• 22

3.5K 87 3
                                    



Hari semakin kelam. Malam pun datang.. menambah suasana yang terjadi semakin menyedihkan.

Helendra sudah menunggu Aubrey tidur selama hampir 2 jam. Dia sudah menangis dari tadi. Ia pun mencoba menyentuh kening Aubrey. Dan.. ' dingin ' batin Helendra.

Tangisnya pun semakin menjadi. Ia berteriak memanggil nama Aubrey, menggoyang-goyang badan Aubrey yang sudah berada di pelukannya.

Menyebabkan orang-orang yang mendengar teriakan itu berdatangan ke arah suara berasal.

" Aubreyy...!! bangunn... jangan tinggalin aku Brey.. !!! "

" Aubreyyyy!!! "

Helendra menangis semakin menjadi-jadi ia terisak dan berteriak. Orang-orang disekitar yang melihat pun menangis terharu.

" Kasihan.. pasangan yang cocok.. lihatlah betapa tersiksanya lelaki tampan itu melihat kekasihnya pergi.. " ucap salah satu orang yang melihat kejadian itu.

Helendra sudah tidak kuat lagi untuk berdiri dan menggendong Aubrey. Tubuh kekarnya sudah menjadi lemas. Sangat lemas. Ia tidak bisa menerima kenyataan.

Ia begitu mencintai Aubrey.


***

Austin kebingungan mencari tamu spesial dari pernikahannya. Adiknya dan sahabat adiknya. Aubrey dan Helendra.

Lalu, orang-orang yang berada di pesta itu terkejut mendengar teriakan dari arah pantai. Austin menoleh ke arah pantai dan terkejut melihatnya.

Sudah banyak orang yang berkumpul di bibir pantai. Austin sangat penasaran akan hal itu. Ia mengajak Iviana untuk mengecek apa yang terjadi. Tapi Iviana menolak karena ia sedang berkumpul dengan teman-temannya. Akhirnya Austin pergi seorang diri ke tempat ramai itu.

Ia belum tau sama sekali jika ditengah-tengah keramaian itu, adiknya Aubrey sudah merenggang nyawa akibat penyakitnya.

Akhirnya ia sampai ke tempat keramaian itu. Lalu sedikit mendorong orang-orang agar ia dapat melihat apa yang terjadi. Betapa terkejutnya ia!

Austin melihat Helendra sedang memangku Aubrey yang sudah memucat. Dan Helendra sudah menangis meraung-raung melihat sahabatnya meninggal.

" AUBREY!!! "

Helendra mendongak dan melihat siapa yang berteriak itu. Dan ia sama terkejutnya, melihat Austin datang kemari.

" Helendra apa yang terjadi!! "

Austin juga sudah menangis. Ia belum siap ditinggalkan adik semata wayangnya. Dia begitu menyayangi adiknya itu. Ya, walaupun ada rasa kecewa dalam hatinya karena Aubrey mencintai dirinya.

" Aubrey.. sudah pergi, Austin. Adikmu sudah pergi.. "

Austin yang mendengar itu semakin menangis. Ia sudah tidak peduli lagi dengan pakaian pernikahannya itu. Austin sedang kacau saat ini di hari bahagianya, orang yang amat ia sayang meninnggalkan dirinya.

" Helendra bawa dia ke rumah sakit. "

" Baiklah.. sepertinya adikmu sudah tidur dengan damai. "

Helendra tersenyum kecut melihat keadaan Aubrey. Kulit putihnya mendingin. Dan wajah cantiknya sudah  memucat.

Helendra berdiri dan menggendong Aubrey sambil menangis dan membawanya ke dalam mobil. Orang-orang disana juga membantu Helendra.

Austin harus ikut. Ia menceritakan semua kejadian yang ia lihat tadi kepada Iviana, istrinya. Iviana yang mendengar pun terkejut dan hampir jatuh pingsan. Austin dan Iviana masuk ke dalam mobil dan buru-buru berjalan ke arah rumah sakit sambil mengikuti mobil yang membawa Aubrey.

' Aubrey.. adik abang yang paling cantik.. Maafkan abangmu yang paling jahat ini ya.. Abang sangat menyayangimu. Kamu segalanya buat abang Brey.. Selamat jalan malaikat kecilku... Sampai jumpa kembali di Surga nanti. Semoga kita dapat berkumpul bersama-sama sebagai keluarga yang bahagia di Surga nanti. '


***

Qwunen Gorsberl, ayah dari Austin dan Aubrey Gorsberl sudah kembali dari Amerika dan menuju ke Bali.

Qwunen sungguh terkejut mendengar semua hal yang terjadi selama ia berada di Amerika. Ia menyesali segala kebodohan yang ia perbuat.

Kini ia sudah kehilangan anak gadisnya dari wanita yang ia cintai. Dan kini anak gadisnya itu sudah kembali ke pelukan wanita yang ia cintai. Afnery Gorsberl. Ibu dari Aubrey Gorsberl.

Selama perjalanan ia terus-menerus melamun. Ia tak sadar perbuatannya yang tidak mempedulikan anak-anaknya berakibat buruk.

Ia merutuki kebodohannya itu. Dan membatin..

' Aubrey anakku. Maafkan ayah nak. Ayah menyayangimu nak. Tolong sampaikan salam ayah kepada Ibumu. Wanita yang ayah cintai. Sampai jumpa lagi nak. Semoga kita dapat berkumpul lagi bersama-sama. '






•••

Adik, Segalanya.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang