Kura Kura Ganas

5K 370 4
                                    

"Ma kakak ni uda minta maaf lo" Fian masih membujuk Krist yang bahkan enggan melihat kearah anaknya.

"Papa kan tadi juga uda line bakal balik telat" Pun suaminya. Sangga.

Krist melirik kedua makhluk dikanan kirinya. Tenang bukan malaikat, Sangga dan Fian memang duduk di sampingnya.

"Hmm terserah, udah sana gangguin orang nonton aja"

"Ih mama nih padahal aku rela nerobos ujan, gak makan dari siang biar bisa dinner bareng" Fian mengerucutkan bibir, sambil beranjak menuju kamar. Merajuk, buah memang jatuh tak jauh dari pohon.

Sangga menghela napas istri dan anaknya itu sama, dia menjatuhkan kepalanya ke sofa "Kasian dia krist abis rapat malah disewotin, ntar kalo sakit kamu juga yang binggung"

"Udah kalo salah juga jangan ceramah, sana ganti juga"

Menurut bukan bermaksud menjadi suami takut istri tapi Sangga lebih senang membiarkan prianya meluapkan semua kesal dan berbicara kemudian.

Mata Krist mengikuti langkah Sangga yang masuk ke kamar mandi diikuti suara mengucur dari shower, dia lalu beranjak ke dapur. Berkutat dengan kompor dan microwave entah apa yang dia buat.

Ini hari Sabtu keluarga kecil ini memang sepakat menjadikannya family time. Bukan Minggu karena minggu mereka punya agenda wajib lain setelah pindah ke perumahan cemara.

Sabtu ini berbeda karena Fian sebagai koordinator acara di kampusnya harus rapat dengan panitia inti dan Sangga punya jadwal menguji hingga pukul 3 sore. Krist sudah menggerutu sedari pukul 5 karena nyatanya kedua pria tersayangnya belum pulang hingga jarum jam menunjukkan angka 7. Jangan lupakan hujan angin yang membuat lelaki ini semakin khawatir.

20 menit Krist sibuk memindahkan hidangan dari dapur ke ruang tengah, tradisi mereka saat qtime adalah movie marathon dan makan besar

"Uda bebersih belum? katanya laper? buru mama sama papa tunggu di ruang tengah" Krist mengetuk pintu kamar anaknya saat melihat Sangga keluar dari kamar mandi dengan baju santai. Sangga sebenernya selesai lebih cepat dia sengaja mengurung diri.

Pintu terbuka dengan muka Fian yang masih kusut hidungnya merah seperti orang mau flu.

"Katanya gak mau masak sekarang suruh makan" racaunya

"Berisik amat dah remaja sini pesta suki sama minum coklat uda mama siapin nih biar gak pilek" saut Sangga yang sudah bersandar di kaki sofa

Fian menengong Krist dan malah mendapat raut acuh "Mau marathon apanih buru keburu malem ntar malah sakit"

Sangga dan Fian saling bertatapan dan tersenyum, Fian melangkah kearah ibunya itu dan ikut memilih film

'Dasar makhluk tsundere untung sayang' batin Sangga

Komplek Cemara - The SkyyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang