9 (Penjual Siomay)

93 5 0
                                    


'Percayalah ini bukan perpisahan tapi awal'



Saat ini mereka sedang berada di depan wartel ke lima yang mereka kunjungi. Semua wartel yang mereka kunjungi tutup karena sekarang ini waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam.

Sherina menghapus peluh di sekitar dahinya, sudah lama ia mengelilingi kota orang ini tapi tak menemukan satupun wartel yang buka. Mungkin karena sudah malam juga, mangkanya tak ada wartel yang buka disini.

Karena lelah berkeliling mencari wartel tapi tak ada yang buka satupun, mereka memutuskan untuk istirahat sebentar sambil makan siomay yang ada di pinggir jalan.
Setelah memesan siomay mereka duduk di tempat duduk yang di sediakan oleh bapak penjual siomay. Sherina makan lahap sekali, mungkin karena ia lelah dari tadi jalan kesana-kemari tapi tak kunjung mendapatkan hasil.

Bayu yang melihat Sherina makan dengan lahap malah tersenyum. Ia akan mengenang momen ini untuknya nanti, momen yang tak akan bisa ia rasakan lagi.

"Santai aja kali makannya... Nggak ada yang ngambil makanan lo juga !!" tegur Bayu

"Habis gue laper banget, dari tadi riwa-riwi cari wartel nggak nemu-nemu." gerutu Sherina

"Sabar... Habis ini kita cari lagi oke ??" hibur Bayu, Sherina mendengus lalu mengangguk

Bapak penjual siomay itu menghampiri Bayu dan Sherina yang sedang makan.

"Maaf mas, mbak saya mau ngebersihin meja yang kotor dulu ya !!" ijin bapak itu yang akan membersihkan meja samping Bayu dan Sherina makan, meja makan di kios itu memang jaraknya dekat sekali bahkan hanya berjarak beberapa mili saja, jadi bapaknya ijin dulu mau membersihkan meja takut mengganggu kegiatan makan Bayu dan sherina.

Memang saat ini hanya mereka berdua yang ada di tenda kios siomay itu. Dan sudah malam juga, sepertinya bapaknya itu sudah mau tutup.

"Oh iya pak silahkan !!" balas Bayu ramah

Sambil membersihkan meja bapak itu sempat mengobrol sebentar sama Bayu dan Sherina.

"Masnya sama mbaknya ini pacaran ya ??" tebak bapak itu
"Eh enggak pak !!" jawab Sherina cepat

"Oh belum ya... Padahal bapak liat kalian ini cocok loh !!" Ucap bapak itu lagi sambil senyum-senyum maklum melihat pasangan muda ini.

Ucapan bapak itu tadi membuat pipi Sherina blushing seketika.

Mereka berdua hanya bisa membalasnya dengan senyuman canggung, Sherina buru-buru menoleh ke samping agar Bayu tak dapat melihat pipinya yang merona karena ucapan bapak itu tadi.

Setelah selesai membersihkan mejanya, bapak itu pergi dari meja mereka berdua. Setelah bapak itu pergi suasana jadi semakin canggung, pour bapak tukang siomay.

Lama berdiam-diaman akhirnya Bayu memulai membuka pembicaraan.

"Ehhmm.... Sher, udahan makannya ? Kayaknya bapak itu mau tutup deh" ucap Bayu

"Iya udah kok, yaudah yuk cabut !" balas Sherina

Mereka berdua berdiri dari kursi tempatnya duduk hendak membayar siomay mereka, tapi mereka berdua melihat bapak itu mengeluarkan sebuah benda dari saku celananya. Otak mereka langsung terhubung seperti ada kabel yang menghubungkan otak mereka. Mereka berdua bertatapan, kemudian tersenyum lega. Bapak itu mengeluarkan hp dari sakunya, hp itu bisa mereka gunakan untuk menghubungi teman Sherina yang ada di hotel, kenapa tak kepikiran dari tadi sih.... Mereka pun menghampiri bapak itu.

"Permisi pak, maaf... Saya boleh pinjem hpnya nggak ? Saya mau nelfon temen saya." mohon Sherina

"Oh iya mbak ini pinjem aja... Tapi maaf ya hpnya jadul." ucap bapak itu mengulurkan hpnya ke Sherina

Bayu & SherinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang