27. Tekad!

2K 167 0
                                    

Amah sedari tadi menutup telinganya. Kakak sepupunya kalau sedang marah memang sangat menakutkan! Bahkan sedari tadi Amah sudah menahan airmatanya. Untung saja teman sekamarnya sedang pergi.

"cara lo yang terlalu kolot! Buat gue kehilangan Reina!"

Dengan gemataran Amah terus meminta maaf.

"lo gak perlu minta maaf, gue yang salah! Gue yang terlalu bodoh ikutin cara lo!"

Tetes demi tetes liquid bening berjatuhan di pipi Amah. Kevin yang melihat hal itu lantas terkejut. Dia langsung duduk di sebelah Amah dan mengusap-ngusap punggungnya halus. "gue minta maaf, kalau tadi gue udah kasar sama lo"

"a-aku yang harusnya minta maaf mas. Gara-gara aku ka-kalian—"

"ssssst! Udahlah gak usah dibahas"

Kevin menarik nafasnya dalam. "gue bakal berusaha ngelupain dia"

Amah menatap Kevin tajam. Ia dengan cepat menghapus airmatanya. Dalam pikiran Amah, selembek inikah kakaknya? Setahu Amah, Kevin adalah orang yang tidak mau mengalah, egonya terlalu tinggi. Tapi kenapa dalam masalah asmara dia malah seperti ini? Reina memang benar-benar membawa perubahan bagi Kevin.

Lantas mengapa Amah menatap Kevin tak suka? Tentu Amah kesal! Karena Kevin yang nampaknya tidak serius dengan hubungannya. Seharusnya jika memang Kevin cinta dengan Reina apapun itu rintangan yang ada di depannya harus dia lawan.

"mas enggak seris sama mbak Reina?"

"seriuslah! Kalau enggak serius gue udah pacaran sama cewek lain"

"kalau serius kenapa mas Kevin nyerah?"

SKAKMAT! Kevin tak bergeming.

"kalau mas Kevin memang suka, sayang dan cinta sama mbak Reina. Mas seharusnya berjuang buat dapatin mbak Reina lagi" lanjut Amah.

Kevin merogoh kantung celananya dan mengambil ponsel genggamnya. Entah apa yang Kevin ketik diponselnya. Yang pasti dia akan menelpone seseorang.

"selamat siang coach Henry"
"jadi gini coach, saya mau izin untuk besok saya enggak bisa latihan"
"ada urusan penting coach"
"ok, makasih ya coach"

Amah hanya melongo mendengar percakapan Kevin. Setelah sambungannya terputus Kevin masih mengotak-ngatik ponselnya.

"antar gue ke bandara sekarang. Satu jam lagi gue bakaln berangkat ke Surabaya"

"hah?!"

"gue bakalan bukti'in keseluruh dunia kalau gue serius sama Reina dan gak bakalan nyerahin dia ke siapapun"

Amah lagi-lagi menangis, ia terharu melihat tekad bulat Kevin yang memperjuangkan cintanya.

'27. Tekad selasi'

.
.
.
.
.
Tbc

Yuhuuu update lagi. Malam ini aku bakalan update episode terakhir dari Step by Step jadi tungguin aja.

Jangan lupa voment

Step By Step | Kevin Sanjaya [Complete] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang