Crazy Love - 13

8.7K 760 142
                                        

Derap langkah seseorang yang berlari dengan panik di sebuah lorong panjang rumah sakit, bergema kesekelilingnya. New dengan gusar mencari letak ruangan di mana Krist saat ini tengah di tangani, bersama dengan Earth dan juga Tay yang berlari di belakang pria itu. Raut wajah kedua suami New itupun juga terlihat sangat cemas.

Bagaimana tidak, baru saja beberapa jam ketiganya pergi, tiba-tiba saja yang di dapatkannya kabar jika Krist masuk rumah sakit dan mengalami pendarahan. Sontak saja ketiganya jadi panik, padahal tadi saat mereka pergi Krist terlihat baik-baik saja, jadi kenapa bisa kondisi Krist berubah drastis hanya dalam beberapa waktu.

Ketiganya terus mencari ruangan itu dengan panik, hingga akhirnya menemukan Singto yang tengah mendudukkan dirinya di depan sebuah ruangan. Langsung saja mereka menghampiri pria itu.

"Sing...."

New mencoba menormalkan nafasnya yang terengah-engah, karena berlari sepanjang jalan tadi, bahkan terus mengumpati kedua suaminya karena lama sekali membawa mobilnya, mereka sempat terjebak kemacetan, sebab ada sedikit kecelakaan di jalanan tadi, hingga akhirnya mereka datang sedikit terlambat, padahal Mean sudah menelepon mereka ketika Singto menuju ke rumah sakit.

"Kalian datang."

"Tentu saja, aku hampir jantungan asal kau tahu saja. Takut terjadi sesuatu pada keponakanku."

Singto hanya tersenyum simpul ke arah New, sembari menatap ruangan yang ada di belakangnya, "Krist sedang di tangani."

"Kenapa bisa dia menjadi seperti itu?"

"Ini salahku. Aku tidak bisa menjaganya dengan baik."

"Kau itu, bagaimana bisa? Krist terjatuh dari tangga? Terpeleset atau bagaimana?"

"Ada yang mendorongnya."

"Siapa?"

"Wanita yang mengaku-ngaku hamil anakku itu. Aku membawanya ke rumah, dan dia menyerang Krist, ketika aku lengah."

Tangan New mengepal sebelum memukul bahu Singto, "Astaga, kenapa kau mendadak bodoh? Tidak bisakah kau pintar sedikit saja, Singto? Untuk apa kau membawanya menemui Krist? Sekarang di mana Wanita sialan itu?"

"Akukan hanya memintanya untuk menjelaskan saja, aku tidak mengenalnya. Kalian semuakan tidak percaya padaku."

"Kemana wanita itu? Jawab aku!"

"Sudah mati mungkin, aku tidak tahu."

"Kau membunuhnya begitu saja? Setelah dia melukai Krist, bahkan anakmu? Kenapa kau itu benar-benar bodoh sekarang!"

"Aku panik! Sudahlah, jangan membuat ku semakin pusing."

Singto mendesah kesal, sembari menatap ke arah jam tangannya, kenapa dokter yang ada di dalam sana belum kunjung keluar juga, apa Singto harus mendobrak pintunya, dia sudah sangat khawatir, tetapi ini sangat lama untuk Singto bersabar.

"Mean, dimana bocah itu? Kenapa dia tidak ada?"

"Mean?" Pria itu mencoba untuk berpikir, sungguh dia melupakan Mean, padahal tadi adiknya itu ada di rumah bersama dengannya, tetapi Mean tidak mau ikut Singto kerumah sakit, anak itu bilang ada yang harus dirinya urus, "dia tidak ikut, aku tidak tahu dia kemana."

"Bocah itu benar-benar, keadaan genting seperti pasti dia selalu menghilang."

"Sudahlah phi New, jangan marah-marah, aku pusing sungguh. Jadi jangan membuatku semakin pusing."

Perlahan Singto menyandarkan kepalanya di kursi panjang rumah sakit itu, seraya memejamkan matanya, pria itu meletakkan lengannya ke arah kepalanya. Semoga Krist baik-baik saja, hanya itu yang Singto inginkan sekarang.

[24]. SLAVE { Crazy Love }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang