Sudah tiga bulan berlalu, hubungan Aly dan Erza makin membaik. Ditambah dengan kabar Rozi sudah mendapat pengganti baru yang konon katanya mereka belum resmi namun kabar kedekatannya sudah sampai kemana-mana.
Lucunya semesta mempertemukan Aly dengan perempuan benama Mifta itu. Perempuan yang dekat dengan Rozi. Namun kala itu Aly tak tau menahu kabar kedekatannya.
Aly duduk disamping siswi yang sama-sama mengikuti organisasi bertema pembuatan majalah sekolah. Siswi itu tinggi, dengan kulit sawo matang, mata sipit juga pipi tembam tidak membuat Aly tertarik mengajak bicara.
Namun salah satu siswi asing lainnya berucap. "kau pacar Erza bukan?"
"ah iya" Aly tak tau menahu dari mana siswi ini mengenalnya.
"wah benar. Kenalkan namaku Hiro, ini Siska dan yang disebelahmu itu Mifta" siswi bernama Hiro ini menunjuk satu persatu temannya sesuai dengan nama masing-masing.
"kau kenal aku dari mana?" heran Aly. Setaunya ia tak pernah berbicara dengan Hiro ini sebelumnya.
"ah aku kenal dari teman-teman. Kau tak tau kabar kau berpacaran dengan Erza sudah tercium sampai hidung kami" ucap Siska. Tiga sekawan ini semuanya bertubuh tinggi kecil. Yang membedakan hanya struktur wajah dan warna kulit mereka.
"oh aku tidak tau" jawab Aly disertai tawa. Entah bagaimana ceritanya Aly yang periang itu bisa langsung akrab dengan ketiga teman barunya. Yang lagi-lagi berbeda jurusan dengannya.
Sampai-sampai saat pemilihan pengurus organisasi, Aly terpilih menjadi bendahara dua. Dan ia harus bekerja sama dengan bendahara satu yang kebetulan jabatan itu diambil oleh Mifta.
Keduanya makin dekat, Mifta yang pendiam pun jadi tak segan-segan bercerita pasal kedekatannya dengan Rozi. Ia bercerita sudah pernah mendaki bersama, sudah sangat sayang, dan bagaimana sikap Rozi yang senang menghilang tiba-tiba namun ia dengan setia tetap menunggu.
Sampai suatu hari Mifta bercerita ia sudah pergi mendaki dengan Rozi dan Rozi yang tiba-tiba pergi meninggalkan Mifta tanpa kabar.
Tunggu sebentar. Hal ini seperti tak asing bagi Aly, iya ia lupa. Ia pernah seperti ini saat mendengar curhat dari Anin. Kenapa secara kebetulan Aly mengenal semua perempuan yang sedang kasmaran dengan Rozi?
Untuk kesekian kalinya Aly harus mentitah Rozi pasal Mifta. Tapi Rozi berkata ia bosan pada Mifta, yang awalnya ia ingin mengutarakan cinta namun ditunda entah karena alasan apa. Aly tidak terlalu ingin memaksa Rozi agar mengerti Mifta. Jadi ia biarkan Rozi dengan keputusannya. Aly memilih menemani Mifta dalam waktu sendunya.
Tiap malam saat Mifta tak dapat tidur, Aly dengan senang hati menemani Mifta sampai Mifta tertidur. Mengajak Mifta berbincang tentang buku, tentang apa saja yang bisa ia jadikan bahan pembicaraan.
Hanya satu harapan Aly. Semoga keduanya baik-baik saja.
****
Rozi memang suka membuat repot ya pada umur labilnya. Tapi tenang Rozi sebenarnya adalah sosok pria yang baik saat dewasa.:)