3. Promises

6.5K 941 318
                                    

Sejak sepuluh menit lalu, perempuan yang berprofesi sebagai terapis itu tidak kunjung membuka mulutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak sepuluh menit lalu, perempuan yang berprofesi sebagai terapis itu tidak kunjung membuka mulutnya. Kedai Teh yang terletak didepan gedung Bandara ini semakin ramai, mungkin karena diluar sana hujan sedang turun sehingga orang-orang memilih mencari kehangatan sekaligus berteduh didalam sini.

Wonwoo menoleh pada Kim Jiwon yang sedang menjilati es krimnya. Bocah perempuan itu duduk menyila diatas meja dengan mulut penuh noda cokelat dari es krim. Laki-laki itu merapikan rok yang anaknya pakai, popok Jiwon terlihat kemana-mana karena cara duduknya yang begitu seenaknya.

"Papa, Jiwon mau eskim satu lagi."

Wonwoo menggeleng, "Tidak, nanti Jiwon batuk. Yang lain saja, ya?" Rayu Wonwoo.

"Kalau begitu Green Tea Latte satu." Jiwon mengacungkan telunjuknya ke udara, bocah perempuan itu tercengir lebar kearah Wonwoo. Sementara laki-laki dalam balutan jas lengkap itu hanya mendengus, memanggil seorang pelayan untuk memesankan secangkir Green Tea Latte untuk Jiwon.

"Halo, Kim Jiwon." Suara yang agak serak itu berasal dari perempuan yang sejak tadi menutup mulutnya rapat-rapat, "Aku Seo Hajin." Ia memperkenalkan diri, bibirnya tersenyum dengan manis sehingga Kim Jiwon ikut tersenyum ketika melihatnya.

"Halo, Tante Haha."

Kening Wonwoo mengerut, "Haha?"

"Tante Hajin cantik dan baik, Jiwon mau memanggilnya Tante Haha." Ucapnya, kedua matanya itu ikut menyipit ketika tersenyum.

"Tante suka, Haha nama yang bagus." Kata Hajin seraya mencubit gemas pipi Jiwon, "Omong-omong, kau sudah menikah ya?" Tanyanya pada Wonwoo yang saat itu sibuk mengelap kulit disekitar mulut Jiwon menggunakan tisu.

Wonwoo menoleh sebentar, "Tentu saja, tapi istriku sudah meninggal."

"Lalu Jiwon?"

"Dia anakku, anak dari perempuan yang bukan istriku." Hajin memalingkan wajahnya ketika telinganya mendengar dengan jelas hal tidak masuk akal apa yang dikatakan oleh laki-laki itu. Dibalik sosoknya yang begitu elegan dan misterius, Jeon Wonwoo ternyata menyimpan sejuta kejutan yang tidak pernah orang bayangkan sebelumnya. "Kenapa bisa kau diserang oleh laki-laki mesum seperti tadi?"

Hajin meminum teh hangatnya dengan sekali tenggak, mengingat hal itu membuat harga dirinya kembali terluka. Ia tahu, sebuah respon refleks namanya apabila ia tidak bisa berbuat apa-apa ketika diperlakukan tidak senonoh seperti tadi. Tapi seharusnya perempuan itu bisa melawan, setidaknya menendang aset masa depan laki-laki itu sampai mengalami Impoten permanen saja sudah sangat cukup untuk membalas perlakuannya.

"Dia client-ku, katanya ingin menyewa jasa guide selama tiga hari ada di Korea. Temanku tidak bisa menjemputnya, sehingga aku lah yang datang kemari. Sialan, laki-laki mesum itu lebih liar dari dugaanku." Rutuknya. Diam perempuan itu tak berlangsung lama. Tidak heran, pekerjaannya sebagai OT menjadikannya lebih cepat untuk mengontrol dirinya sendiri.

F R O S T [JWW]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang