Part 15

6.1K 837 214
                                        

Warning : Terdapat adegan manis yang mungkin akan membuat kalian gumoh saat membacanya dan maafkan untuk typo yang bertebaran ya guys. Oh iya jangan lupa siapkan umpatan terbaik kalian bagi Tuan Jung kesayangan kita !!!


Jealous

*

*

*

*****

"Mau pergi kemana..." Ucap sosok itu serak sambil menarik dengan kasar tangan lembut yang baru saja menyembuhkannya dari semua luka tolol yang bersarang ditubuhnya. Taeyong yang merasa tangannya ditarik dengan paksa pun tak bisa menahan keseimbangan tubuhnya dan akhirnya dia terjatuh tepat di atas dada bidang suaminya yang tampan itu.

"Mate. " Bisik Jaehyun sangat lembut sambil membuka kedua kelopak matanya yang semula sempat terpejam dan jangan lupakan sebelah tangannya yang kini tengah merayap dengan lembut kearah pinggang si manis yang kini hanya bisa diam mematung menatapnya. Entah sudah berapa lama dia tak menyentuh sosok yang berada didekapannya ini, tubuh ini masih sama hangatnya seperti satu tahun yang lalu. Tubuh hangat yang selalu menguarkan aroma yang sangat memabukkan bagi jiwa liarnya yang selama ini sudah dipendamnya sekian lamanya.

"Kenapa terburu buru hmm..." Desis Jaehyun lembut sambil terus mengusap dengan penuh kasih pinggang si cantik yang begitu disayanginya itu dan jangan lupakan sebelah tangannya yang tadi menggenggam tangan istrinya itu kini merayap dengan begitu lembutnya menuju tengkuk matenya itu. Ditariknya dengan perlahan tengkuk putih itu kearahnya.

"Aku merindukanmu mate..." Gumamnya lirih sambil mendekatkan bibirnya kearah leher jenjang istri manisnya itu. Dikecupnya penuh damba leher putih bersih matenya itu, bahkan sesekali digigitnya dengan gemas leher manis istri terkasihnya ini.

Mata Jaehyun berkilat merah saat menatap tanda kepemilikan yang dulu pernah diukirnya diatas kulit seputih porselen itu. Saat melihat tanda itu entah kenapa dia tak bisa lagi menahan hasratnya untuk menyesap dengan ganas tanda indah itu. Semakin disesap olehnya semakin memabukkan juga aroma yang menguar dari leher indah itu. Ughh dia tak dapat lagi untuk menahan semua hormon sialannya ini, dia begitu menginginkan sosok mungil ini.

Taeyong yang diperlakukan seperti itu pun hanya dapat mendongakkan leher jenjangnya. Dia tak ingin diperlakukan seperti ini oleh suami brengseknya apalagi dengan semua yang telah dilakukan bajingan itu terhadapnya membuat dirinya muak akan hubungan mate yang sampai saat ini masih tersemat dengan kuat diantara keduanya.

Namun sekuat apapun otaknya berteriak padanya untuk menghentikan semua kegilaan ini tetap saja hati kecilnya dan jiwa lembut omeganya yang selalu mendambakan perlakuan selembut ini dari alphanyalah yang memenangkan pergulatan ini. Sentuhan lembut yang mungkin bisa sedikit menyembuhkan hatinya yang kini telah terluka sangat parah, luka menganga yang tak pernah bisa disembuhkannya itu, sekuat apapun dia mencobanya.

"Kembalilah padaku mate, kumohon..." Gumam Jaehyun lirih tepat diatas kulit leher matenya yang kini telah dihiasi ruam kemerahan yang cukup banyak itu. Jaehyun terus saja mengendus leher lembut matenya itu, berusaha menyesap sebanyak mungkin aroma memabukkan yang begitu dirindukannya selama satu tahun terakhir ini. Tanpa terasa Jaehyun meremas pinggang matenya itu dengan erat saat mengingat masa masa kelamnya tanpa sosok manis dipelukannya ini.

Taeyong yang diperlakukan seperti itupun tak bisa lagi menahan desahan lembutnya yang telah lama tak diperdengarkannya itu. Saat menyadari lenguhan yang terlepas dari bibirnya seketika itu juga Taeyong menggigit dengan lembut bibirnya berusaha menahan desahan lain yang mungkin akan keluar akibat perbuatan nakal suaminya itu.

Jung's mate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang