Adik, Segalanya.

• 11

🏥

Kenyataannya.
Semua kebohongan sudah terungkap.
Semua rahasia yang selama ini di simpan baik baik sudah diketahui.

Mungkin sudah waktunya Dia, priaku mengetahuinya.
Tuhan.
Berilah kesempatan padanya untuk merawatku.
Walaupun hanya sekali.
Walaupun hanya sebentar.

Karena, apapun yang kulakukan bersama dengannya. Adalah saat saat bahagiaku Tuhan.

Aku ingin,
Dalam masa-masa terakhirku di dunia ini, bisa merasakan kehangatan belaiannya yang di berikan padaku.

Hanya itu Tuhan.
Jika setelah waktu-waktu itu berakhir, tak apa jika Engkau mau menjemputku Tuhan.

Karena, hanya itu yang kuinginkan dalam hidupku yang tak lama lagi.
Yang tak lama lagi akan berjumpa dengan Ibuku di Surga nanti.

🌈

" abang maafin Aubrey yah. Aubrey cuma gamau ngerepotin abang saja. "
" tidak sayang. Kamu tidak merepotkan abang. "
" gimana dengan kerjaan abang? pasti terganggu kalau abang merawatku. "
" kau yang utama untuk saat ini sayang. "
" terima kasih bang. "

🌙

Mungkin Tuhan mengabulkan doa ku untuk dapat bersama dengan Austin dengan cara seperti ini.
Tak apa. Aku terima.
Karena dibalik semua deritaku, akan ada kesenangan untukku yang sudah di siapkan oleh-Nya.

Terima Kasih Tuhan.
Terima Kasih atas rencanaMu yang indah ini.

🌻

Helendra tadi sudah pulang saat mengetahui kalau Austin ingin menjagaku. Dan sekarang ini, aku sedang berdua bersama Austin.

Ya. Ini momen langka semenjak dia sudah bekerja dan aku sudah tidak tinggal 1 rumah dengannya.

Tiba tiba aku merindukan masa-masa SMA ku dulu.
Aku tidak banyak memilki teman dulu, karena sikap Austin yang overprotective kepadaku. Sampai-sampai hanya dia teman yang kumiliki di sekolah. Austin bilang,

" Aku tak mau kau salah jalan Brey! Kau tahu? Aku sangat menyayangi mu! Aku tak mau kau berteman dengan orang yang salah. Lebih baik tidak memiliki teman sama sekali daripada memiliki banyak teman tapi menjerumuskanmu ke jalan yang salah Brey! Kau harus berhati-hati jika berkenalan dan berbincang pada orang asing. "

Kira kira itulah yang dibilang Austin. Haha. Lucu rasanya jika mengingat dia memaki anak laki-laki yang menyatakan cintanya padaku di tengah taman saat itu.

* Flashback on *

Hari ini Gorsberl School melakukan pengamatan study di sebuah taman yang berada di Bogor. Sungguh taman yang indah bagiku. Aku sangat terpesona dengan keindahan yang diberikan oleh taman ini.

" Hallo? "
He? Tiba tiba ada yang memanggil namaku? Aku berbalik dan? siapa yang ku lihat ini? Salah satu siswa Gorsberl School yang terkenal akan predikat Playboy-nya. Ya, Diagno Correy. Pewaris sah dari Correy Company's.
" Eh, kenapa No? "
' No ' adalah nickname untuknya.
Diag-No = diagno.

" Mm... Kau mau menjadi pacarku? "
Tiba-tiba dia membungkukkan badannya. Aku tak menyangka jika dia akan menyatakan cintanya padaku. Baru saja aku ingin menjawabnya, tapi..

" Hey kau sialan! Apa yang kau lakukan ha?! Jangan sentuh adikku! "
" Bangg... "
" Oow.. Austin! Kau ini apa-apaan, aku ini mau melamar adikmu untuk menjadi pacarku? Kau kenapa? Cemburu? "
" He! Kau tak boleh menjadi pacar adikku! Amit-amit aku punya adik ipar sepertimu sialan! Pergii kau! Sebelum aku menghabisimu!! "

Diagno pergi dari hadapanku setelah mendengar ancaman dari Austin. AustinKu.

* Flashback Off *