Olahraga

1.3K 106 16
                                    

Suara napas yang memburu terdengar keras dari kamar Frank. Ini hari minggu pagi jarum pendek masih belum menyentuh angka 8 gak biasanya anak tengah Tawan uda bangun.

Nanon yang hari itu mau nemenin Ohm latian uda rapi dari jam 7, ngeliat pintu kamar kakaknya heran.

"Dek ngapain?"

"Si Frank ngapain bun? berisik amat pagi-pagi"

New menepul mulut bungsunya "Panggil kakak!! biasaan"

Nanon hanya menutup mulutnya dan menganggakat tanda damai '✌️'.

New baru menginjak lantai dua makanya tidak langsung mengkonfirmasi apa yang dilakukan Frank dikamar.

'Turunin kek yang temponya aku capek'

New terdiam dia baru ingat Drake menginap semalam.

"Kamu turun aja dek biar bunda yang ngecek kakak" Setidaknya New harus melindungi telinga bungsunga dari hal-hal buruk. Walau dia yakin Nanon pun sudah melawati batas kata 'benar'

Nanonnya sih emang mau turun ogah dia kalo suruh bangunin Frank minggu gini. Toh bentar lagi pacarnya jemput gak ada waktu dia buat ngurusin kakaknya. Tolong adik-adik jangan contok adik Nanon ini.

Balik lagi ke New yang masih belum ngapa-ngapain di depan kamar anaknya.

'Sumpah yang aluda capek aku tu ini masih pagi masa harus 5 sesi'

'Iyalah kalo gak gitu programnya gagal'

Kepalanya New seperti mau pecah, dia amat yakin suara pertama adalah suara Drake dan yang lain berarti suara Frank.

'Aku capek serius!!!'

'1 sesi lagi deh nanggung ini sekalian keluar semua'

New tidak tahan dia harus menyelamatkan sejenisnya dari anaknya sendiri. Ketukan pintu terdengar diiringi suara New.

"Kak Kakak kamu ngapain? Ato turun sarapan"

"Iya bun bentar tanggung"

'aduh' kata Drake membuat New semakin gencar mengetuk pintu.

"Kak bunda tau kamu masih muda, masih kiat tapi ini masih pagi kasian Drake"

Dari luar New bisa mendengar jelas helaan napas yang pasti dari keduanya. Jelas saja Nanon mengeluh kakaknya berisik.

"Justru ini buat Drake bunda biar cepet jadi"

Belum ada tanda bahwa Frake mau membuka pintu kamarnya.

"KAK!!! Keluar cepet atau bunda gak bolehin Drake nginep lagi"

"Ini Drake buka kok bun, bentar"

Pandangan pertama yang New lihat adalah Drake yang penuh keringat. Setengah badannya bersandar di pintu.

"Frank jahat bun, Kaki Drake sampe lemes"

Shit!!! New lupa jika semua urat malu pacar anaknya telah hilang entah kemana. Takdir memang kejam.

"Lagian ngapain sih begituan pagi-pagi?"

"Lah olahraga kan emang bagusnya pagi bun"

Frank yang menjadi tersangka utama sesi olahraga pagi ini memberi pembelaan.

"Tapi gak 5 sesi juga Frank, coach aja paling cuma ngasih 2-3 sesi"

Tunggu sepertinya ada yang salah dengan otaknya New tentang definisi 'olahraga' yang di maksud dua pemuda di depannya.

"Drake ngelakuin ini sama coach juga?"

"Iya bun ini Frank bantu Drake soalnya coach lagi pulang kampung" Drake menunjuk alat treadmil yang belum dibereskan juga beberapa barbel.

"Bunda ngira kita olahraga model yang lain ini pasti" Frank terkikik melihat pipi New memerah bahkan sampai telinganya juga. New seketika berbalik dan berjalan ke tangga.

"Udah buru turun, kalian ini bikin ribut"

"Aih aih aih bunda ni pagi-pagi otaknya ribut"

"Frank"

"Nanti kakak bilang ke ayah deh bunda kangen olahraga malem sama ayah"

Detik berikutnya hanya terdengar teriakan New menyuruh Frank mandi dan tawa terbahak si tengah.

Komplek Cemara - The SkyyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang