• 9

4.3K 131 6
                                    


3 tahun kemudian...

Aubrey dan Austin pulang dari Bali tanpa Dream. Sebelum pulang , Austin menceritakan kenapa Dream tidak ada bersama mereka di Bali. Aubrey sangat terkejut mendengarnya. Dan juga senang karena Tuhan sudah menunjukkan kalau wanita itu jahat di hadapan abangnya itu.
Dan disaat itu juga, Austin meminta maaf pada Aubrey atas apa yang telah dilakukannya.

.
.
.

Hingga suatu hari dimana Aubrey, merasakan ada sesuatu yang aneh padanya. Rambutnya kian lama, makin rontok. Sehingga menyebabkan kepalanya botak. Miris. Itu semua disebabkan efek khemoterapi yang dijalaninya untuk membunuh sel sel kanker yang ada ditubuhnya.

Selama ini yang menemaninya terapi adalah Helendra.
Sejak pertemuan mereka di Bali, Helendra semakin dekat dengan Aubrey. Dan Aubrey pun kini sudah tahu siapa sebenarnya Helendra itu.

Helendra adalah seorang pengusaha muda, pemilik Sea Ball Nugraha Inc.
Perusahaan dibidang properti yang sudah terkenal dimana-mana. Ya, bisa disebut, Helendra merupakan orang yang sangat mapan.

Sampai saat ini, Austin tidak mengetahui ataupun curiga terhadap Aubrey karena setiap Aubrey pulang terapi, ia selalu pulang sebelum Austin di rumah. Karena saat ini Austin menduduki kursi Direktur / CEO di perusahaan ayahnya Mr. Qwunen Gorsberl, di benua Asia dan pusatnya berada di Indonesia. Dan pekerjaan itu membuat Austin sangat sibuk, dan sangat jarang dia peduli dengan Aubrey.

Aubrey. Orang yang paling hebat menurut Helendra. Sahabatnya itu bisa tegar melawan sendiri penyakit mematikan itu. Tanpa ada orang disampingnya.
Ayahnya? Kini sedang menghabiskan masa tuanya di perusahaannya yang berada di benua Amerika. Jarang dia pulang. Aubrey tidak ambil pusing dengan itu semua. Dia hanya dapat menerima kenyataan dari ayahnya. Yaitu, Uang adalah nomor 1. Kekuasaan adalah nomor 2. Bersenang-senang adalah nomor 3. Keluarga? Aubrey tidak tahu berada di nomor berapa. Ayah tirinya itu berubah ketika ibu Aubrey atau Mrs. Afnery Gorsberl meninggal dunia. Sebab itu, Aubrey juga tidak memberi tahu kepada ayah tirinya tentang penyakitnya.

Kehidupan Aubrey tidaklah sebahagia seperti yang kalian bayangkan. Walaupun hidupnya berlimpah harta, kehidupan mewah. Tapi, bagi Aubrey itu semua hampa tanpa adanya kasih sayang dari keluarga.

Aubrey. Si gadis malang..
Aubrey. Si gadis hebat..
Aubrey. Si gadis kuat..
Aubrey. Si gadis baik..
Aubrey. Dia adalah gadis luar biasa.

.
.
.

Tadinya Helendra ingin memberitahukan penyakit yang di derita oleh Aubrey pada Austin. Tapi Aubrey menentang keras ide Helendra. Ia takut. Austin akan berubah jika tidak ada dia.
" Mungkin apa yang kau khawatirkan belum tentu terjadi Brey! Kalau dia tidak peduli dengan kematianmu bagaimana? "
" Takdir. Takdir yang menentukan Helendra. Biar saja. Dia bahagia, aku juga pasti akan bahagia. "
Dengan entengnya Aubrey berkata seperti itu.
Sekarang ini, Aubrey lebih sering memakai hoodie yang ada penutup kepalanya agar kepala brontos miliknya tidak terlihat.

Aubrey tidak melakukan aktivitas apa apa dari 1 tahun yang lalu. Disebabkan oleh penyakitnya yang kian lama meningkat, dari stadium 3 menjadi stadium 4 awal. Tidak menutup kemungkinan, kanker Aubrey akan masuk ke stadium 4 akhir.  Dan artinya, Aubrey tidak akan bertahan lama kecuali atas kehendak Tuhan.

1 tahun ini, Aubrey sudah tidak tinggal lagi bersama Austin. Karena jika ia tinggal bersama abangnya itu, pengobatan intensif tidak dapat dilakukan. Aubrey takut Austin mengetahuinya. Maka terjadilah kebohongan bahwasannya Aubrey akan bekerja di luar kota. Dan Austin pun menyetujuinya. Sebenarnya, Austin memiliki rasa tidak rela berpisah dengan Aubrey, tetapi Aubrey tidak mengetahuinya karena Austin menutupinya.

.
.
.
........

Hargai karyaku ya. Jangan hanya menjadi pembaca saja :)
Tolong vote nya juga.
Terima kasih.

Adik, Segalanya.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang