5. The Real Bastard

6K 801 272
                                    

"Kim Jiwon, jangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kim Jiwon, jangan."

Untuk kesekian kalinya, Jeon Wonwoo harus memotong ucapan moderator rapat di ruang konferensi hanya untuk menghentikan aksi bocah perempuan yang saat ini sedang melipat beberapa kertas diatas meja. Hampir seluruh tatapan dari para jajaran direksi terarah kepadanya. Dan tanpa merasa memiliki dosa sedikitpun, Kim Jiwon terus melancarkan aksinya yang dinilai menggemaskan itu.

Baru ketika Kim Jiwon menjauhkan tangannya perlahan-lahan dengan cengiran lebar dari atas meja, Jeon Wonwoo mempersilahkan moderator untuk melanjutkan ucapannya. Sekarang, dirinya sedang berada di kantor pusat WJ Grup. Setelah pertemuannya kemarin dengan Ibunya di Pusat Kanker, perempuan itu meminta Wonwoo menghadiri rapat bulanan yang selalu diadakan oleh Tim Strategi dan Perencanaan.

"WJ Grup berencana membuat yayasan sosial yang mana menampung anak-anak berkebutuhan khusus dan orang-orang lanjut usia. Ada kualifikasi yang menjadi syarat utamanya, mereka harus benar-benar berasal dari keluarga yang memiliki kekurangan secara finansial." Paparan yang diucapkan oleh ketua Tim Strategi dan Perencanaan itu mendapatkan anggukan pelan dari kepala Wonwoo. Ia rasa, sudah saatnya perusahaan yang selalu bergerak dalam kekotoran ini membersihkan dirinya melalui bakti amal seperti ini. Mulai sekarang, semua tentang WJ Grup ada di tangannya. Dirinya berhak melakukan apa saja sebagai Presiden Direktur perusahaannya sendiri.

"Program apa saja yang ada dalam yayasan ini nanti?" Pertanyaan itu berasal dari kepala Jo, seseorang yang kritis dan selalu mempertimbangkan segala hal soal perusahaan-apalagi menyangkut program baru seperti ini.

"Pembinaan sosial, pembelajaran secara akademik, pengarahan bakat dan minat, serta terapi gratis bagi lansia penderita Demensia dan alzheimer." Jelasnya dengan mantap, "Kita membutuhkan tenaga terapis untuk ini, perawat lansia, ahli bahasa isyarat, dan juga tenaga pendidik dari SLB."

"Pemasukan uangnya dari mana? Ong Seungwoo-ssi, tolong jangan membuat sesuatu yang tidak memberikan untung bagi perusahaan." Sanggah kepala keuangan yang terlalu pelit mengeluarkan sepeserpun uang perusahaan. Mungkin dia pikir, uang-uang yang membuncit dalam rekening WJ Grup merupakan uang pribadi miliknya.

Wonwoo berdeham, sudah cukup baginya mendengar semua perdebatan didalam sini. Anaknya mulai tak terkendali, bahkan sekarang Kim Jiwon menaiki kursi dibelakang mimbar untuk kemudian berbicara didepan pengeras suara. Kalau bisa, Wonwoo ingin segera mengakhiri rapat usulan program ini secepatnya.

"Aku menyukai usulan program yang kau rencanakan." Katanya, membuka proposal yang telah dibuat oleh laki-laki itu dengan sebelah tangan. "Masalah anggaran, jangan hiraukan itu. Yayasan sosial bukan sebuah peraup keuntungan, dan aku menyetujui dibuatnya program ini. Kalau pun kepala Shin dari Tim Keuangan tidak menyetujui, aku akan mengeluarkan uang dari kantongku sendiri untuk ini."

Laki-laki yang dipanggil Seungwoo itu menggigit bibir bawahnya sendiri, sebagai ciri kalau laki-laki itu merasa senang atas disetujuinya usulan yang ia ajukan. Seungwoo membungkuk dalam-dalam, ia berterimakasih kepada laki-laki yang belakangan mulai berubah hangat sedikit demi sedikit itu. Setelah mendapatkan persetujuan dari tiga perempat direksi yang hadir dalam rapat, pertemuan ini diakhiri dengan bubuhan tanda tangan Jeon Wonwoo di proposal yang diajukan oleh tim Strategi.

F R O S T [JWW]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang