Prolog

19.7K 1.1K 264
                                    

Dulu, mereka pernah menjadi embun diatas dedaunan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dulu, mereka pernah menjadi embun diatas dedaunan.

Pernah menjadi abu yang tak pernah pergi dalam gelapnya pagi.

Tersinari oleh sebuah mentari yang menjadi poros bagi dunianya,

seseorang yang pernah menjadi hangat dalam dinginnya,

seseorang yang pernah menjadi alasan dibalik perjuangannya.

Namun belakangan, mentari tak menampakkan lagi sinarnya.

Dingin,

Embun dalam dedaunan itu berjatuhan.

Uapnya berubah menjadi bekuan yang sulit dicairkan.

Mereka pikir, tak ada lagi alasan untuk ia terus bertahan.

Mentari telah pergi, meninggalkan mereka sendiri.

Lalu kemudian, kedua embun itu bertemu dalam satu tetesan yang sama.

Masing-masingnya berhenti berharap pada mentari yang tak akan lagi kembali.

Tidak peduli kalau gelapnya pagi telah datang merajai.

Untuk saling menguatkan,

saling menghangatkan,

saling menerima satu demi satu kekurangan.

Hingga pada akhirnya, mereka menjumpai kebahagiaan.

Biarlah dingin menusuk dedaunan,

Karena kini, ada angin yang akan mencairkan.

Dalam dingin,

Dalam beku ...

Dibawah abu yang sepi,

Keduanya akan melebur menjadi satu melalui angin yang bertiup dengan lembut.

Mereka menyadari, kalau takdir mereka ...

... dimulai dari sini.

 dimulai dari sini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
F R O S T [JWW]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang