7. Takut

2.9K 269 6
                                    

Kenapa perjalanan kali ini gue ngerasa singkat banget. Apa mungkin ini efek karena gue berangkat sama bidadari?

Dari pada banyak ngomong mendingan gue gendong Reina aja yang masih setia tidur. Untung aja koper gue ukurannya kecil jadi gue gampang untuk ngebawanya sambil gendong Reina.

Sampai diluar bandara gue bisa ngelihat Vera yang lagi nunggu didepan mobil. Guepun memberi kode ke Vera untuk membantu gue membawa koper. Sambil berlari kecil dia ngehampirin gue.

Dia berdecih "Kenapa gak bangunin Reina aja sih! Lo jadi repot'kan"

Dari nadanya bicara gue bisa tebak kalau Vera gak suka sama Reina. Guepun berhenti ngelangkah dan menatap kearah Vera yang berdiri disamping gue.

"enggak papa, gue juga enggak ngerasa direpotin. Toh gue suka sama dia" ucap gue dengan nada yang santai.

"dasar cewek sialan!"

Oke, gue gak bisa terima kalau cewek gue dikata-katain kayak gitu. It's okay kalau misalnya Vera gak suka sama Reina tapi jangan pernah ngatain dia apalagi didepan gue!

"lo kenapa sih?!" tanya gue dengan nada yang meninggi.

"gue? Lo yang kenapa Vin?! Semenjak ada dia—" Vera nunjuk kearah Reina yang masih gue gendong.

"—lo berubah! Lo bukan Kevin yang gue kenal!"

"seharusnya gue yang ngomong gitu ke lo Vera Wijayahasna!"
"kemana lo selama ini?! Disaat gue bingung gimana harus ngedapetin cewek ini? Lo enggak ada! Disaat gue mau nyapa lo! Lo menghindar! Lo teman gue atau bukan sih Ver?!"

Gue gak perduli lagi orang-orang yang memperhatikan gue dan Vera.

"apa teman? Selama ini lo angap hubungan kita hanya sebatas teman?! Setiap hari gue selalu ngebuatin lo sarapan, kita selalu jalan bareng, curhat bareng. Lo cuman ngangep gue teman?"
"gue gak habis fikir? Gara-gara cewek ini lo..."

Perkataan Vera dipotong oleh Reina yang bangun.

"loh, Mas Kevin? Kita dimana?" tanya Reina dengan suara yang serak.

"kita sudah di China, gak papa Reina tidur aja lagi" ucap gue sambil ngelus rambut Reina. "ini gara-gara lo Ver! Lo harusnya ngerti Reina lagi tidur!"

"gara-gara dia, Lo jadi marahin gue!"

Mungkin karena suara Vera yang makin tinggi Reina jadi sadar dan memberontak mau turun dari gendongan gue. Mau gak mau gue harus nurunin Reina.

"mbak Vera kenapa?" tanya Reina hati-hati.

"gak usah pura-pura baik deh, gue tahu sifat busuk lo!"

Reina langsung menundukan kepalanya. Gue langsung peluk Reina menghantarkan rasa hangat kebadannya. "gak usah didengarin ya Rei—" ucap gue berbisik ditelinga Reina.

"ayok kita pergi dari sini" ucap gue sambil menggenggam tangan Reina.

"dan satu lagi, Vera lo balik kehotel aja sendiri. Gue gak mau semobil sama cewek kotor kayak lo!"

Walaupun gue dan Reina sudah jalan duluan gue tahu kalau Vera lagi nangis. Reina ngelepas genggaman tangan gue.

"aku mau nyusul mbak Vera" lalu dia berlari kecil ninggalin gue.

Astaga! Ada apaansih dipikiran Reina dia tahu Vera gak suka sama dia masih aja mau nyusul si Vera! Mau gak mau gue harus nemenin Reina, gue takut tangan Vera bakalan kena ke Reina.

.
.
.
.
.
Tbc

Halo guys jadi baru update nih, hehehehe. Dont forget to voment ok!

Step By Step | Kevin Sanjaya [Complete] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang