12

734 37 1
                                    

Aku berjalan sendiri menuju parkiran untuk pulang. Jam masih menunjukan pukul set 5 sore jarang sekali aku pulang jam segini biasanya aku pulang jam 6 hehe. Aku berhenti di motor biruku dan duduk di ban:v di jok gaessss. Aku membuka handphone ku yang bergetar seperti ada yang sedang menelpon. Ternyata memang benar Tamar sedang menelponku.

"hallo mar?"

"hallo na. Lo dimana?"

"di parkiran. Kenapa?"

"oh oke tunggu gue kesitu sekarang."

"oke siap." Tamar mematikan telponnya. Aku menunggu sebentar dan melihat Tamar yang sedang lari ke arahku.

"Kenapa lari? Ketemu anu lo?" Tamar menatapku aneh sambil tertawa.

"anu gue enggak kemana mana ko."

"eh bukan gitu maksud gue. Ah pikiran lo negatif mulu."

"emang gue bahas anu yang mana? Gue  bahas anu hp. Hp gue enggak kemana mana." aku jadi bingung sendiri gara gara bahas anu.

"udah lah jangan mikir gitu hahah. Oh iya lo mau pulang sekarang?" aku tersenyum lalu mengangguk.

"malem bisa keluar gak? Jalan yu." oke demi apapun seorang Tamar mengajakku jalan. Tolak ah haha.

"bisa bisa." enggak bisa nolak aku tuuuu. aku tersenyum sambil mengangguk semangat.

"oke deh kalau bisa. Gue jemput nanti jam 7 yah?"

"siap siap."

"gue nebeng ke depan dikit dong. Motor gue di deket itu." ucap tamar sambil menaiki motorku.

"yaampun mar. Motor lo cuma beberapa meter dari motor gue. Jalan juga enggak cape kali." protesku sambil menyalakan motor.

"udah jalan aja gue cape tadi habis lari kesini."

"enggak ada yang nyuruh lo lari kali." aku memberhentikan tamar tepat di belakang motornya.

"oke makasih ya." aku tersenyum untuk membalas ucapan dia. Akupun melanjutkan perjalanan pulang ku tanpa sengaja melihat Anggara yang sedang berdiri di gerbang sekolah.

"kenapa belum pulang?" tanya ku dia melihatku lalu tersenyum.

"nungguin elo." aku mengangkat sebelah alisku bingung.

"kenapa emang?"

"mau nebeng pulang." ucapnya santai sambil naik ke motorku.

"heh lo yang nyupirin."

"gue pusing ka. Lo aja yang nyupirin." ucapnya santai sambil menempelkan kepalanya di pundakku.

"hadeuhhh jangan modus dong. Lo pulang kemana nih?"

"ke perum jaya asri C16."

"ohhh oke oke. Lo nunggu lama?" dia menganggukan kepalanya yang memang sedang bersandar di pundakku.

"kenapa enggak ngechat?"

"udah cuma sama lonya enggak di bales ka."

"wah iya?"

"liat aja." jawabnya dingin.

"hehe sorry sorry bukan enggak dibales tapi enggak keliatan, yang ngechat gua banyak soalnya jadi chat lo tenggelem." dia mendengus kasar terasa sampai leherku.

"kaya yang laku aja lo kak, sama tamar aja gak jadian-jadian haha." ucap Anggara membuatku mendengus kesal.

"heh yang sopan sama majikan." canda ku.

BAD BOY VS KETUA MPK (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang