• 7

4.3K 104 7
                                    



Setelah berjalan jalan di kota Bali tadi, akhirnya aku dan Helendra pulang pada jam 6 sore. Sebelum kembali ke hotel aku mengobrol singkat dengan Helendra. Dan akhirnya kami memberhentikan pembicaraan.
" Helen, thanks for today. I'm so happy. And i blessed because you're my best friend. I love you. " ku kecup pipinya singkat lalu tersenyum ke arahnya.
Tampaknya dia terkejut dengan apa yang ku lakukan tadi, buktinya sampai dia blushing. Dia lucu!!
" Em.. ya Sama sama Brey. Love you too. " dia membalas kecupanku tadi. Dia juga melakukannya, mencium pipiku dengan sedikit lama. Aku blushing dibuatnya. Aku MALU!! Astaga Helen!!
" Eh? "
" Mm, maaf. Hanya membalasnya saja, kan tidak adik kalau aku tidak membalas. " jawabnya dengan senyuman mengejek.
" Hey kau Helen-- " ada yang memotong pembicaraanku dengan Helendra, siapa?

" Aubrey! Aubrey! "

Austin.

Dia memanggilku? Kenapa? Aku dan Helendra terkejut dibuatnya.
" Abang? Kok bisa disini sih? "
" Nyariin kamu. "
" Nyari aku? Tumben hehe. " aku menyeringai miris, karena sejak Dream ikut dia tidak peduli dengan ku sama sekali.
" Aubrey! " Austin membentakku.
" Ayo! Pulang! Ga baik lama lama sama orang asing! "
" Tap- "
" Ayo! Abang bilang ayo ya ayo! "
Aku hanya bisa menggangguk pasrah. Lalu menatap sendu ke arah Helendra, dia juga membalas tatapanku dengan tatapan bingung.

Sampai di dalam hotel, Austin menarikku ke dalam kamarnya. Lalu mengunci pintunya dengan kasar.
" Apa yang abang lakukan!? "
" DIAM! "
" Aban- hmph....mhp.. "

Austin menciumku? Melumat bibirku?
DIA MENCURI FIRST KISS KU?!?!?

Apa yang dilakukannya!?

" Abanghh.. lepahssss.. sh "
Aku mencoba mendorong tubuhnya. Namun gagal, kekuatanku masih kalah dibandingkan dengan tubuh kekarnya.
Aku meronta-ronta saat dia memperdalam ciumannya. Dia ini kenapa sih!?
" LEPAS!? " akhirnya dengan seluruh kekuatanku, aku bisa melepaskan tubuhnya itu.
" APA YANG ABANG LAKUKAN PADAKU?!?! "
" Aubrey. "
" APA!? "
" AUBREY GORSBERL! "
Aku tiba tiba bungkam. Jika dia sudah menyebut nama lengkapku tandanya dia sudah marah. Marah sangat marah.

" Siapa dia? Kenapa DIA BISA MENCIUMMU! " tanyanya. CIH! Dia bertanya seolah-olah dia masih suci! Malah dia sudah kelewatan dibanding aku.
" Emang kenapa kalau dia menciumku bang? Dia menciumku masih dipipi. Masih WAJAR. Dibanding dengan abang? Ciuman langsung di bibir, ewh. " aku menekankan kata wajar dan ewh padanya. Tiba tiba dia menatapku dengan tajam. Lalu,
" Maksudmu?! "
" Abang kira aku ga liat abang ciuman dengan wanita yang kau bilang itu calon pacarmu? AKU MELIHATNYA DENGAN JELAS! " aku menekankan setiap kata kataku. Lalu melanjutkannya.. " Abang kira gimana perasaanku? SAKIT. Liat abang ciuman sama dia, lalu abang menciumku? Melakukan apa yang abang lakukan dengan wanita murahan itu? " Austin mengepalkan tangannya.
Plak!
Austin. Menampar. Pipiku. Dengan. Keras. Yang membuatku. Menangis.
DIA MENAMPARKU KARENA JALANG ITU!
" kau.. menamparku... Austin? Benarkah.. kau menamparku hanya karena... wanita itu..? " aku bertanya kepadanya sambil menangis dan memegang pipi yang telah ditampar olehnya.
" Aubrey, aku tidak bermaksud. " dia mencoba menyentuhku. Namun langsung ku tepis kasar.
" jangan sentuh Austin. Cukup kau menyakiti perasaanku. "
" Brey- "
" Aku permisi. " aku melenggang pergi dari hadapannya lalu langsung masuk ke dalam kamarku yang tepatnya di samping kamarnya.
Aku menangis sejadi-jadinya di ranjang. Aku menjambak rambutku frutasi. Meratapi nasibku.
Seketika aku menangis, aku terkejut bukan main. Hidungku mengeluarkan darah segar. Dan rambut yang sudah kujambak lepas dari kepalaku.
Aku memegang rambut itu dan menangis kembali dengan keras. Kupastikan Austin mendengar tangisan deritaku ini.

.....

Tunggu update selanjutnya ya. Mohon menghargai karyaku ya. Terima kasih.

Adik, Segalanya.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang