"Terima kasih Zayden!" Sekelebat bayangan ucapan terima kasih dari mulut Zelda muncul tiba-tiba di kepala Zayden.
"Makasih!" Ketus Zelda.
"Arghh kenapa nggak sesuai dengan bayanganku? " Ucap Zayden dalam hati.
"Iya hati-hati terus juga jangan ngebut!" Kata Zayden.
Zelda tidak menghiraukan Zayden sama sekali.
"Cowok nggak waras itu semakin nggak tahu diri!" Ungkap Zelda dalam hati.
***
"Apa yang gue lakuin tadi? Kenapa gue jadi merasa seperti..."
Zayden mendengus kasar. Ia menuju mobilnya yang berada di parkiran mobil. Hanya tersisa mobilnya saja di tempat parkir ini. Ia langsung masuk dan menyandarkan punggungnya. Ia menghirup oksigen dan menghembuskan nafasnya lewat mulutnya dengan pelan. Ia mulai menyalakan mobilnya dan pergi meninggalkan sekolah barunya ini.
Zayden adalah anak dari keluarga kaya raya dan ia dibesarkan dengan kemewahan selalu. Namun, orang tuanya salah mendidiknya. Zayden selalu bersikap sombong, angkuh dan tidak mempunyai sopan santun alih-alih ia merasa puas Zayden malah merasa menyesal kenapa ia tidak bisa merubah sikap buruknya. Zayden juga berasal dari Jakarta tetapi sekarang ia pindah kesini di Mojokerto. Kota kecil yang akan memberikan ia kenang-kenangan selama masa SMA. Ia pindah karena urusan pekerjaan ayahnya. Maka dari itu ia harus merubah sikapnya. Untungnya ia dulu juga bukan seorang Playboy jadi kesalahannya tidak bertubi-tubi. Padahal sebuah sikap bisa dirubah oleh diri sendiri. Namun tidak untuk Zayden, ia selalu mengulanginya.***
Malam ini Zelda sedang benar-benar tidak ada kegiatan sama sekali. Ponsel miliknya sepi padahal biasanya di grub LINE chat Roleplayer selalu ramai dan deras namun untuk saat ini sungguh seperti tidak ada kehidupan. Untuk menonton drama pun tidak mendukung karena jika ia menonton sekarang takutnya nanti ada adegan yang tidak diinginkan. Akhirnya, ia memutuskan untuk pergi ke toko buku. Karena ada buku baru yang harus ia beli. Zelda keluar dari kamarnya dan menemui ayahnya.
"Ayah mobilnya boleh aku pake?" Tanya Zelda.
"Tumben, mau kemana?"
"Beli buku, takutnya nanti hujan hehe..."
"Iya sudah pake saja hati-hati ya..." Pesan ayahnya. "Oh iya nanti kalau pulang sekalian beli Nasi goreng okey?" Lanjutnya.
"Oke ayah siap. Nanti kalau ibu nyariin aku bilang aja aku lagi beli buku."
"Oke!"
Zelda mengambil kunci mobil di kamar ayahnya. Ia sudah sangat rapi kali ini dengan pakaian santai. Kaos berwarna biru muda dan celana jeans serta sepatu kets. Lalu, ia memakai Jilbab berwarna pink. Terlihat manis di tubuhnya yang mungil.
Jarak Toko buku dengan rumahnya seperti ia ketika pergi ke sekolah. Jadi, sedikit membutuhkan waktu yang lama. Di dalam mobil yang hanya ada dirinya ini Zelda memutar lagu-lagu K-pop. Ia ikut bernyanyi, menari sedikit dan tersenyum sendiri.
Sesampainya di toko buku ternyata ramai juga padahal hari senin. Zelda masuk ke dalam toko dan mencari buku di bagian fanfiction favoritnya. Ternyata bukan hanya buku incarannya yang ada. Namun, banyak buku terbaru tentang para idolanya.
"Arghhh... Haruskah sekarang? Gue kira ini ada bulan depan. Duh beli yang mana ini..." Gerutunya pelan.
Zelda berjalan menyamping mengikuti rak buku-buku fanfiction yang semakin banyak model terbaru dan ia menyenggol seseorang.
"Aduh..." Teriaknya.
"Maafkan saya." Ucap Zelda menolehkan wajahnya dan menatap orang yang ia tabrak. "Lo?" Lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZELDA✔
Teen Fiction"Meskipun dia udah membuat gue nunggu selama setahun, tetapi gue nggak masalah buat nunggu dia lebih lama. Karena, hati gue bilang dia masih sayang gue." Kata Zelda ╔═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╗ Cover : Pinterest Edit : Me and apk Canva...