Pembukaan

22.6K 1.2K 300
                                    

🎵 Lee Seung Gi - I'Am A Bad Guy.

~*~*~*~*~*~*~

Brakkk....

Suara pintu ruangan di buka oleh seseorang pria manis yang kini melipat kedua tangannya di dada melihat apa yang terpampang jelas tepat di depan matanya. Pria berparas manis itu hanya tersenyum sinis lalu melangkahkan kakinya memasuki ruangan itu, sembari bertepuk tangan seolah tengah menonton pertunjukan yang sangat hebat.

Sementara kedua orang yang tertangkap basah sedang bercumbu, serta menggunakan pakaian tidak lengkap itupun, segera mengunakan kembali pakaian yang mereka lepaskan beberapa saat yang lalu sebelum pria manis itu memasuki ruangan ini.

"Oh, kenapa berhenti?" Krist mengambil sesuatu yang tidak sengaja di injaknya itu, lalu menatapnya dengan sangat datar, ketika bra wanita yang tadi tengah duduk di pangkuan kekasihnya itu kini berada di tangannya, "jangan lupakan ini jalang."

Krist melemparkannya tepat di depan wajah Singto, "Apakah kau puas bermain dengan jalang itu? Oh, sepertinya Iya." Krist mengangkat bahunya tak acuh sembari melangkahkan kakinya untuk pergi dari sana sebelum tersenyum sinis, "kau yang memulai duluan jadi jangan salahkan aku, sampai bertemu di rumah nanti." Hanya itu yang Krist ucapakan sebelum melangkah kakinya pergi dari sana.

Sementara Singto mendesah frustasi, sebelum memakai pakaiannya dengan asal, dan berlari menyusul Krist tetapi Singto tidak bisa mengikuti kemana perginya pria itu, padahal Singto yakin Krist pasti ada di sekitar sini, membuatnya menjadi curiga, jangan-jangan....

*
*

"Aahhh ... Aahhh ... Aahhh ...."

Pria berparas manis itu mendesah, ketika seseorang yang ada di hadapannya itu kini mengecup ceruk lehernya, membuat Krist sedikit kehilangan batas, tangan pria manis itu menggerayangi seseorang yang ada di hadapannya, menyelusup masuk ke dalam celana yang di kenakan oleh pria itu, dan meremas gundukan kecil di antara pangkal paha pria itu.

Tiba-tiba saja suara pintu bilik kamar mandi tempat Krist berada sekarang terbuka, tetapi krist hanya tersenyum sinis seolah tengah menantang ketika ada seseorang yang menarik tubuhnya untuk menjauhi mangsa yang baru saja di dapatkannya itu.

"Kau benar-benar menantang ku, baby?"

"Menurutmu?"

Singto menganggukkan kepalanya, lalu menatap seseorang yang bersama dengan Krist itu sengit, "Cepat pergi! Jika kau masih mau selamat, atau aku akan memecatmu!"

Seseorang yang bersama dengan Krist itupun langsung berlari dengan terbirit-birit meninggalkan kedua pria itu yang masih berdiam diri di tempatnya, dengan cepat Singto keluar dari bilik toilet  itu dan mengunci pintu utamanya dari dalam, agar tidak ada yang bisa memasukinya.

"Ou, apa yang kau lakukan?"

"Memberimu pelajaran."

Krist menatapnya dengan datar, "Lain kali saja, aku malas, dan tidak mood melihatmu. Bekas jalang mau menyentuhku, aku tidak mau tertular kuman."

"Apa kau marah baby?"

"Marah? Untuk apa? Jangan gila."

Singto menarik pinggang Krist untuk mendekatinya, lalu menyatukan bibir mereka berdua. Krist dengan kesal menampar wajah Singto.

"Jangan berani-berani menciumku dengan bibir yang kau gunakan untuk mencium jalang itu, dasar sampah!"

"Harusnya kau menghapusnya bukan justru menamparku." Singto menakup wajah Krist lalu mengarahkannya untuk menatapnya, tetapi karena Krist menolaknya, membuat Singto mendekap erat tubuh pria manis itu, sembari menekankan bagian bawah tubuhnya yang mengeras itu pada perut Krist, "aku tadi sedang memikirkanmu, tiba-tiba dia datang, dan menggodaku, jadi itu bukan salahku kan." Singto menghujani leher Krist dengan kecupan-kecupan ringan.

[24]. SLAVE { Crazy Love }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang