7

860 35 0
                                    

"oh jadi ini kakanya ana itu?" arsean langsung menatap virga.

"loh elo?" arsean melihat virga dengan tatapan kaget yang malah dibalas senyuman oleh virga.

"heheh iya ini gue. Masih idup kan." virga langsung berdiri dan menyalami arsean.

"kalian saling kenal?" arsean dan virga mengangguk.

"iya kemarin kan...." virga langsung menginjak kaki arsean dan memberinya tatapan seolah berbicara agar tidak bicara apapun kepada yuwana.

"kemarin apa?" aku bertanya kepada arsean yang tidak melanjutkan kata katanya.

"kemarin kita ketemu di toko sepatu, dia minjem uang gue soalnya uangnya kurang. Yaudah duduk yu ngapain berdiri nanti tulangnya pegel." aku ber ohhh ria dan langsung duduk. Arsean duduk di samping virga. Kita mengobrol dan beberapa kali saling mengejek satu sama lainnya.

"gimana kalau pulang dari sini pada kerumah gue? Mau?" virga menatapku dan arsean bergantian.

"boleh juga." jawab arsean.

"yaudah yu sekarang aja hehe. Gue mau minta makan." ucapku yang langsung di setujui oleh arsean.

"yaudah yu. Arsean lo bawa motor?"

"enggak. Gue bawa bus kesini hehhe."

"ngelucu lo?" arsean menjawab pertanyaan virga dengan ekspresi datar.

"gue bareng arsean. Lo sendiri ya." ucapku yang dibalas anggukan oleh virga.

Kita pun mulai berangkat ke rumahnya virga yang ternyata tidak terlalu jauh dari sekolah. Rumah besar dengan gerbang berwarna hitam dan tembok yang dicat berwarna putih hijau ini sangat indah dan besar. Belum lagi taman di halaman dan beberapa pohon mangga yang lebat buahnya. Aku turun dari motor arsean dan berjalan menghampiri virga.

"rumah lo rapi. Sedangkan lo? Kaya pengamen pinggir jalan." virga langsung memberikanku hadiah sebuah jitakan di kepalaku.

"sakit tauuuu." aku mengusap kepalaku yang sakit.

"duli amat." ucap virga acuh.

"yaudah yu masuk." aku berjalan beriringan dengan virga dan arsean memasuki rumah yang ditingkat tiga ini.

"assalamualaikum. Mahhh pahhhh ada pengemis mau minta makan nihhhh." aku mencubitnya karena virga berteriak sangat keras.

"waalaikumsalam. Berisik banget sih kamu." ibunya virga datang dan langsung menghampiri kita. Virga aku dan arsean tentunya langsung menyalaminya.

"heheh mah kenalin temen virga. Ini yuwana ini arsean. Mereka adik kaka."

"hallo tante." ucapku dan arsean berbarengan.

"hallo juga. Tumben loh virga bawa temen ke rumah. Dia itu dari kecil enggak pernah bawa temen ke rumah. Tante kira dia itu pendiem sampe enggak punya temen. Eh ternyata sekarang temennya pada dateng. Tapi beda sekolah yah sama Virga?."

"heheh iya tan kita beda sekolah. Tapi ya tan tampang tampang kaya dia mah nyeremin mana ada yang mau temenan sama dia." ucapku sambil tertawa.

"nyatanya lu temenan sama gue somplak."

"gue bukan temen lu tuh." ucap arsean tenang.

"gue enggak pernah bilang lu temen gue tuh." aku tertawa mendengar perdebatan virga dan arsean.

"udah ko kalian malah ribut sih?"

"virga duluan tan." jawab arsean polos.

"jangan panggil tante ah."

BAD BOY VS KETUA MPK (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang