Memorise 2
*
*
*
*
*
*****Tok...tok...tok...
"Hyunie apa kau sudah bangun ?" Tanya Taeyong sambil mengetuk lembut pintu kamar yang berada didepannya.
Tidak ada jawaban dari si pemilik kamar.
"Hyunie aku masuk ya." Ucap Taeyong sambil memegang kenop pintu dihadapannya dan didorongnya pintu itu perlahan-lahan agar tak menganggu orang yang mungkin saja masih terlelap di dalamnya.
Saat pintu terbuka yang terlihat olehnya hanyalah sebuah buntalan yang sangat besar di tengah ranjang.
Dilangkahkannya perlahan kedua kakinya menuju buntalan yang sangat besar itu. Setelah tiba di samping buntalan itu segera disibaknya selimut yang membalut sosok didalamnya. Sosok itu terlihat sangat nyaman dalam tidurnya yang lelap berbeda dengan dirinya yang tak pernah lelap dalam tidurnya.Didekatkannya wajahnya kedepan wajah suaminya yang sangat tampan itu. Dipandanginya wajah yang sangat dipujanya dan sangat dicintainya itu, namun itu dulu sekarang entahlah hatinya sudah terlanjur hancur dengan semua perbuatan dan perkataan suaminya dimasa lalu yang sangat menyakiti hatinya yang rapuh.
Disentuhnya wajah tampan alphanya, mulai dari dahi turun ke mata turun kembali ke hidung mancungnya turun kembali ke bibirnya dan berhenti di sana. Diusapnya bibir itu dengan lembut dan didekatkannya wajahnya kedepan wajah suaminya. Sedikit lagi bibir mereka akan saling bersentuhan hanya tinggal sedikit lagi, bahkan Taeyong telah memejamkan kedua matanya saat jarak diantara wajahnya dan Jaehyun tinggal 10 centi lagi. Namun tanpa disangka sangka Taeyong menghentikan wajahnya yang hanya tinggal berjarak 5 centi lagi dengan wajah Jaehyun dan dia membuka kedua kelopak matanya yang sempat terpejam.
"Aku tau kau sudah bangun sedari tadi Hyunie, jangan coba coba berbohong padaku." Bisiknya datar tepat didepan wajah Jaehyun yang masih saja memejamkan kedua matanya. Setelah mengucapkan itu, kedua belah mata Jaehyun yang sempat terpejam tiba tiba saja terbuka memperlihatkan kedua manik tajamnya yang terlihat masih sayu. Jaehyun mengerjapkan matanya beberapa saat berusaha menyesuaikan dengan cahaya yang masuk melalui tirai. Ditatapnya wajah Taeyong yang terlihat sangat dekat dengan wajahnya, mungkin hanya berjarak beberapa centi saja bahkan hidung mereka telah saling bersentuhan satu sama lain.
Kedua pasang mata itu saling menatap satu sama lain berusaha menyelami pikiran mereka masing masing.
"Hai Yongie." Bisik Jaehyun dengan suara seraknya khas orang bangun tidur.
"Hai Hyunie, sebaiknya cepatlah bersiap kalau tidak kau akan telat menuju kantor untuk meeting rutinmu itu sayang." Ucap Taeyong dengan dinginnya, sedingin es di kutub utara. Sedangkan Jaehyun yang mendengarnya pun merasa tersindir dengan kata-kata matenya itu.
Kata meeting hanyalah akal-akalannya saja agar bisa memadu kasih dengan Ten di kantornya. Bila dulu matenya ini merasa bingung kenapa selalu ada meeting di pagi-pagi buta namun saat ini matenya itulah yang mengingatkannya akan meeting yang sudah lama sekali tak dilakukannya, semenjak sosok didepannya ini pergi dari hidupnya.
"Sebaiknya kau cepat, sayangku. Sebelum jalang itu yang akan datang kemari untuk menggagahimu, Hyunieku sayang." Bisiknya datar sambil membelai pipi dan dagu suaminya yang brengsek ini.
Dijauhkannya wajahnya dari atas wajah Jaehyun yang hanya diam mematung menatap wajahnya. Jaehyun merasa tercubit hatinya ketika mendengar apa yang dikatakan oleh matenya yang cantik itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/167037434-288-k39449.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jung's mate
Fanfiction🔞Mature Contents🔞 Gay Contents 🔞 [ Jaeyong ] Di dunia ini tidak ada yang namanya kesetiaan yang ada hanyalah pengkhianatan dan itu semua takkan pernah berubah. { Jaehyun } Di dunia ini aku selalu percaya bahwa dalam cinta pasti akan membutuhkan p...