan terlihat seorang wanita yang sedang melakukan meditasi sambil menatap cermin mengerikan yang ada dihadapannya. Bagaimana tidak mengerikan cermin itu bukannya menampilkan rupa cantik sang wanita namun rupa yang terpantul dari cermin aneh itu ialah sesosok makhluk buruk rupa tanpa wajah dan hanya memiliki lidah ular yang terus menjulur keluar.

Wanita itu terus saja merapalkan banyak sekali mantra mantra gaib yang sangat aneh belum lagi dengan sinar keunguan yang menguar semakit pekat menyelimuti tubuh wanita ini. Sinar keunguan itu lama kelamaan berubah warna menjadi hitam pekat yang sangat menakutkan bagi siapapun yang melihatnya ditambah darah yang kini mulai mengalir dari hidung bangir si wanita semakin menambah kengerian dari mantra yang diucapkannya. Namun yang lebih mengagetkannya lagi ialah airmata yang terlihat mengalir di kedua pipi tirusnya ditambah dengan isakan yang sesekali keluar dari bibirnya di sela dia merapalkan mantra tersebut.

Tiba tiba saja seakan ada sebuah kalung salib yang tercetak diatas kulit tipisnya, kalung yang semakin lama semakin terlihat menonjol seakan ingin merobek kulit dadanya. Namun tiba tiba saja lehernya menguarkan sinar merah yang sangat terang. Saat dia merapalkan kata terakhir mantra tersebut tiba tiba saja sinar itu menghilang dan digantikan dengan sebuah kalung yang menggantung dengan indahnya dileher putih pucatnya. Kalung itu terlihat sangat kuno sekali  belum lagi bandul salib yang disekelilingnya dikelilingi oleh berbagai huruf kuno yang sangat aneh namun juga terlihat sangat indah disaat yang bersamaan.

Matanya yang sempat terpejam kini telah terbuka dengan sempurna memperlihatkan pupil matanya yang indah. Dengan segera disentuhnya bandul kalung yang kini menggantung dengan manisnya di leher putih pucatnya. Diusapnya dengan lembut bandul indah yang telah disembunyikannya sekian lamanya di dalam jantungnya. Dengan segera kembali dirapalkannya satu mantra terakhir yang akan mengantarkannya bertemu dengan dua orang begitu dikasihinya selama hidupnya. Tanpa terasa airmata yang telah ditahannya selama ini mengalir dengan derasnya saat di kembali mengingat kedua sosok yang menjadi pelita bagi hatinya yang rapuh ini.

"Black pertemukan aku dengan mereka, kumohon...." Wanita itu berbisik dengan lirihnya sambil mencelupkan kedua tangannya kearah baskom emas yang ada di sebelah kanan dan kirinya. Saat selesai mengucapkannya seketika itu juga cermin berada dihadapannya tertutupi asap hitam yang sangat pekat. Asap hitam pekat yang lama kelamaan berubah menjadi sebuah lubang hitam besar yang terus menguarkan sinar keunguan yang sangat mencurigakan.

Wanita itu membuka kedua matanya yang sempat terpejam dan dengan perlahan dia bangun dari duduknya, dapat terlihat kedua tangannya yang semula bersih kini telah berlumuran darah segar yang sangat banyak. Dia melangkahkan kedua kakinya memasuki lubang hitam yang sangat mengerikan itu seakan dia tidak takut dengan apa yang mungkin terjadi padanya jika dia masuk kedalam lubang hitam itu. Dapat dirasakannya udara dingin yang seketika menyambutnya saat dia memasuki lubang hitam itu.

Seketika itu juga ruangan temaramnya kini telah berganti dengan banyak sekali bukit bukit indah yang tertutupi oleh gundukan salju yang sangat tebal. Didepan sana dapat dilihatnya sebuah mansion yang berdiri dengan kokohnya diantara ribuan salju yang tidak ada hentinya berjatuhan. Mansion yang sangat megah yang terlindungi oleh mantra pelindung yang sudah lama dibuatnya untuk melindungi dua orang yang begitu disayanginya sepenuh hatinya itu.

Jung's mate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang