Bayu dengan malas memasukkan pakaiannya kedalam tas ranselnya. Sebelum ini neneknya dengan susah payah membujuk Bayu untuk pulang ke Jakarta, dan akhirnya ia mau pulang. Sebenarnya Bayu masih ingin ada di Jogja, tapi karena ini keinginan neneknya ia tak bisa menolak. Ia tak ingin neneknya kecewa karena ia yang tak mau menuruti permintaan sang nenek.
Tapi selain karena menuruti permintaan neneknya, alasan lainya yang membuatnya mau pulang ke Jakarta adalah seorang wanita yang tak bisa ia lupakan sampai saat ini, ia masih terbayang-bayang akan sosok Sherina. Rencananya saat nanti di Jakarta ia akan mencari keberadaan wanita pujaannya itu, ia akan mencoba mengenal lebih dalam wanita itu. Dan ia berharap bisa meluluhkan hatinya nanti.
Baju terakhir sudah ia masukkan kedalam tas ransel hitamnya lalu menarik resleting tasnya. Kemudian ia berbaring di atas ranjang seraya menghembuskan nafasnya keras. Yang perlu ia siapkan sekarang adalah mental untuk menghadapi papanya yang pasti akan murka nanti saat melihat dirinya pulang.
Suara ketukan pintu terdengar dari luar kamarnya. Ia bangkit dari ranjangnya dan berjalan ke pintu kemudian memutar kenop pintunya, dan ternyata yang ada di balik pintu adalah neneknya. "Kamu sudah siap ?"
Bayu hanya mengangguk sebagai jawaban. Neneknya yang melihat wajah cucunya lesu pun tersenyum.
"Udah nggak usah manyun gitu... Tuh Kenzo udah di depan nungguin kamu dari tadi." ucapnya
Yah Kenzo juga ikut pulang ke Jakarta, ia juga harus kembali sekolah besok. Liburannya di Jogja sudah habis.
Bayu membawa ranselnya lalu keluar dari kamarnya dan menghampiri temannya itu.
"Lama banget lo, kayak cewek aja." protes Kenzo
Kenzo sudah tau semuanya, ia tau kalau sahabatnya yang satu itu sedang patah hati, Bayu telah menceritakan semuanya semalam. Ia heran, bagaimana bisa rencananya kemarin bisa gagal, padahal ia sudah merancangnya seromantis mungkin, seharusnya tak akan gagal. Tapi mau bagaimana lagi, takdir tak ada yang tau, begitupun Bayu dan Sherina yang belum ditakdirkan bersama. Kini ia hanya bisa menyemangati Bayu agar tak terlalu bersedih dengan keadaannya saat ini. Karena baru kali ini Bayu jatuh hati, dan hanya Sherina yang bisa membuatnya seperti saat ini.
"Bawel lo." balasnya
"Yaudah yuk berangkat !!" ajak Kenzo
Sebelum berangkat Bayu menarik punggung tangan neneknya lalu mengarahkannya ke depan bibirnya, ia mencium punggung tangan neneknya itu sebelum pamit. "Bayu pulang ke Jakarta ya nek, tapi nanti bakal kesini lagi kok, Bayu janji !" ucapnya
Neneknya tersenyum, tangannya mengelus kepala cucunya. "Iya, hati-hati dijalan ya. Jangan berantem terus sama papa kamu !" pesannya
Bayu hanya mengangguk. "Nggak janji ya nek"
Nenek memukul kepalanya. "Kamu itu ya !!" sedangkan Bayu hanya mengaduh lalu memeperlihatkan cengirannya kepada neneknya itu. Pukulan neneknya tadi tak sakit, Bayu hanya melebihkan-lebihkan saja.
Giliran Kenzo sekarang yang mencium punggung tangan nenek Bayu. "Kenzo juga pamit nek." ucapnya
"Iya. Jangan ngebut-ngebut ya le, sing ati-ati." nasehat nenek untuk Kenzo
Mereka menaiki motor sportnya masing-masing, mereka akan pulang ke Jakarta dengan motor kesayangannya itu.
Sebelum berangkat Bayu melambaikan tangannya ke arah neneknya. Dan motor mereka pun pergi meninggalkan pelataran rumah nenek Bayu.
***
Sesampainya didepan komplek rumah Bayu, mereka berpisah. Rumah Kenzo masih didepan sana, jadi mereka berpisah di depan komplek rumah Bayu. Bayu membunyikan klakson motornya untuk Kenzo, dan dibalas hal yang sama pula dengan Kenzo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayu & Sherina
Teen FictionPertemuan mereka tak pernah di duga, takdir yang mempertemukan mereka berdua dengan cara yang tak terduga. Sherina Cantik, imut, putih, sederhana. Itu adalah Sherina Azzahra Maudy, kepribadiannya yang supel dan ceria membuatnya di senangi banyak ora...