Part 25 : Kasih Tak Sampai

9.2K 188 103
                                    

Pagi lahir kembali dengan sangat cerahnya.

Mentari tersenyum manja membagi sinarnya yang hangat. Langit tampak biru berselimut awan putih yang tipis. Dan burung-burung berkicauan bersahut-sahutan menyambut betapa indahnya pagi ini.

Namun tidak bagi diriku. Karena hari ini adalah hari perpisahan aku dengan Rifal. Lelaki ganteng sekaligus manis yang telah memikat hatiku itu harus pergi meninggalkan aku dan kembali ke kampung halamannya. Aku sangat sedih dan mata ini berkaca-kaca mengiringi kepergiannya.

Aku mengantar Rifal hingga di sebuah perbatasan kota Bogor, entah mengapa aku belum ikhlas dan rela melepas bayangan sosoknya dari pelupuk mataku sehingga aku nekat mengantarkannya hingga sampai sejauh tempat ini.

"Hati-hati, Fal..." ujarku.

"Ya... terima kasih, Bal... Kamu juga nanti hati-hati baliknya..."

"Aku pasti akan merindukan kamu, Fal..."

"Ya, aku juga..." Rifal menepuk pundakku dan melepas senyuman lebar sebelum akhirnya dia melanjutkan perjalananya.

Tanpa sadar aku meneteskan air mataku, menatap kepergian Rifal hingga sosoknya benar-benar hilang dari pandangan mataku.

"I LOVE YOU, BRO!" teriakku dalam batin.

Aku menyeka air mataku, lalu aku memandang ke arah langit. Warna birunya membuatku sedikit tenang dan mampu menghiburku untuk segera move on dan kembali melanjutkan kehidupanku.

Demikianlah kisah singkat antara aku dan Rifal. Rasa kasih yang tak sampai. Karena kasihku, kasih tak lurus. Cintanya orang-orang belok. Cinta tulus yang tak bisa terwujud dengan mulus.

~S E K I A N~

"

"

"

"

"

"

"

"

"

"

"



I LOVE U, BRO! (Kasih Tak Lurus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang