20. FTV

1.9K 170 5
                                    

Reina masuk rumah sakit, sekarang dia ditanganin sama dokter dan perawat-perawat di dalam ruang UGD. Gue cuman bisa menangis sambil menyalahi diri sendiri karena gak bisa ngejagain Reina.

Orangtua Reina otw kesini, sedangkan anak-anak pelatnas sudah ngumpul di rs setelah mendapat kabar bahwa Reina kecelakaan. Vera datang bareng Fajar. Dan dia langsung meghampiri gue. Dengan tatapan yang sendu, seakan-akan dia juga tahu apa yang gue rasain. "lo yang sabar ya vin"

"kenapa? Kenapa harus Reina?! Kenapa gak gue aja yang ditabrak?!"

"astaga vin! Lo gak boleh ngomong kayak gitu!" seru Vera.

"sebenarnya apaansih hubungan lo sama Reina? Kenapa lo sampai sefrustasi ini?" tanya Jojo.

"iya, vin. Sebenarnya ada apa sih? Gue ngelihat kedekatan lo berdua jadi penasaran" timpal Rian.

"Kevin itu suka sama Reina" celetuh koh Sinyo.

"HAH?!" teriak Jojo dan Rian.

"bukan cuma suka, gue calon tunangannya! Malam nanti bokap & nyokap gue bakalan datang buat lamar Reina. Tapi semuanya jadi berantakan gara-gara gue!"

"vin, lo gak boleh nyalahin diri lo sendiri. Ini sudah jalan Tuhan" kata Fajar bijak.

Disaat-saat gue lagi menggila, orangtua Reina datang dengan wajah yang khawatir.

"kenapa Reina nak?" tanya tante Haryo dengan cemas.

"maafin saya om-tante, saya gak bisa jagain Reina. Dia kecelakaan. Saya minta maaf, saya benar-benar kecewa sama diri saya sendiri"

"sudah, kamu gak salah. Ini memang rancangan Tuhan yang harus kita hadapi. Reina pasti baik-baik aja" ucap om Haryo.

Gak lama setelah itu pintu UGD dibuka, dokter yang menagani Reina muncul dari balik pintu.

"keluarga Reina?"

"saya-saya ibunya"

"kondisi Reina baik-baik saja, ada pendarahan sedikit dikepalanya tapi sama sekali bukan masalah. Dia sudah sadar, kalian bisa menjenguknya setelah dia dipindahkan keruang rawat"

Kita semua langsung mengucap syukur karena Reina baik-baik aja.

[Step by Step]

Gue masuk kedalam ruangan bersama dengan orangtua Reina. Sedangkan anak-anak yang lain nunggu diluar. Reina duduk diranjangya sambil bersender. Senyumannya manis banget.

"ayah-ibu!" panggilnya

Reina langsung memeluk kedua orangtuanya saat mereka sudah berada di tepi ranjang rumah sakit.

"kamu kok bisa kecelakaansih nak?"

"maaf bu, Reina gak sengaja"

"bikin ayah sama ibu jantungan aja kamu"

Reina tetawa pelan. "maaf ya, janji deh gak gini lagi"

"ya memang harus! Awas kamu kecelakaan lagi. Ayah kurung kamu dirumah biar dikeloni sama ibu"

"ih~ gak mau"

Mereka mengobrol selayaknya keluarga tertawa, harmonis, benar-benar hangat banget.

"loh ada mas Kevin juga" ucapnya. Apakah gue sekecil itu sampai dia tidak bisa melihat gue di samping ayahnya.

"ya pasti donk, masa calon suami mu gak nemanin kamu dirumah sakit" ucap tante Haryo.

"hah?! Jangan ngaco deh bu, Reina gak dekat sama mas Kevin. Bisa-bisanya ibu bilang mas Kevin calon suami Reina"

Loh kok? Reina kenapa? Jangan bilang dia hilang ingatan, kok kayak FTV sih. Tolong kameranya mana? Biar gue bisa lambain tangan, tanda gue gak kuat menghadapi cobaan ini.

"jangan bercanda Rei! Ayah gak suka"

"loh apaansih yah? Memang kok"

"Reina gak ingat apa yang selama ini Reina lakukan?"

"ingat!"

"kok gak ingat tentang mas? Tentang kita?"

"maksudnya apaansih? Tolong jangan bikin aku bingung"

Gue langsung menekan tombol disamping tempat tidur Reina untuk memanggil dokter. Dengan segera dokter datang, gue menceritakan semuanya dan dia langsung memeriksa Reina kembali.

Selesai memeriksa Reina dokter itu mengajak gue untuk berbicara diluar meninggalkan Reina dengan kedua orangtuanya.

Anak-anak yang tadi santai langsung berdiri.

"Jadi Reina hilang ingatan, memang tidak semuanya. Namun dia kehilangan memorinya tentang beberapa hal, ini diakibatkan karena dia masih syok karena kecelakaan menyebabkan otaknya jadi melupakan beberapa kejadian yang dia alami" jelas dokter itu.

Gue hanya bisa tertunduk sambil menahan air mata gue.

"tenang aja, dalam beberapa minggu dia akan mengingat semuanya. Jangan pernah paksakan dia untuk mengingat kejadian yang dia lupakan karena dia bisa depresi, yang hanya bisa kita lakukan hanyalah menunggu"

Dokter itu pergi, anak-anak menghampiri gue.

"sabar vin"

"kenapa nasib gue kayak FTV gini sih?"

'18. FTV selesai'

.
.
.
.
.
Tbc

Aku minta maaf karena lama gak update. Itu semua karena aku lagi sibuk banget ngurus event osis dan lagi wattpad aku eror, enggak mau ngepublish part yang mau aku publish.

Pokoknya aku minta maaf sama kalian yang sudah nunggu lama.

Jangan lupa voment ya.

Sekali lagi maaf.

Step By Step | Kevin Sanjaya [Complete] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang