CHAPTER 13- KELILING LONDON

2.9K 310 14
                                    

Audrey langsung terbangun dari tidurnya kala mendengar suara pesan masuk dari handphone yang terletak di bawah bantal tidurnya. Ia langsung membuka kata sandi handphonenya di papan layar utama dengan gerakan jemari yang lincah.

+020-XXX-XXX-XXXX

Audrey menyeritkan keningnya. Nomor telepon siapa ini?

+020-XXX-XXX-XXXX
Kita ketemuan disekolah hari ini. Gue Ella, gue harap 20 menit lagi lo bakalan dateng.

Audrey baru ingat jika hari ini ia akan mengerjakan tugas kelompok penelitian bunga lavender di perkebunan Hitchin Lavender. Mereka sengaja memilih perkebunan Hitchin Lavender karena lokasinya tak jauh dari London.

Audrey menjatuhkan handphonenya dengan asal ke permukaan tempat tidur tanpa membalas ataupun menyimpan nomor telepon Ella.

Audrey beranjak dari tempat tidurnya, ia segera berjalan menuju kamar mandi untuk bersiap-siap.

***

Suara keributan dimeja makan menyambut kedatangan Audrey.

Langkah Audrey berhenti, ia sama sekali tidak ada niat untuk duduk dimeja makan bersama, ia sama sekali tidak punya niat untuk sarapan dengan keluarganya pagi ini.

Audrey memandangi Emly dengan wajah datarnya. Ia terus memperhatikan setiap gerak-gerik yang dilakukan Emly. Bagaimana cara Emly membuat keributan dengan Kayla dimeja makan pagi ini. Bagaimana semua orang yang duduk dimeja makan tertawa karena lelucon Emly.

Bagaimana bisa kakaknya semakin hari terlihat semakin membaik? Bagaimana bisa wajah kakaknya terlihat baik-baik saja? Sangat baik malah, seperti tidak ada sesuatu yang telah terjadi sebelumnya, seakan semua keadaan baik-baik saja seperti biasa. Bagaimana bisa seperti itu!?

Mungkin, bagi saudara Audrey yang lain, perasaan mereka sangat senang karena sikap Emly bisa kembali normal seperti biasanya dalam waktu singkat.

Tetapi untuk Audrey, entah kenapa hanya ia sendiri yang tidak bisa menerima kenyataan itu. Seakan ada sesuatu yang janggal dibalik sifat Emly. Tapi sayangnya Audrey tidak tahu apa itu.

"Eh, ada Kak Audrey. Sini Kak, kita sarapan bareng, hari ini Kak Emly masak yang enak-enak loh buat sarapan." ajak Kayla saat dirinya menyadari kedatangan Audrey.

Audrey tidak menjawab ajakan dari Kayla. Ia menghela napas dengan berat sambil melangkahkan kakinya ke lemari pendingin.

"Lo mau kemana Aud? Pake baju kok rapih amat." celetuk Yosa saat melihat penampilan Audrey yang menurutnya begitu rapih.

"Ke sekolah," jawab Audrey dengan singkat sambil mengambil sebungkus pie dari dalam lemari pendingin.

"Ngapain? Ini kan hari libur." Yosa bertanya lagi.

"Ngapain kek, pingin tau aja urusan orang."

"Makan dulu, Aud. Kakak masak banyak nih, jarang-jarang kan kakak bikin sarapan dirumah." Emly menyuruh Audrey untuk sarapan bersama. Pasti lebih seru.

Audrey melirik berbagai macam menu makanan yang ada dimeja makan. Dari jauh saja sudah terlihat menarik menurutnya, apalagi jika dimakan. Tapi sayang, Audrey sedang tidak ingin sarapan bersama.

"Nggak, makasih." tolak Audrey tanpa menoleh kearah Emly.

Audrey membuka bungkus pie berwarna merah yang ada ditangannya. Kakinya perlahan melangkah, meninggalkan meja makan. Menurutnya, sebungkus pie sudah cukup untuk mengisi perutnya yang kosong. Setidaknya untuk pagi ini.

Dolls of Death [TAMAT!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang