#12

67 13 5
                                    

PERINGATAN!!!
BAB INI HANYA BISA DI BACA UNTUK UMUR 15+!!

*Nb : Bila memang tetap mau membaca terserah kalian:")

***

"Kalau bukan gue yang kasih tahu, kalian bakalan kurang update deh. Apa kalian nggak tahu Anggika habis ditembak sama kakak kelas?" Tunjuknya kepada Anggika yang tidak berada jauh darinya.

"APA???" Sontak Joice, Zelda, Irene dan Lina langsung bangun dari tidurnya. Karena tentu saja mereka sangat terkejut.

"Huwah tenang-tenang." Ucap Rike yang tertawa dan menenangkan.

"RIKE!!!" Teriak Anggika.

"Nggika maaf aja nih ya? Lo harus berbagi kebahagiaan dengan mereka. Cepet ceritain. Gue mau balik dulu. Bye!" Rike menjulurkan lidah dan mengejek Anggika lalu berbalik pergi.

"CERITAIN! Lo ngutang banyak cerita sama kita." Kata mereka berbarengan. "Ceritain dari awal!" Lanjut Wenda.

Anggika mengelus dada."Begini, minggu lalu gue kan habis latihan paskibra. Terus pas gue pulang kan udah sore banget kan. Nah, gue itu bego juga ya. Gue lupa kalau ban sepeda motor gue itu bocor. Begonya lagi uang jajan udah gue habisin pas istirahat." Anggika tertawa sendiri tidak diikuti yang lain, yang lain masih setia mendengarkan. "Tersiksa gue di jalan sendirian, sambil nangis, sambil dorong motor, ya tuhan rumah gue jauh lagi. Gue juga nggak bawa ponsel, udah pokoknya disitu gue bego banget, sial banget gue hari itu. Nah, terus itu mungkin takdir tuhan. Bang Dimas Andrean kalian tahu kan? Kelas 12 IPS 7?"

"Iya gue tahu lah orang dia ganteng ih." Sahut irene.

"Yang mana?" Tanya yang lain.

"Yang jadi danton diLKBB tahun lalu." Lanjut irene.

"Ohhh dia huwaahhh yang bener?" Tanya mereka bersamaan terdengar sangat heboh.

"Iya dong, dia bantuin gue. Ya tentu gue jujur kalau uang jajan gue habis, ya udah deh gue balik lagi ke tambal ban depan sekolah."

"Bentar-bentar itu lo udah sampai di mana ketemu dia?" Tanya Wendy.

"Nggak jauh sih, masih di Pom bensin."

"Oh lanjutin."

"Nah, motor gue itu didorong sama dia terus motor dia masih dipake temennya. Jadi, gue jalan di sampingnya deh btw gue masih sambil nangis itu. Dia nenangin gue, dia bilang nggak papa semua akan baik-baik saja nggak usah nangis kan ada gue. Dia bilang gitu. Terus pas udah di tambalin, dia bilang minta ID LINE gue katanya buat nagih utang gue iya udah gue kasih lah. Terus, tiap hari dia itu ngechat gue dan nggak pernah sama sekali nanyain utang gue ke dia. Gue lama kelamaan juga suka chattingan sama dia. Dan kemarin gue nggak nyangka pake banget, pas dia ngelihat pleton gue latihan. Dia tiba-tiba ngungkapin perasaannya disitu. Gue kan orangnya nggak pekaan ya kan jadi gue biasa aja pas dia memberi aba-aba yang aneh-aneh, gue tetep ngikutin yang lain "Siap ulangi!" terus kayak gitu."

"Emangnya dia memberi aba-aba apa?" Tanya Lina penasaran.

"Kalian suka sama siapa? Dia ngucapinnya itu keras banget. Lah itu kan aba-aba baru dan bukan aba-aba variasi ataupun formasi. Kemudian, dia bilang dengan lemah lembut banget tapi semua kedengaran. Jadi, cinta gue nggak di bales nih ceritanya? Terus apa arti gue bagi elo, apa arti chatting kita tiap hari itu apa? Disitu gue jleb." Anggika menyentuh jantungnya. "Gue baru peka. Gue malu banget sebenarnya, astaga yang lain bertanya-tanya dan gue cuman bisa nunduk malu anjir. Terus dia ngelanjutin tuh lebih ekstrim. Anggika Akina Fathia Gue suka sama lo! Lo denger nggak? Iya udah gue jawab "Siap dengar!" gitu aja yang lain langsung teriak-teriak minta ampun."

ZELDA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang