#16

68 10 0
                                    

Bus yang ditumpangi oleh kelas 12 IPA 2 adalah bus 2, mereka berbagi dengan kelas 12 IPA 3.  Sedangkan kelas Zayden 12 IPA 9 berada di bus 12, terpisah cukup jauh. Zelda mengenakkan pakaian biasa karena ia sudah mengerti bahwa ia akan berada di dalam bus sampai malam nanti. Jadi, ia hanya mengenakan Hoodie hijau botol, celana olahraga, tidak berkacamata dan memakai kerudung warna hitam. Tentu saja ditemani sandal jepit. Sudah bisa membayangkan bagaimana penampilannya? Tidak begitu buruk.

Zayden memakai warna Hoodie yang sama dengan Zelda, ia juga memakai celana pendek dan sandal jepit. Ini mereka mau keliling kampung atau gimana?

"Udah sana nanti lo ditinggal sama rombongan lo!" Usirnya kasar.

"Zelda kok kamu gitu, masih rindu akunya, jangan ngomong kasar dong." Kata Zayden yang tidak mau melepas pegangan tangannya.

Zelda tersenyum, "Nanti aku chat deh." Lanjutnya ucapnya berganti halus.

Zayden melepas genggamannya, "ah pasti nanti tidur, dasar putri tidur." Zayden sudah hafal ternyata, bahwa pacarnya adalah tukang tidur.

Zelda meringis dan meraih tangan Zayden untuk bersalaman, "udah ah, aku masuk ke bus. Bye!" Zelda melakukan kiss bye dilanjut melambaikan tangannya.

Zelda duduk bersama dengan Joice dan Anggika, Zelda berada di tengah. Mereka bertiga, belum juga bus berangkat sudah membuka makanan ringan. Joice membuka kacang goreng dan mengulurkannya ke teman-temannya yang di belakang, begitu kacang itu kembali hanya tinggal kulit dan bungkus.

Joice tersenyum miris melihat bungkus itu, "Waduh kalau minta ya lihat-lihat gaes!"

Zelda dan Anggika tertawa. Zelda membuka makanan ringan lainnya dan hanya menawarkan kepada Anggika dan Joice agar tidak habis.

Tidak lama perut mereka membesar karena kenyang. Hanya ada suara anak-anak lain yang sedang karaokean. Anggika berdandar pada pundak Zelda, begitu juga Joice. Mereka tertidur.

Ketika sudah sampai di pelabuhan, penumpang diwajibkan untuk turun dari dalam bus. Di depan pintu bus sudah ada Zayden yang menunggunya. Zelda benar-benar tidak bisa bersama teman-temannya.  Zayden langsung meraih tangan Zelda untuk digenggamnya.

Zayden hendak berjalan, "Tunggu Zay, sama teman-temanku ya?" Zayden tersenyum mengangguk.

Zelda tidak sendiri, ada Sherlynda dan daril yang bergandengan. Di kapal tentu saja mereka berfoto. Dengan penampilan yang sederhana, mereka berfoto bersama. Tidak hanya Zelda yang memakai celana olahraga. Namun, semua anggota Zinnia.

Cekrek

Zayden tersenyum lebar sekali ketika melihat hasil foto Zelda dengan dirinya. Meskipun ekspresi wajah Zelda sedikit aneh tetapi sangat memuaskan.

"Yang lihat deh," panggilnya kepada Zelda yang sedang melihat laut.

"Eum, cantik ya aku?"

"Iya—in deh."

***

"Apa lo putus?" Teriak Anne membuat kamar hotel ini penuh dengan teriakannya. Rombongan bus sudah sampai di hotel beberapa jam yang lalu, semua sudah diwajibkan tidur setelah makan malam. Namun, tidak bagi Zinnia, mereka malah berkumpul di kamar Zeke, Irene, Lina dan Anne.

"Iya, mungkin ini karma gue karena kemarin gue—" ucapan Lina tersendat oleh tangisan miliknya.

"Apa?"

"Kemarin Dika ngungkapin perasaannya dan gue tolak mentah-mentah terus gue juga ngatain dia playboy."

Meri menyarankan sambil makan roti goreng, "Kayaknya lo harus minta maaf sama Dika."

ZELDA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang