• 17

2.9K 81 1
                                    



beberapa part lagi ending ya.

💥

Austin POV

" Apa kau tak tau jika AUBREY MENCINTAIMU SEBAGAI SEORANG LELAKI?! "

" Mencintaiku? Maksudmu apa?! "

Kenapa pria didepanku ini mengatakan jika Aubrey mencintaiku lebih dari seorang abang? Apa-apaan dia!





" Ya. Aubrey mencintaimu lebih dari seorang abang. Dia sangat mencintaimu! Kau tidak tahu bukan?! Bahkan, aku disini. Orang yang mencintai Aubrey harus memendam perasaanku, karena aku tahu Aubrey sudah mencintai orang lain. Dan orang lain itu, kau Austin. Kaulah yang dicintai bidadari hatiku itu!! "

Apa?!

Aubrey mencintaiku!?

Tapi.. memang ini tidak salah. Tapi tetap saja aku tidak bisa! Aku sudah mencintai Iviana. Dan kami akan melangsungkan pernikahan 6 bulan lagi.

Dan apa yang harus ku perbuat sekarang ini?!
Kenapa Aubrey bisa mencintaiku? Aku ini abangnya!!

" Ini... ini... tidak bisa Helendra! "

" Apanya yang tidak bisa ha? "

" Aubrey.. tidak bisa mencintaiku. Aku hanya menyayangi dan mencintainya hanya sebatas adik tidak lebih. Aku sangat mencintai Iviana Helendra!! "

" Sudahlah. Aku tau semua itu. Jika kau masih ada urusan pergilah. Tapi jika kau masih lebih menyayangi Aubrey, tetaplah disini menemaninya. "

" Ya. Aku memang masih banyak urusan. Tetapi, kasih sayangku kepada adikku lebih penting bukan? "

***

Aubrey POV

Aku terbangun dari pingsanku. Dan? Sekarang aku sudah berada di ICU lagi. Sepertinya tubuhku ini sangat mencintai ruangan ini ya?

Aku mendengar kegaduhan di luar ruanganku ini. Sepertinya aku mengenali suara itu.. ya walaupun samar-samar... Tapi aku mendengar..

" Aubrey.. tidak bisa mencintaiku. Aku hanya menyayangi dan mencintainya hanya sebatas adik tidak lebih. Aku sangat mencintai Iviana Helendra!! "

Austin?!

Apa ia sudah tau jika aku mencintainya sebagai kekasih?! Dan...

Ia bilang.. dia hanya mencintaiku hanya sebatas adik dan tidak lebih. Haha. Aubrey bodoh.

Tidak mungkin orang setampan Austin akan mau dengan orang berpenyakit kanker sepertimu Aubrey!

Jelas dia akan memilih Iviana yang jauh lebih baik dari mu Aubrey!

Mungkin aku sudah harus percaya dengan kata-kata ini

" Jangan bermimpi terlalu tinggi, jika gagal di tengah jalan.. dan jatuh, bakal sakit. "

Cocok untuk seorang Aubrey.

Yang hidupnya hanya tinggal hitungan jari.

Aku ini bodoh!!
Aku mengeram sendiri dan menangis. Menutup mulutku agar tangisanku tidak terdengar oleh orang lain.. sampai pintu terbuka dengan menampilkan dua orang penting di hidupku, yang menyebabkan aku menoleh ke arah mereka.

Austin & Helendra.

Mereka sama-sama memandangku dengan tatapan yang tak dapat di jelaskan.
Marah? Kecewa? Sedih? Panik? Atau semuanya aku tak tahu.

Aku segera menghapus air mataku. Tapi Helendra menghalaunya, dan membuatku tak jadi menghapusnya dan tertinggallah jejak air mataku.

Apa-apaan mataku ini!
Aku menangis semakin menjadi sampai sengugukan.
Aku benar-benar merasakan sakit.

Helendra tetap memegang tanganku. Seperti mengunci keduanya dan membiarkan aku menangis sepuasnya.

Tangisanku semakin pecah saat aku menatap Austin. Mata kami saling pandang. Aku malu menatapnya. Dan langsung mengalihkan pandanganku ke arah lain.

" ikhssss.... maa---af.. kaa..n... ikhhss.. akuuu.. "
Aku terbata mengucapkan 2 kata itu.

" Kau tak perlu minta maaf Aubrey. Menangis lah jika itu membuat mu tenang. Aku disini.. "

" Helendraa..... "

Helendra memelukku dengan erat. Dan tangisanku semakin menjadi-jadi. Tidak mau berhenti. Baju Helendra basah ku buat.

" shhhsstt..  sudah baikan? "

Aku mengangguk kecil tanda jawaban meng-iyakan. Aku sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi nanti. Aku sudah tau resikonya bukan?






Mencintai abang sendiri.



Tidak lazim memang. Tapi tidak salah juga. Argh!! Sungguh rumit alur cerita kehidupanku.

•••

Adik, Segalanya.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang