Ritual mandi malamku sudah selesai. Badanku terasa lebih segar. Aku mengenakan kaos singlet dan celana kolor pendek. Aku melangkah ke dalam ruang tidur. Aku melihat Rifal masih pulas dengan tidurnya. Kasihan... dia tampak kelelahan sekali. Aku membetulkan kain sarungnya yang tersingkap sambil memandangi wajahnya yang super cute. Alisnya tebal seperti barisan semut hitam, hidungnya mancung, kumisnya tipis-tipis manja, dan itu menambah kemanisan pada siluet rupanya. Apalagi bibirnya yang ranum bagai buah delima, sungguh bentuk rupa yang nyaris sempurna sebagai seorang laki-laki. Aku masih mengaguminya... dan rasa kagum ini mungkin akan berubah levelnya seiring dengan perjalanan waktu. Mungkin akan berubah jadi sayang atau mungkin akan menghilang.
Aku mematikan lampu kamar dan membaringkan tubuhku di sebelah Rifal. Aku memejamkan mataku dan mencoba mengkosongkan pikiranku agar aku cepat tertidur dan membawa rohku ke alam mimipi. Mimpi indah yang bisa membuatku bahagia.
Pukul 01.00
Aku masih melek, aku memainkan HP-ku dan mulai online.
Pukul 02.00
Tetap melek, aku sepertinya mengalami insomnia.
Pukul 03.00
Mataku mulai lelah.
Pukul 04.00
Aku baru benar-benar terlelap.
Pukul 09.00 aku terbangun. Si Rifal sudah tidak ada di ranjang. Aku mencari-cari dia di kamar mandi dan di sekitar kostan, tetapi aku tidak menemukan batang hidungnya. Motornya juga sudah tidak ada di tempat parkir. Mungkin dia sudah berangkat kerja. Apakah dia sudah tidak demam? Apakah dia sudah sembuh? Apakah dia sudah sarapan?
Hhmmmm... kenapa aku jadi memikirkan dia, sih? Memangnya siapa dia?
Aku kembali masuk ke dalam kamar. Aduh... mataku masih ngantuk sekali. Aku menjatuhkan tubuhku ke atas kasur, aku memeluk bantalku dengan sangat erat. Aaackkkhhhh.... aku pengen tidur lagi. Rasanya aku malas sekali untuk bekerja hari ini. Aku bolos saja!
‘’TEETTTT.... TEEETTTTT... TEEEETTTT...!!!"
Ada panggilan suara di ponselku. Pak Robby memanggil... O, my God... itu manager-ku,
‘’Hallo...’’
‘’Hallo ... Iqbal...’’
‘’Ya, Pak, ayak naon atuh?’’
‘’Kamu lagi ada di mana, Bal?"
‘’Eeeee.... a-aku... aku.... lagi di jalan, Pak!'’
‘’Oh... ya, sudah buruan datang! Tidak ada orang nih, pukul12.00 ada reservasi."
‘’Ya, Pak... iya!"
‘’TUT... TTUUUUUTTTTT...."
Panggilan berakhir.
Ackkkhhh.... tidak bisa bolos, deh! Aku bergegas ke kamar mandi dan segera berangkat ke tempat kerja.
Bbbbrrrmmmm... brrrmmmm....
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE U, BRO! (Kasih Tak Lurus)
Short StoryUntuk 13++ Dia sahabatku, aku menyukainya. Dia normal, aku abnormal. Kasih ini hadir, tetapi tak sampai. Karena kasihku, kasih tak lurus.