24 (Kantin)

116 2 1
                                    


'Maaf kalau didekatku kamu tak nyaman, tapi aku tak bisa jika harus jauh darimu'

Pagi yang cerah mengawali semua aktivitas makhluk hidup di bumi. Seperti Sherina yang mengawali aktivitas rutinnya yaitu berangkat ke sekolah. Saat ini yang sedang duduk di dalam sebuah mobil yang berhenti didepan gerbang SMA 5 Jakarta, ia di antar ke sekolah oleh Rama hari ini, kebetulan Rama libur kuliah dan mau mengantar sang adik ke sekolah.

Sherina menoleh samping kursi kemudi, dilihatnya kakaknya yang sedang mengaca di kaca kecil depan kemudi sambil menata rambutnya. "Bang, Sherin masuk dulu ya."

Rama menghentikan aktivitasnya, lalu menoleh ke arah Sherina yang sedang menatapnya saat ini. "Ya udah, belajar yang rajin ya, jangan pacaran mulu !" celetuk Rama

Sherina menatap kakaknya sinis. "Nggak salah tuh ?"

"Yang tiap malam minggu ngapelin cewek siapa ?!" lanjutnya sambil melirik ke arah kakaknya.

Rama tertawa mendengar celethukan Sherina, adiknya itu memang yang paling tau akan dirinya. Memang mereka berdua sangat dekat, dia selalu cerita apapun kepada Sherina, tak ada yang ia tutup-tutupi kepada adiknya itu. Sherina pun sama, ia akan menceritakan keluh kesahnya pada Rama, mulai dari cerita di sekolah, pelajarannya, bahkan cerita kelam masa lalunya Rama tau semua. Kedua kakak beradik itu sangat menyayangi satu sama lain, maka dari itu Rama sangat menjaga Sherina dari laki-laki tidak bertanggung jawab yang nantinya hanya akan membuat adiknya sakit hati seperti Aldy dulu. Ia akan menjadi orang paling depan untuk melindungi adiknya itu.

Seperti dulu saat Sherina nangis, Rama adalah orang pertama yang akan menenangkannya, begitupun jika Sherina sedih, Rama yang akan menenangkannya. Rama adalah sosok kakak terbaik bagi Sherina. Tapi sayang kakaknya itu belum menemukan tambatan hatinya, ia berharap kakaknya itu mendapatkan wanita yang pantas untuknya. Ia tau dibalik sosok tegas kakaknya itu menyimpan beban yang sangat besar, maka dari itu kakaknya harus mendapatkan sosok yang bisa menjadi sandaran untuknya.

"Ngapelin anak orang mulu... Jadiannya kapan ?! Bawa ke rumah dong kalo berani !" tantang Sherina

Rama yang terpancing dengan ucapan adiknya membalas. "Oke, nanti abang pasti bawa cewek ke rumah, lihat aja !" ucapnya enteng

Sherina tersenyum. "Aku tunggu. Ya udah aku masuk kedalem dulu." Sherina mencium punggung tangan Rama.

"Assalamualaikum." imbuhnya

"Waalaikum salam." balas Rama

Sherina turun dari mobil sedan hitam itu, lalu masuk kedalam sekolahnya mengingat sudah siang dan bel masuk sebentar lagi akan berbunyi.

Setelah Sherina masuk kedalam sekolahnya Rama langsung menginjak gas dan pergi meninggalkan sekolah Sherina.

***

Tett.. Tett.. Tett..

Sherina yang matanya sudah tinggal setengah watt karena mendengarkan bu Marni yang bercerita panjang lebar tentang perang dunia yang sudah terjadi berpuluh-puluh tahun yang lalu akhirnya terbangun mendengar suara bel istirahat. Rupanya tak hanya dia saja yang begitu, satu kelas kompak menenggelamkan kepalanya dengan lengan mereka sebagai bantalannya. Nampaknya Sejarah masih menjadi pelajaran paling membosankan sepanjang abad, jika ada nominasi pelajaran paling membosankan di tahun 2019 maka pelajaran Sejarah pasti akan menjadi pemenangnya.

"Kita sudahi dulu pembelajaran kita hari ini ya anak-anak, silahkan kalian istirahat !" ucap Bu Marni, guru sejarah yang sedang mengajar di kelas XII IPS 2.

"Iya buu..." jawab sekelas serempak dengan suara khas orang bangun tidur.

Bu Marni yang melihat itu menggeleng-gelengkan kepalanya, Setelah itu bu Marni meninggalkan kelas XII IPS 2.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 06, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bayu & SherinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang