Laki-laki yang ternyata baru saja pulang setelah hampir semalaman mabuk di Bar itu mendudukkan dirinya diatas sofa. Saraf-saraf dalam kepalanya belum berfungsi dengan baik, dia masih berada dibawah kendali alkohol yang entah diminumnya sebanyak apa. Jeon Wonwoo merasa khawatir, itulah sebabnya ia urung pergi ke tempat kerja dan malah berakhir membawa pulang Jeonghan ke apartemen laki-laki itu dengan motor yang dia bawa.
Ah, sial.
Padahal Wonwoo sudah berjanji untuk tidak membawa siapapun dengan motornya kecuali Seo Hajin. Tapi laki-laki bermarga Yoon ini berhasil membuatnya menjilat sendiri ludah yang telah ia buang.
"Makan ini."
Jeon Wonwoo memberikan dua pil pereda mabuk kepada Jeonghan. Laki-laki berambut pirang itu menerimanya dengan baik kemudian mengulum pil berperisa jeruk yang sampai sekarang tidak pernah Jeonghan rasakan khasiatnya itu dengan cepat. Rasanya asam, dan Jeonghan membenci bau jeruk yang telah tercampur dengan bahan-bahan lain ini.
"Cerita padaku, aku bahkan sampai bolos bekerja karena dirimu."
"Itu perusahanmu, kau bahkan tidak dapat gaji."
Wonwoo terkekeh, sepertinya Jeonghan sudah mulai sadar karena sekarang laki-laki itu sudah bisa mengejek Wonwoo seperti biasa. "Kalau aku tidak membawamu pulang, kau mungkin akan dipecat oleh Ibunya Kim Mingyu karena bekerja dibawah pengaruh alkohol." Lagi-lagi Wonwoo menyombong, seolah tanpanya hidup Jeonghan akan hancur dalam hitungan detik.
Jeonghan terkekeh, "Benar, Ibunya Kim Mingyu sangat rewel. Dia benar-benar menyebalkan seperti anaknya." Ia ikut menghakimi, "Omong-omong, kau serius mau menikahi Seo Hajin? Woozi bagaimana?"
"Ini bukan saatnya kau mengkhawatirkan hubunganku dengan Seo Hajin. Khawatirkan dirimu sendiri, kau mabuk karena mengingat Myoui Mina?" Tanya Wonwoo, langsung mendapat senyum mencibir dari bibi Yoon Jeonghan.
"Hm, aku ... merindukan Myoui Mina." Ungkapnya jujur, "Aku ingin meminta maaf padanya. Sepertinya, aku tidak bisa terus mencintai seseorang yang telah tiada di muka bumi ini. Aku ... menyukai orang lain."
Jeonghan menarik napasnya dalam-dalam, laki-laki itu memandang kosong objek didepannya dengan segaris senyum di wajahnya. "Kau lihat perempuan yang lari ke UGD tadi? Dia intern bedah, sifatnya sama persis seperti Mina. Ucapannya kejam, keras kepala, dan tentunya menyebalkan. Hanya saja dia tidak jahat seperti Mina." Lalu laki-laki itu tertawa, "Aku menyukainya, tapi dia menolakku."
"Apa? Kau ditolak? Kenapa?" Jeon Wonwoo menatap Jeonghan tidak percaya.
"Karena saat 50 hari berada di Cheongsam, aku merayu banyak wanita."
Wonwoo terdiam. Dia memandang wajah yang terlihat memerah karena alkohol itu dengan datar. Kemudian tanpa aba-aba, laki-laki itu memukul kepala Jeonghan sekeras yang dia bisa secara bertubi-tubi supaya laki-laki bermarga Yoon itu mau sadar pada realita yang ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
F R O S T [JWW]
Fanfiction[O N H O L D] [A Sequel of G R E Y] ✡️Cerita ini bisa dibaca dengan atau tanpa membaca cerita sebelumnya✡️ 'They are a frost under the grey sky' Start : 18 Nov, 2018.