21

91 7 0
                                    

"kapan kamu ada waktu buat aku?" tanya tamar kepadaku. ya sekarang kita lagi di tempat parkir sekarang sudah sore karena aku ada rapat MPK. anggara menunggu dari pulang sekolah sampai aku selesai rapat karena rapatnya sebentar jadi dia mau menunggu. sekolah memang sudah sepi. apalagi tempat parkir ini hanya tersisa beberapa motor dan mobil.

"maaf aku sibuk akhir akhir ini. tugas sekolah, belum organisasi, ayah aku yang bentar lagi mau nikah sama ngejagain anggara ade aku yang sakit. aku harap kamu ngertiin aku mar." jawabku cemas.

"aku tau kamu sibuk tapi bisa kan kamu ngasih kabar ke aku. aku juga sibuk tapi tetep ngasih kabar ke kamu. aku nunggu kamu terus. kamu tau kan?" aku mengangguk pelan.

"maaf mar." aku menundukkan kepalaku. tamar membalikkan badannya terlihat frustasi.

"aku juga gak suka kamu deket sama virga." aku mengangkat kepalaku menatap dia bingung.

"aku gak suka sama virga."

"dia temen aku mar. dia sekelas sama aku. aku juga udah deket sama dia." jawab ku kesal.

"deket? kalau deket kenapa kamu gak pacaran sama dia aja ha?" tamar memalingkan wajahnya sambil mengacak rambutnya sedikit.

"kamu apa sih? kamu sadar gak kamu nyakitin aku mar." tamar tak menjawab dan terus menatapku dengan ekspresi datar.

"kamu juga deket sama putri. aku cemburu ngeliat kamu selalu bareng putri, makan dikantin sama putri, ngelakuin apa apa sama putri. aku juga gak suka kamu deket sama putri. kamu tau itu ha??" tanpa menunggu jawaban dari tamar aku pergi meninggalkan dia yang masih diam mematung. aku pergi menaiki motor ku yang terpakir dekat dengan tempat ku dan tamar bicara.

setelah sampai di rumah aku langsung mandi dan tiduran di kasur. tak terasa air mataku turun. ya aku menangis. aku kesal. aku kesal karena aku sangat sibuk. aku kesal karena tamar selalu menyalahkanku dan teman temanku.

tok

tok

tok

aku mengusap air mataku, lalu bangkit dari tidurku.

"siapa?" tanyaku sebelum membuka pintu.

"gue cowo ganteng tiada tara jodoh jennie balckpink, selingkuhan iu, pacar rose blackpink." aku tertawa setelah tau suara siapa yang ada di depan kamarku ini.

"bacot lo hahah. halunya tiada tara emang." ya dia virga, cowo gesrek yang ada didepanku sekarang.

"heheh jalan jalan yu." ajak virga setelah aku ijinkan dia masuk ke kamarku. dirumah sedang ada beberapa orang ya karena lusa ayah dan bunda menikah jadi rumah sedikit rame dan tentunya aku jadi sibuk juga.

"gak ah gak mood gua." ucapku sambil duduk disamping virga yang sekarang sedang duduk dikarpet.

"katanya yang lain mau pada nginep besok disini?" tanya virga.

"iya gilang, arsean, pika pada nginep. lu ngenep juga dong." jawabku sedikit tersenyum.

"tidur sama lo?" tanya dia polos.

"bangsat hahah serem lu anjir. ya lu tidur di bawah lha sama gilang sama arsean. ya kali sam gua hahah." virga ikut tertawa.

"tadi lu ngajak nginep ya gua mikir lu mau tidur bareng gua."

"anjir lu nyeremin. balik lu gua takut diapa apain sama lu." virga mendekat kearahku membuat ku langsung berdiri dan membawa bantal sebagai perisaiku.

"haha anjir ngadi ngadi lu. jan deket deket nanti gua pukul lu." ucapku sambil tertawa. virga berdiri dan mengambil guling yang ada di kasur.

"gak takut gua. maju lo kalau berani." tantang virga. aku tertawa dan mulai menyerang dia dengan memukulnya menggunakan bantal yang gua bawa.

"anjir anjir bangke lu. na aing gak bisa napas. anjir anaaa gua hampir matiiii." aku tertawa melihat virga tak bisa bergerak disampingku dan malah teriak teriak.

"eihhhhh." virga bangun dari duduknya sambil menghirup napas dalam dalam.

"anjir lu psycopat lu. sesek napas gua." ucap virga membuatku tertawa ngakak. dia langsung melemparkan guling yang ia bawa kepadaku.

"anjir." virga tertawa ngakak melihatku yang terkena guling yang tadi dia lempar. aku berdiri bersiap siap menyerang dia lagi.

"heh heh. peace damai damai. na damai na gua gak ada senjata anjir.yuwana anjir udahhhh ampun ampun. maaf maaf." aku puas tertawa sambil memukul virga beberapa kali. aku berhenti memukuli virga menggunakan bantal lalu meminta maaf karena ngakak melihat wajah virga yang terasa tersiksa.

"hahah udah mukulnya?" tanya virga aku tersenyum sambil mengangguk. virga merapikan rambutku yang berantakan sambil tersenyum.

"lo cantik. jangan sampai harga diri lo ilang karena cinta ke satu cowo goblok kaya Tamar. lo putus dengan tamar pun bakal banyak yang masih pengen jadi pacar lo. emang gak gampang pindah hati itu na. tapi kalau lo menetap dihati yang bikin lo selalu kecewa buat apa. lo ngerti maksud gua kan?" aku mengangguk lalu memeluk virga sambil menagis. entah apa yang membuatku menangis, entah kata kata yang virga ucapkan benar. virga mengusap rambutku pelan dan sedikit menepuk nepuk punggungku agar sedikit tenang.

aku melepaskan pelukanku lalu menghapus air mata ku dan tersenyum.

"gak boleh terlalu cinta sama seseorang. gua harus biasa aja. gua harus siap buat putus sama tamar. ya walaupun gak sakarang setidaknya gua harus nyiapin diri biar gak sakit hati. kan?" tanyaku kepada virga.

"lah mana saya tau saya kan ikan." ucap virga sambil mengambil guling dan bantal yang ada di bawah lantai.

"anjir." ucapku sambil memukul punggung virga membuat sang empunya berteriak meringis kesakitan.

BAD BOY VS KETUA MPK (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang