10 (Cinta)

98 3 0
                                    


'Cinta ? Semua orang pikir itu gampang, tapi buatku untuk mengenalnya saja aku tak mampu'

Sherina Azzahra Maudy

Dan sekarang saatnya neraka Aurel di mulai. "AURELLLLLL....." panggil bu Desi dengan suaranya yang menggelegar

Aurel dan teman-temannya yang hendak kabur saat itu berhenti di tempat. Dengan ketakutan yang amat sangat ia membalikkan badannya ke arah suara yang memanggilnya.

Saat mereka menoleh, mereka di hadapkan dengan wajah bu Desi yang sudah merah padam, mereka tau bu Desi kalau sudah marah seperti apa ? Serem.

"Sini kalian !!" perintahnya

Dengan badan yang bergetar mereka bertiga menghampiri bu Desi.

"Kalian sadar apa yang sudah kalian perbuat ??" tanya bu Desi emosi

"I-iya bu.. " jawab Aurel pelan sekali, takut-takut ia bisa di makan bu Desi

"Kalian itu sudah membahayakan nyawa teman kalian Sherina !!" ucap bu Desi

"I-iya bu m-maaf, kita nggak bermaksut sampai seperti ini. Saya kira Sherina akan kembali ke bus sebelum bus jalan." jawabnya sambil menundukkan kepalanya tak berani melihat wajah bu Desi.

"Walaupun begitu sama saja kamu salah Aurel !! Tidak seharusnya kamu melakukan hal seperti itu... " balas bu Desi

Aurel semakin memundukkan kepalanya, ia tak mampu memandang wajah garang bu Desi.

"Sekarang kalian saya hukum..."

Kalian bertiga harus melayani teman-teman kalian saat rekreasi besok ! Kalian harus membantu membawakan dan membagikan makanan kepada teman-teman kalian, kalian juga harus menulis semua nama jalan yang kita lewati besok sampai pulang ke jakarta... Mengerti ??" Lanjutnya

Aurel yang semula menunduk, mendongakan kepalanya terkejut dengan apa yang di ucapkan bu Desi sedetik yang lalu. Tapi sedetik kemudian ia mengangguk

"Iya bu..." ucap mereka berbarengan

Mereka menghembuskan nafasnya lelah. Tak apalah dihukum, yang penting mereka sudah tak harus menghadapi bu Desi yang mengerikan. Bu Desi yang sedang marah ibarat induk macan yang sedang PMS. 'Ngeri !!'

Selesai dengan urusan Aurel, Bu Desi pun meninggalkan lobi dan masuk ke dalam kamarnya, begitupun dengan Aurel dan teman-temannya yang harus melaksanakan hukuman mereka.

  ***


"Iya ma ?"

".........."

"Iya Sherin ngga papa kok, mama ngga usah khawatir !!"

"........."

"Iya ma, dah ma. Love you."

Sherina mematikan smartphonenya lalu kembali mendekat ke para sahabatnya yang sedang menunggunya mengobrol dengan mamanya di telfon barusan, karena mamanya khawatir padanya saat bu Desi mengabari beliau bahwa ia hilang.

Jelas orang tua Sherina sangat khawatir setelah mendengar berita seperti itu, bahkan mamanya itu sempat pingsan tadi. Tapi Sherina sudah menjelaskan semuanya baik-baik saja dan meminta agar mamanya itu tak terlalu mengkhawatirkannya, ia takut mamanya bisa sakit karena terlalu memikirkannya disini.

Di kamarnya empat perempuan cantik itu sedang duduk diatas ranjang tempat tidur mereka, mereka ingin mendengarkan cerita Sherina yang dijanjikannya tadi. Mereka bertiga penasaran bagaimana kisah perjalanan temannya itu saat hilang seharian.

Bayu & SherinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang