Malam ini seperti tak ada istirahat yang damai di rumah keluarga Sherina. Kamar bernuansa pink itu sedang berantakan sekali karena sang pemilik kamar sedang packing mempersiapkan apa saja barang-barang yang akan dia bawa besok.
Baju berserakan dimana-mana, sepatu ada di atas meja, koper yang teronggok mengenaskan dengan posisi terbuka dan barang-barang lainnya yang berada di tempat yang tak sewajarnya. Tak ada kesan rapi sama sekali selayaknya kamar gadis lainnya. Sedangkan si empunya kamar saat ini sedang mondar-mandir mempersiapkan barang-barang yang akan ia bawa untuk acara besok.
Si pemilik kamar itu besok akan menjalani study tour ke kota Istimewa Yogyakarta. Saat yang paling di tunggu-tunggunya sejak lama, sebab seumur-umur ia belum pernah mengunjungi kota gudeg itu sebelumnya. SMA 5 Jakarta memang rutin mengadakan study tour ke luar kota tiap tahun, dan beruntungnya tahun ini tujuan yang mereka tuju adalah kota Yogyakarta.
Kamar berwarna baby pink itu sangat luas tapi terkesan sederhana, perlengkapannya sama seperti kamar lainnya yaitu tempat tidur, ac, nakas diantara tempat tidur, meja belajar, lemari pakaian dan meja rias.
Tak ada yang mewah dari semua itu padahal si pemilik kamar itu bisa mengisi ruangan itu dengan barang-barang mewah lainnya, tapi si empu kamar tak mau membuang-buang uang untuk hal yang menurutnya tak terlalu penting. Baginya semua barang sama saja, kalau yang biasa saja bisa digunakan untuk apa beli yang mahal, itu namanya pemborosan. Memang begitulah Sherina Azahra Maudy, cantik dengan segala kesederhaannya.
Besok dia akan pergi study tour ke Yogyakarta bersama teman sekolah seangakatanya, tapi ia belum memberitahu orangtuanya kalau ia akan pergi study tour, dan itu menjadi bebannya saat ini.
SMA 5 Jakarta rutin setiap tahun mengadakan study tour untuk murid-muridnya tapi Sherina tak pernah di izinkan untuk mengikuti itu, orang tuanya sangat protektif kepadanya, mereka selalu melarangnya mengikuti acara tersebut karena alasan takut terjadi apa-apa dengan Sherina disana nanti.
Kedua orangtua dan kakaknya selalu melindungi Sherina sebaik mungkin sampai Sherina merasa sedikit tertekan dengan perlakuan keluarganya tersebut.
Pernah dulu saat ia berumur 5 tahun, saat itu papanya sedang kerja dan mamanya sedang membuat kue di dapur, sedangkan Rama sedang sekolah saat itu. Sherina ingin bermain ke taman, dan berhubung tak ada yang mengawasi jadilah ia keluar rumah sendiri.
Ia menaiki sepeda roda tiganya, saat asyik menggoes sepedanya di tengah jalan ia tertabrak mobil yang sedang melaju dengan kencang membuatnya terjatuh dari sepeda dan kepalanya terbentur aspal, alhasil ia koma tiga hari di rumah sakit, dan hal itu membuat semua orang yang dekat dengannya sangat protektif terhadapnya, termasuk para sahabatnya. Tapi ia tahu kalau mereka melakukan itu untuk kebaikan dirinya.
Kini surat pemberitahuan study tour sudah ada di tangannya, tugasnya hanya perlu meminta tanda tangan kepada papanya sebagai tanda bahwa papanya telah menjinkan dia ikut study tour besok.
Sherina sedang mondar-mandir di dalam kamarnya, ia tak berani meminta ijin ke papanya, takut tak di ijinkan oleh papanya untuk study tour besok. Papanya itu sangat protektif terhadapnya, tahun-tahun sebelumnya Sherina sering meminta ijin untuk acara study tour tapi tak pernah di ijinkan. Ia takut kali ini ia tak ijinkan juga, padahal ia sangat ingin pergi ke Jogja.
"Gimana nih ?? Kalau papa nggak ngijinin gimana ?! Gue udah janji sama anak-anak buat ikut besok lagi." Sherina bermonolog sendiri sambil mondar-mandir tak bisa diam.
Ia memejamkan matanya sebentar lalu membuka kembali matanya.
"Ya udah lah di coba aja kali aja kan papa ngijinin." Ucapnya lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayu & Sherina
Teen FictionPertemuan mereka tak pernah di duga, takdir yang mempertemukan mereka berdua dengan cara yang tak terduga. Sherina Cantik, imut, putih, sederhana. Itu adalah Sherina Azzahra Maudy, kepribadiannya yang supel dan ceria membuatnya di senangi banyak ora...