(Revisi) Bab 2 - Bagian 12 - Perjuanganmu Sudah Berakhir

24 1 8
                                    

Komet 11

Bab 2 - Permulaan Baru

Bagian 12 - Perjuanganmu Sudah Berakhir

Di festival ulang tahun sekolah, Dano sedang sibuk-sibuknya. Dia menjadi panitia untuk para penggemar idol untuk mengurus segalanya. Kalau untuk kegiatan sekolah tidak terlalu merepotkan sih, paling bagiannya adalah bikin mural dan mengikuti beberapa olahraga. Yang menyibukkan adalah dia harus membuat poster dan spanduk besar untuk idol pujaan mereka, Nabilla. Dia juga kebagian untuk membagikan light stick.

Sebenarnya para penggemar idol sudah punya agenda tersembunyi. Pulang dari festival ulang tahun sekolah, mereka akan menuju ke gedung expotion spring untuk nonton Nabilla di teater. Mereka akan berhuhuhaha dan berwoi-woi ria. Itu adalah sumber kebahagiaan mereka.

Dano masih ingat, ketika seorang anggota idol memilih untuk lulus, para penggemarnya langsung menangis haru, tak kuat menahan air mata. Mereka menangis sesunggukan sampai semalaman. Salah seorang teman Dano katanya sampai tidak makan dan juga tidak keluar kamar saking sedihnya.

Dano jadi bertanya-tanya, apakah dia akan mengalami hal serupa kalau Nabilla lulus?

Pikiran semacam itu berkali-kali mencuat di dalam batinnya. Namun, dengan segenap usaha keras, dia mengenyahkannya. Dia masih muda dan artinya masih banyak waktu yang bisa dimanfaatkan.

Dia mungkin akan menjadi penggemar idol sampai beberapa tahun kedepan. Sampai kuliah mungkin, atau mungkin setelah dia bekerja juga bisa. Andai sudah bekerja nanti, pastinya dia akan memiliki lebih banyak uang untuk menonton Nabilla di teater.

Untuk sekarang dia sama sekali tidak memikirkan soal uang sih. Dia masih punya banyak dan tabungannya juga masih lebih dari cukup. Jadi memang tidak ada salahnya untuk tetap menjadi seorang penggemar. Ditambah lagi, dia adalah ketua perkumpulan. Dia harus memberikan teladan bagi anggota penggemar idol yang lain.

Ketika acara lari selesai, Dano bergegas ke ruang klub untuk mengambil perlengkapan. Memang sih akan ada pembagian door prize, tapi dia mengabaikannya karena bagaimanapun, acara idol di teater sudah akan dimulai beberapa jam lagi. Dia tidak mau telat. Dengan datang lebih awal, itu artinya dia memberikan semangat tambahan kepada para idol.

Namun, mengingat-ingat soal itu, dia tidak tahu bagaimana ceritanya hingga sewaktu dia berjalan untuk menuju lapangan sekolah ada seseorang yang mengikutinya. Dano menyadarinya. Sayangnya, ketika dia coba memergoki, dia mendadak tidak sadarkan diri.

Dano bangun di sebuah kastel yang tampak menyeramkan dan temaram. Layar tiba-tiba menyala dan ada suara yang berdengung. Suara itu menjelaskan kalau mereka akan diuji. Diuji apa? Dano memikirkannya.

Yang pasti, sekarang dia harus pergi ke tempat itu. Memang suara mengatakan kalau keamanan mereka akan terjamin. Setelah dia bertemu dengan panitia pertama juga, sepertinya tidak ada masalah. Mereka tampak bersahabat.

"Apa benar kami tidak akan diapa-apakan?" Dano bertanya.

"Tenang saja. Kami bukan orang jahat. Setelah ujian ini selesai, kalian akan diantar pulang."

Dano mau tidak mau menyetujuinya. Dia akan mengikuti ujian itu. Terlebih, untuk yang menang, mereka akan mendapatkan uang sebanyak sepuluh juga rupiah. Jumlah yang besar untuk anak sekolah sepertinya.

Terlebih Dano memilih untuk hidup mandiri. Itu adalah kesempatan yang tidak boleh disia-siakan. Selain itu, dia juga bisa bersalaman dengan Nabilla. Ah, memikirkan soal itu dia jadi lebih bersemangat. Yang harus dia lakukan hanya menggiring bola melalui jalan yang menanjak.

Dano sewaktu kecil sering bermain sepakbola. Jadi dia tidak ada kesulitan dalam menggiring bola. Dia mengikuti jalur yang ditentukan. Di setiap pemberhentian, dia melihat ke peta yang tersedia untuk memastikan dirinya tidak tersesat.

Komet 11Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang