CHAPTER 6- PEREMPUAN BERJAKET MERAH & LAKI-LAKI BERJAKET BIRU

3.4K 294 35
                                    

Oni meringkuk di balik selimut tebalnya dengan erat. Baling-baling kipas angin masih berputar, benda yang paling setia saat menemani dirinya tidur dan terbangun.

Kini badannya tengah memutar, kesana-kemari, mencari posisi enak yang tak menentu. Bahkan sekarang kedua kakinya bersandar pada dinding tembok.

"I love you..."

"You love me..."

"We're a happy family..."

Lagu itu!

Telinganya ikut mendengarkan, jantungnya kini berdegup dengan kencang, matanya di tutup lebih rapat, bulu kuduknya perlahan bangkit, merinding.

Takut!

Oni takut!

Karena dia tahu...

Hanya Kayla yang sering menyanyikan lagu itu!

Tapi ini tengah malam, apa mungkin jika Kayla mengunjungi kamarnya pukul dini hari? Mungkin saja.

Tapi kebiasaan Kayla yang sering diketahui olehnya, dia suka mengetuk pintu kamar seseorang terlebih dahulu sebelum dirinya masuk.

Jadi siapa yang menyanyikan lagu itu di dalam kamar Oni? Oni juga tidak mendengar ada suara Kayla di sini, ataupun suara keluarganya yang lain. Jadi siapa yang sedang bernyanyi?

Dicengkeramnya selimut yang menutupi dirinya kuat-kuat hingga kedua tangannya sedikit berwarna kemerahan, di tutupnya kedua bola mata rapat-rapat hingga bulu mata lentiknya bersentuhan dengan kelopak mata. Beberapa kali Oni berdoa dalam hati, berbisik pelan pada Tuhan dan dirinya sendiri. Semoga saja hal buruk untuk hari ini tidak akan terjadi. Semoga saja begitu.

Tapi tidak bisa!

Hatinya berkata tutup dirinya rapat-rapat, tapi otaknya berkata lain. Dia berbilang yang sebaliknya. Hatinya kalah, dorongan egonya yang keras meruntuhkan segala resiko yang harus ia tanggung.

Oni membuka kedua matanya.

Ada bayangan hitam di balik selimut yang dikenakannya.

Itu adalah hal pertama kali yang ia lihat saat membuka mata.

Bayangan hitam itu terdiam di depannya, tidak pergi, ataupun terbang. Jika Oni berani untuk menyibak selimut yang sekarang dicengkeramnya, maka bayangan hitam itu akan membentuk sosok yang mengerikan. Sosok yang pernah hilang, yang pernah diketahui oleh orang.

Oni menutup matanya kembali. Sialnya mengapa rasanya sangat sulit!? Seperti ada sesuatu yang sedang menahannya. Hal itu membuat dirinya mau tak mau kembali melihat bayangan hitam yang ada di hadapannya.

Napasnya memburu, dilihatnya bayangan hitam itu tetap terdiam di hadapannya, sama sekali tidak berniat untuk pergi.

Oni resah, ia tidak bisa mengontrol dirinya lagi. Dengan rasa takut dan penasan yang meledak-ledak di otaknya ia memberanikan diri, tangannya menyibak selimut yang beberapa jam lalu sempat digunakan untuk menyembunyikan tubuhnya.

"AAAAAAAAAAAAAAA....AAAAAA...AAAAAAAA....AAAAA!!!!!!!" mulutnya berteriak dengan keras, tangannya digunakan untuk menutupi kedua matanya yang sangat berharga dari apa yang dilihatnya tadi.

Sosok itu bukan berdiri, melainkan merangkak! Sebuah kakinya yang terlihat dingin di tekuk ke atas, hingga membuatnya melayang di udara, sedangkan kaki kirinya di gunakan sebagai bahan tumpuan tubuhnya agar bisa berjalan dengan gerakan terseok-seok. Tangan kanannya memegang selimut milik Oni, sementara tangan yang satunya melayang dengan ringan di atas udara. Rambutnya hitam kusut, seperti benang layangan yang tergulung-gulung. Wajahnya masih di sembunyikan, tapi bibirnya melebar panjang, hingga deretan giginya yang tajam dapat Oni lihat dengan jelas. Darah berwarna merah pekat mengalir sangat deras di ranjang Oni.

Dolls of Death [TAMAT!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang