Maaf

10 2 0
                                    

Bel pulang sudah berbunyi, Aly segera mengemas segala perlengkaan sekolah dan buku-buku pelajarannya.

Hari ini ia harus kumpul di lapangan untuk mendengarkan pengumuman penting yang akan disampaikan guru. Entah apa itu Aly tidak peduli, ia hanya ingin segera pulang untuk tidur.

Semalam Aly tidak bisa tidur, ia sibuk berdebat dengan Erza. Erza sibuk meminta maaf sedang Aly sibuk mempertahankan egonya.

Saat ia sudah menutup resleting tasnya, Aly mengejar Indah untuk mengucapkan terimakasih atas hadiah yang Indah selipkan kemarin.

"bagaimana bisa?" tanya Aly penasaran, karena ia sama sekali tidak tau kalau Indah memasukkan hadiah yang lumayan besar kedalam tasnya.

"hari itu, hari terakhir ujian. Kau pasti lupa kalau tasnya ada diluar dan kau sedang asik dengan kertas soalmu. Jadi saat kau masih belajar aku masukkan hadiah itu kedalamnya" jelas Indah membuat Aly memeluk Indah sambil berkali-kali mengucap terimakasih.

Setelah peristiwa mengharukan itu Aly berjalan keluar kelas sendirian, ia melihat koridor yang dipenuhi geng urakan yang tersohor itu.

Pasti ada dia. Batin Aly malas, tapi tak ada jalan lain, ia terpaksa lewat koridor itu agar bisa ke lapangan. Saat berjalan ia disoraki oleh teman-teman Erza. Suara Rozi dan Tander menjadi suara paling keras.

"kasih saja cepat. Keburu pergi. Uhuyy!" perkataan perkataan itu muncul dari setiap bibir siswa laki-laki yang ada di koridor.

Erza memegang tangan Aly, tapi Aly melepasnya. Erza mengucap maaf tapi Aly menghiraukannya dengan tetap berjalan lurus.

Namun niat Aly tergagalkan karena Ezy, salah satu teman Aly yang menyadari perseteruan antar dua sejoli ini, mendorong Aly mundur dan kembali pada Erza untuk bicara.

"maaf. Ini untukmu, selamat ulang tahun" Erza memberikan dua batang cokelat berbungkus warna ungu dengan pita cantik bewarna biru mengikat diatasnya.

Erza lalu pergi meninggalkan Aly yang dengan hormon remajanya kala itu membuatnya tersenyum manis. Ia lalu pergi ke lapangan, mendengar pengumuman libur ujian yang menghangatkan hati. Sayang sekali liburan itu membuatnya tak bisa bertemu Erza.

LAKUNA •Basedontruestory•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang