Sekarang aku tinggal bersiap untuk pergi ke yogyakarta menemui kakakku. Sebelum ke yogya aku berpamitan kepada mbok mini dan aku menyuruhnya untuk jaga rumah. Karna dari semalem papah gak pulang, aku hanya minta tolong kepada mbok mini untuk bilang kepada papah bahwa aku ke yogyakarta.
Kini aku sudah menaikki taxi yang sudah di pesan sebelumnya. Aku sungguh sedih harus meninggalkan mbok mini sendirian di rumah. Tapi gak apa-apa cuma dua hari ko mbok aku di yogya.
"Neng sudah sampai." Supir taxi berbicara saat aku sedang memainkan ponselku.
"Oh udah sampe ya, okey okey" Aku menyimpan ponselku di tas kecilku dan membawa tas besar ke gendonganku. "Ini pak, makasih ya pak" Lanjutku.
"Iya sama-sama neng"
Aku sudah tiba di bandara Husein Sastra Negara. Salah satu bandara terkenal di bandung. Aku pun langsung check in untuk berangkat.
Wingg terbang di udara.
Setelah sampai aku turun dari pesawat lalu setelah itu aku mengambil barang dan berjalan keluar. Tak disangka aku baru saja mau memesan taxi si kutu kupret udah ada di tempat tunggu. Ah males aku gak bisa jalan-jalan dulu.
"Kak, apa kabar?" Aku sun tangan dan langsung memeluk kakakku.
"Baik" Ucap kakakku sambil membalas pelukanku. "Yaudah ayoo" Reflek langsung melepas pelukanku.
"Iya kak"
Aku langsung naik mobil bersama kak sholeh untuk pulang ke rumahnya. Karna istri kak sholeh sudah menunggu di rumah.
Oh iya aku lupa dari cerita sebelumnya aku tidak menyebutkan nama istri kak sholeh. Nama istrinya adalah R.shavanas budiono. Keturunan ningrat istri kak sholeh itu. Tapi alhamdulillah istri kak sholeh baik banget kepadaku. Istri kak sholeh selalu senang jika aku sudah ke yogya. Apalagi paling serubkalo udah ngebohong ke kak sholeh. Hehe. Maaf kak, aku sama kak shava cuma main doang kok. Pernah satu kejadian aku main sama kak shava ke mall bersama eiry juga, dan kak sholeh menelpon kepada kak shava dan menanyakan sedang ada dimana tapi kak shava bilang di pasar lagi beli bahan masakan, padahal itu bohong aku dan kak shava dan eiry mau menonton bioskop haha. Ada-ada aja kekonyolannya.
"Lo masuk aja, gue mau berangkat lagi, masih banyak urusan" Ucap kak sholeh.
"Ah kebiasaan adeknya baru dateng malah langsung pergi. Rese" Ucap kesalku.
"Sorry, tar malem deh gue ajak lo ke tempat yang indah di yogya okey!" Mendengar itu aku langsung tersenyum dam mengangguk iya. "Nah gitu dong senyum" Lanjutnya.
"Hati-hati lu di jalan" Aku langsung turun dari mobil. Menghela nafas panjang-panjang. Mobil kak sholeh pun berjalan meninggalkanku. Aku langsung berjalan ke rumah kakak ipar aku yaitu kak shava. Aku membukakan gerbang pagar dan berjalan untuk masuk.
Ding....dongg
Aku memencat bel rumah. Lalu aku membalikkan badan melihat suanasa koplek yogya yang begitu sepi penghuninya. Ah bodo amat sii
Clak.
Suara pintu terbuka.
Aku membalikkan badan.
"Tante tara" Ucap seorang anak kecil yang sangat lucu. Itu adalah Eiry anak dari kak shava dan kak sholeh.
"Hay ini anak kesayangan akuu" Aku reflek memeluk eiry. Lalu disusul dengan pelukan kak shava.
"Lo makin gendut aja tar" Ucap kak shava sambil memelukku dan eiry.
Aku melepas pelukan eiry dan kak shava.
"Apaan sih lu mah sama gua gitu mulu gendut-gendut, minder gua kak, disebut kurus gak mau disebut gendut gak mau." Curhat panjang lebarku kepada kak shava.
"Ah lo dasar curhat mulu, udah ayo masuk." Kak shava langsung mengajakku ke dalam.
Sejujurnya aku senang bisa kumpul bersama keluarga kakakku. Tetapi hawanya itu beda banget sama di bandung. Di bandung aku menyimpan luka. Di yogya aku menyimpan bahagia. Sungguh kalo pun aku selalu di suruh untuk tinggal bersama kakak di yogya. Tetapi aku menolak, karna aku tidak mau membebanni kakakku. Karna kakakku sekarang udah punya istri dan anak yang harus dibiayai. Karna aku hidup di bandung bersama papah jadi aku masih bisa hidup seadanya karna ada papah. Walaupun kelakuannya udah kaya Eyang Subur.
Aku tak pernah menyangka liburanku selalu menyenangkan disini. Karna aku bisa melihat diriku tersenyum dibalik kaca. Setiap manusia tidak lupuk dari masalah. Aku merasa diriku sudah bahagia. Sama seperti halnya dengan hujan. Hujan akan berhenti ketika dia lelah untuk mengeluarkan air. Aku harap semoga kelak aku sudah kuliah dan mempunyai suami+anak, aku ingin sekali tertawa ketika aku ingin mengeluarkan semuanya.
"De makan noh, maen hp mulu" Ketus kak shava.
"Yaudah sii nanti ah" Ketusku sambil memainkan ponselku.
Kak shava menarik lenganku.
"Heh de, makan dulu kagak tar kakak lo keburu dateng" Sambil menarik tanganku.
"Yaudah sii gak apa-apa, terus apa masalahnya sama kak sholeh dateng? biarin aja?" Ketusku lagi sambil melepas tangan kak shava.
"Tante makan bareng eiry yu, sambil maen PS" Aku langsung mematikan ponselku.
"Ayo sayang" Aku langsung menghampiri eiry.
"Giliran disuruh eiry aja mau lo de" Ucap kesal kak shava.
Rasanya ingin tertawa aku kepada kak shava. Sifatku dari dulu hingga sekarang gak berubah buat jailin kak shava. Untung kak shava baik, sabar ngadepin tukang cabe pasar kaya aku. Hahaha ada-ada aja.
"Papah pulang" Kak sholeh pulang dan eiry langsung berlari kepada papahnya dan memeluknya.
"Papah" Ucap seorang anak kecil yang lucuu. "Pah aku lagi main PS sama tante tara." Lanjutnya.
"Yaudah gih sana maen noh sama tantemu yang galak itu" Ucap kak sholeh.
"Dih bohong aku gak galak ko, iya kan eiry" Kaya kabel aja aku nyambung pembicaraan.
"Iya papah tante tara itu gak galak, yang galak itu.... Papah. Hahahahah" Aku tertawa lepas ketika eiry berbicara seperti itu kepada papahnya. Eiry dan papahnya pun kejar mengejar.
"Mamah ada harimau galak" Ucap eiry.
Aduh aku sampe sakit perut mendengar eiry sebegitu berani berbicara kepada papahnya seperti itu. Biasa sih yang ngajarin kan tantenya. Hahaha.
Kring..kring..
Ponselku berdering menandakan ada panggilan masuk saat aku lihat. No yang tidak di kenal. Aku bangkit darj tempat dudukku untuk keluar mengangkat telpon. Aku tekan tombol hijau.
"Halo, assalamualaikum"
"Walaikumsalam"
"Ini siapa yaa?"
"Tar, lo kebiasaan yaa"
"Dih ko anda kenal nama saya sih?"
Aku malah kesal nih sama yang nelpon.
"Tar lo ngapain ke yogya? Lo kalo ada masalah kenapa gak minta bantuan gue aja sih"
Tunggu-tunggu. Aku kenal suara ini. Oh iyaaa
"Hah kenapa bentar aduu halo.. halo disini sinyalnya jelek. Saya akan menghubungi anda lagi okey" Aku langsung mematikan telpon itu.
Sungguh tidak disangka itu suara kaya suara cowok misterius yang selalu ada dimana aku berada. Ya, itu kak rere.
Tapi ko dia pake no baru sih. Apa mungkin itu bukan kak rere. Ah ko tiba-tiba aku jadi kepikiran kak rere sih ahh.
Tapi sumpah kak aku kangen.
Eh masyaallah apaan sih ahh.
Continue------->

KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE!!
Teen FictionAku Attara Amelya. Aku pernah ditinggal dan merasakan bagaimana pahit hidup di kenyataan dunia. Aku adalah orang yang tak luput dari masalah. Aku juga mempunyai kakak. Dia pun sama sepertiku orang yang tak luput dari masalah. Tetapi aku dan kakakku...