23 (Kejutan buruk)

60 0 1
                                    


'Tak perlu melakukan apapun, cukup berbicaralah kepadaku. Sesederhana itu aku mencintaimu'

Sherina berjalan menyusuri lorong kelas 12, kepalanya menengok kekanan dan kekiri mencari seseorang yang ia cari, sesekali ia melihat pintu kelas sambil mengingat-ingat lagi kelas apa yang ditempati oleh orang itu. Sherina mengingat bahwa sahabatnya pernah mengatakan bahwa orang itu berada di kelas IPA 2, ia langsung bergegas ke kelas itu. Cukup melelahkan memang mengingat jarak antara kelas IPS 2 yang mana itu adalah kelas Sherina dan IPA 2 cukup jauh, sehingga membuatnya kelelahan.

Saat sampai di depan pintu kayu yang bertuliskan 'IPA II' Sherina berhenti sejenak, ia ragu apakah harus masuk atau tidak, sebab orang yang ia cari saat ini adalah orang yang sangat ingin dijauhinya. Tapi mengingat ia sudah jauh-jauh jalan kesini hingga kakinya pegal, ia pun memutuskan untuk masuk kedalam kelas itu.

Suasana di kelas itu tak terlalu ramai karena memang saat ini jam istirahat, pasti sebagian murid kelas itu pergi ke kantin untuk makan. Ia tak masuk sepenuhnya, ia berdiri di dekat pintu sambil mencari sosok yang sedang ia cari. Sherina menemukan sosok itu sedang duduk bergurau dengan teman-temannya di atas kursi tempat duduknya. Sherina berjalan kearah orang itu dengan langkah sedikit ragu, tapi tak terasa ia sudah berada di depan orang itu.

Orang itu yang tak lain dan tak bukan adalah Bayu, sosok yang sedang berusaha Sherina jauhi. Dia tampak tampan saat tertawa lepas dengan teman-temannya saat ini. Tak sengaja pandangan matanya menangkap sosok Sherina yang berada di depan pintu kelasnya. Kedatangan Sherina dikelasnya jelas membuatnya terkejut, ada apa gerangan yang membuat Sherina datang menghampirinya ke kelasnya.

Melihat Sherina disana Bayu refleks langsung berdiri dari kursinya. "Sherina ?! Ada apa Sher ?" tanyanya

"Mm.. Bisa ngomong sebentar nggak ? Diluar.." ucap Sherina pelan

Bayu menarik sudut bibirnya, jarang-jarang Sherina mau ngobrol dengannya. Ia tak mungkin melewatkan kesempatan ini begitu saja. "Bisa kok, ayo !" Bayu menarik pergelangan tangan Sherina begitu saja mengajaknya keluar kelas, dan beruntungnya Sherina tak menolak.

Saat sudah berada di luar kelas Sherina menarik tangannya dari genggaman Bayu. Mereka saat ini berdiri didepan kelas.

Sherina merogoh sesuatu dari dalam sakunya kemudian mengeluarkannya dan ternyata isinya enam lembar uang seratus ribuan dan satu lembar uang lima puluh ribuan. Ia mengulurkan uang tersebut kepada Bayu. "Nih.."

Bayu hanya melongo tak mengerti maksut Sherina mengulurkan uang kepadanya.

Melihat Bayu diam saja akhirnya Sherina menjelaskan. "Ini buat ganti uang novel aku kemarin." jelasnya

Bayu baru mengerti sekarang."Oh itu... Udah nggak usah, aku ikhlas kok bantuin kamu." balas Bayu sambil tersenyum manis yang membuat Sherina meleleh tapi ia tahan, tidak mungkin dia menunjukkan ekspresi terpesona didepan Bayu.

Sherina menjadi gugup melihat senyuman Bayu yang ia akui menambah ketampanan lelaki itu. Ia selalu tak bisa berbicara jika sudah berhadapan dengan Bayu, sihir apa yang digunakan lelaki itu hingga membuatnya yang banyak bicara menjadi diam tak berkutik hanya dengan senyumannya.

"E-ng... Nggak bisa gitu dong, itu kan buku punya aku masa kamu yang bayarin. Udah nih terima aja ! Aku nggak mau punya hutang." ucap Sherina gugup

Bayu nampak berpikir, sepertinya ia mendapatkan ide cemerlang. "Gini aja, aku nggak mau terima uang kamu ini."

Alis Sherina berkerut, ia hendak melayangkan protes tapi diurungkan karena ucapan Bayu memotongnya.

"Tapi kalo kamu mau ngelunasin hutang, kamu bisa neraktir aku makan di kantin selama seminggu." lanjut Bayu

Bayu & SherinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang