• 2

8K 125 6
                                        


Pagi ini cerah, secerah hatiku! Karena ini adalah liburan musim panas yang menyenangkan.  Aku akan menghabiskan waktu berdua dengan abang dalam jangka waktu yang lama. Tidak sabarnya!

Aku berjalan semangat ke kamar sebelah untuk membangunkan si kebo! Siapa lagi kalau bukan abangku, Austin?!
" Bang!!! bangun cepat! "
" ABANGGGG"
( more minutes later... )
" ABANGGGG!!! BANGUNNNNNN!!! "
Ceklek
" astaga abang! Dari tadi aku bangunin belum bangun bangun. Ternyata masih molor dasarrr!! Abanggg bangunnn " teriakku sambil menggoyangkan tubuhnya.
" shshshshhhh "
" LOH! Kok ada adek di kamar abang? Adek ngapain? " tanya Austin.
" itu bang, bangunin monyet. Dari tadi kagak bangun bangun. "
" emang ada monyet di kamar abang? "
" ada bang, ini dia lagi ngomong sama adek. " setelah aku mengatakan seperti itu aku langsung lari ke bawah, karena jika dia sadar siapa yang aku juluki 'monyet' maka dia bisa saja menggelitikiku sampai aku pingsan, hahahaha...

" ADEKKKKK KOK ABANG DIBILANG MONYETTT SIH?!!?!!? " nahkan, baru dibilang sudah terjadi.
" MAAF BANG!! HAHAHAHA "
Austin berlari dari atas ke bawah lalu
" Heh kamu ituuu yaa Brey!! Kenapa coba orang seganteng abangmu ini disamain sama monkey? Ga cocok tau! Nyebelin ah "
" hehehe, maafin brey bang soalnya brey kesel sama abang di bangunin ga bangun bangun, huh! "
" hmm.. "

" yaudah sarapan dulu bang. " aku berjalan ke arahnya lalu mencium pipinya, cup. Setelahnya aku duduk disampingnya.
" abang, kita musim panas ini kemana? Ga jalan jalan?? "
" abang gatau tuh, kalau mau liburan izin ke daddy dulu. Nanti manatau dia pulang tiba-tiba pas kita liburan kan ga lucu. "
" hm yaudah. Aku telpon daddy dulu. "

~ skip setelah aubrey nelfon qwunen ~

" dikasih kok bang, daddy katanya ga pulang lagi katanya, betah banget di gedung kayak gitu. "
" Adek, daddy kan kerja buat kita. Jadi kita harus maklum dek. "
" buat kita apanya bang?! Dia ga pernah pulang walaupun cuma bentar doang. Trus nelfon? Ga pernah tuh jarang banget malah. "  Aku berjalan meninggalkan Austin yang memanggil namaku.
" Aubrey!! Dek!!! "

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Tok tok tok..

" siapa? "
" abang dek. "
" mau ngapain bang? "
" boleh abang masuk sayang? "
" bentar. "

Ceklek..

" apa bang? "
" sayangku, kamu tadi ngajak liburan kan? "
" iya emang kenapa? "
" kita liburan ke Bali selama 2 minggu "
" APA? Beneran!!?? Wahh " kupeluk Austin erat " makasih banyak ya bang! Aubrey sayang banget sama abang. Love you bang, forever. "

" i love you too honey, i love you more than anything in this world. Forever as always. "
" janji? "
" abang janji. Sampai kapanpun. "
Kata kata itu terus ku ingat sampai sekarang.

" Brey, tapi kita tidak berdua sayang. "
" hah? Emang siapa yang mau ikut sama kita bang? Inikan liburan musim panas kita, berdua bukan bertiga atau pun lebih. "
" Brey, dia temanku. Bukan teman sih tapi calon pacarku. Dia akan berlibur di Bali bersama kita. Aku harap kau dapat menerimanya. "
" baiklah jika itu maumu Austin. Aku mau istirahat. " langsung ku tutup pintu dengan sedikit kasar. Aku tak terima jika harus ada orang lain dalam kehidupanku bersama Austin. Dia milikku. Bukan milik wanita yang dikatakannya calon pacarnya itu!

 Bukan milik wanita yang dikatakannya calon pacarnya itu!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( aubrey lagi nangis. )

" Dia milikku. Milikku!! "

~~ Hari Keberangkatan ~~

Aku berjalan ke bawah sambil membawa koperku. Aku terkejut melihat seorang wanita cantik sedang duduk berdua bersama Austin.
Sakit
Patah
Remuk
Pecah
Seketika lolos satu bulir airmataku. Buru-buru aku menghapusnya karena takut terlihat oleh Austin.

Aku berjalan menuju sofa dimana mereka sedang bercanda gurau.
Lalu Austin menyuruhku untuk duduk dihadapannya.
" Aubrey, ini Dream. Orang yang aku ceritakan kemarin. "
" Oh, ini ya namanya Aubrey Gorsberl. Hallo nona Gorsberl, aku Dream. Dream Draicy West lengkapnya. " memperkenalkan dirinya dengan nada sinis kepadaku.
" Hallo nona Draicy. Senang berkenalan dengan anda. " ucapku dengan senyum berat.

" Hm. Cukup perkenalannya. Ini saatnya kita berangkat. 3 jam lagi pesawat take-off. Ayo! " ajak Austin. Sementara aku membawa koperku, Dream sudah seenaknya merangkul tangan Austin. Dan reaksi Austin? Dia tersenyum dengan wanita itu lalu mengacak rambutnya. Seperti tidak ingat kalau aku ada di belakangnya dengan wajah cemburu membara.



.
.
.
Hey jangan lupa vote dan comment ya!
Lufya.
#Yunichan~

Adik, Segalanya.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang