14. You are my destiny

4.7K 684 244
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"JEON JIWOOOOOONNN!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"JEON JIWOOOOOONNN!!!"

"OM CHEONSAAAAAAAA!!!"

Dalam hitungan detik, tubuh kecil itu menghambur kedalam pelukan seorang laki-laki yang berlutut diatas tanah. Keduanya saling merangkul satu sama lain, matanya terpejam seolah waktu yang sekarang sedang mereka lewati harus sangat dinikmati. Dua kali pipi bocah perempuan tiga tahun itu dikecup dengan lembut oleh Yoon Jeonghan. Tidak ada penolakan, bagaimanapun Kim Jiwon sangat merindukan sosok tampan yang telah lama tak muncul dihadapannya itu.

"Papa mana?" Tanyanya ketika sadar kalau sosok Jeon Wonwoo tidak ada diantara mereka.

"Papa sedang di kantor, katanya pekerjaan Papa sekarang setinggi gunung Fuji Jepang." Jeonghan terkekeh, kemudian ia memangku tubuh ringkih itu kedalam gendongannya. Sudah satu bulan lamanya Jeonghan melakukan aksi relawan kesehatan di pulau Cheongsan. Banyak yang ia rindukan dari Seoul, terutama Jiwon dan sesaknya kota yang tidak ia dapati di pulau terpencil itu.

"Jiwon kesini bersama siapa? Kenapa tidak bilang? Kalau Jiwon bilang, mungkin Om Cheonsa akan menjemput Jiwon." Cecar Jeonghan, terkesan begitu posesif sehingga membuat laki-laki yang sedari tadi berdiri dalam jarak tiga meter itu berdecih tidak suka.

"Dengan Seonho Oppa."

"Seonho Oppa?"

Telunjuk Jiwon mengarah pada seorang laki-laki yang kini berjalan mendekat kearahnya, "Iya, Seonho Oppa. Calon suami Jiwon nanti." Katanya polos.

Mulut Jeonghan terbuka, ia mengamati laki-laki yang masih berusia belasan itu dengan seksama. Jadi dia yang menggoda Jiwon selama dirinya tidak ada didekat bocah tiga tahun itu?

"Halo Om, aku Yoo Seonho." Laki-laki itu melambaikan tangannya pada Jeonghan, "Aku pengasuh Jiwon, tapi nanti akan jadi suaminya Jiwon." Akunya percaya diri. Sifatnya nyaris sama persis dengan Jiwon yang notabene masih berusia tiga tahun.

"Om pantatmu, panggil aku Hyung. Aku hanya berbeda dua tahun dengan dirimu." Jeonghan menyibak rambutnya dengan sebelah tangan, sementara tangannya yang lain masih memegangi tubuh Jiwon di pangkuannya.

F R O S T [JWW]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang