'Maaf bukannya aku tak mau tapi aku tak berani, kuharap kau mengerti'Saat ini Bayu duduk di atas tempat tidurnya sambil memandang smartphone yang di pegangnya. Malam ini ia harus membawa Sherina ke bukit bintang seperti yang di sarankan Kenzo tadi. Tapi sampai saat ini Bayu belum bisa menghubungi Sherina sama sekali, ia masih belum berani mengajak Sherina pergi, ia takut Sherina menolaknya.
Ia meletakkan kembali smartphonenya di atas nakas, lalu membaringkan tubuhnya di atas kasur sambil memandang langit-langit kamarnya. Ia memikirkan lagi bagaimana caranya ia mengajak Sherina pergi nanti malam. Ia berfikir lagi, kalau malam ini ia tak menembak Sherina maka tak ada kesempatan lagi baginya. Karena Sherina akan kembali ke Jakarta besok, ia semakin frustasi.
Setelah beberapa menit bergelut dengan pikirannya sendiri akhirnya ia mengumpulkan keberaniannya untuk menghubungi Sherina. Ia bangun dari kasur lalu mengambil smartphonenya yang ada di atas nakas, ia mencari kontak yang bertuliskan Sherina lalu menekan dial.
***
Dilain sisi
Sherina bersama sahabat-sahabatnya saat ini sedang berada di sebuah cafe dekat hotel tempatnya menginap. Mereka ingin bersantai sambil ngopi-ngopi cantik disana. Karena kemarin seharian mereka pusing mikirin Sherina yang hilang tak tau kemana yang ternyata sedang asyik jalan-jalan sama Bayu.
Sherina menyeruput vanila late nya, saat sedang menikmati minumannya
Drrt... Drrt...
Smartphone yang ada di dalam tasnya berbunyi, menandakan ada telfon masuk. Ia mengeluarkan smartphonenya dari tas lalu melihat nama Bayu di layar smartphonenya, senyumnya terbit di bibir tipisnya itu, ia menerima panggilan tersebut.
"Hallo Bay , ada apa ?"
"Ekhmm.. Hallo Sher, lo lagi apa sekarang ?" tanya Bayu basa-basi untuk memulai pembicaraan.
"Ini lagi nongkrong sama temen-temen." Sherina melirik ke arah sahabat-sahabatnya, tampaknya mereka terlalu asyik mengobrol sampai tak menghiraukan Sherina yang sedang menerima telfon dari Bayu.
"Oh gitu... Lo jadi pulang kapan ?" Sherina mengerutkan alisnya mendengar pertanyaan Bayu
"Kayaknya sih besok sore, kenapa ?"
"Ngga papa, gue mau ngajakin lo ke satu tempat lagi sebelum lo balik ke Jakarta."
"Kapan ?"
"Nanti malam, bisa ?"
Sherina tampak berpikir sebentar lalu kemudian menjawab ajakan Bayu.
"Bisa kok, nanti gue izin dulu ke guru pembimbingnya."
"Oke nanti malam gue jemput yah !!"
"Oke"
Sherina meletakkan kembali smartphonenya ke dalam tas. Ia menyeruput lagi minumannya sambil memikirkan perkataan yang Bayu ucapkan di telfon tadi. Kira-kira Bayu ingin mengajaknya kemana nanti malam.
Lamunannya buyar saat ada yang menyenggol lengannya, saat sudah sadar ia menengok ke seseorang yang sudah mengganggu lamunannya itu. Ternyata Mitha
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayu & Sherina
Teen FictionPertemuan mereka tak pernah di duga, takdir yang mempertemukan mereka berdua dengan cara yang tak terduga. Sherina Cantik, imut, putih, sederhana. Itu adalah Sherina Azzahra Maudy, kepribadiannya yang supel dan ceria membuatnya di senangi banyak ora...