Hiruk pikuk banyaknya para mahasiswa yang berlalu-lalang itu kini terjadi pada salah universitas ternama di kota Bangkok. Seorang pria manis berjalan di lorong gedung fakultasnya sembari tersenyum manis pada setiap mata yang memandangnya. Seolah tengah menggoda mereka untuk mendekat ke arahnya, sembari mencari mangsa untuk di dapatkannya hari ini, dan ketika Krist mendapatkannya, tiba-tiba saja dari arah belakang ada yang merangkul bahunya, membuat wanita yang di incarnya itu pergi lebih dulu sebelum Krist sempat mendekatinya.
"Sial! Kenapa kau muncul di saat yang tidak tepat, bangsat!"
Krist memukul kepala pria mungil di sampingnya dengan kesal, tidak memperdulikan rintihan kesakitan yang di keluarkan oleh pria berperawakan mungil yang merupakan temannya itu.
"Oi, Krist kenapa kau memukulku? Aku salah apa?"
"Kau lahir kedunia ini saja sudah kesalahan."
Gun menatap temannya itu dengan mendengus kesal. Apa-apaan itu yang Krist katakan, kehadirannya itu anugerah bagi orang tuanya tahu, hanya Krist saja yang merasa jika kehadiran Gun itu hanyalah sebuah kesalahan.
"Tadi malam kau bersama siapa?"
"Kenapa kau mau tahu?"
"Aku, Plan dan yang lain mencarimu tapi kau hilang."
Pria berparas manis itu hanya mengangkat bahunya tak acuh, "Bersama wanita tentunya, seperti tidak tahu aku saja."
"Oh benarkah? Aku kira kau tidak mendapatkannya, padahal aku dan Plan mendapatkannya tadi malam."
"Tentu saja, sekarang dia masih mengejarku."
"Siapa?"
Tanya Gun penuh keingintahuan. Siapa yang Krist dapatkan tadi malam sampai pria manis itu pergi begitu saja meninggalkan Gun dan yang lainnya di klub tadi malam.
"Mylan."
"Benarkah?"
"Kau pikir aku bohong?"
Gun berdecak kagum, "Bagaimana dengan gadis itu?"
"Apa maksudmu?"
"Jangan berpura-pura tidak tahu!"
"Biasa saja, tidak ada bedanya dengan yang sudah-sudah."
"Benarkah? Dari yang aku dengar dia sangat ..." Gun menggantungkan ucapannya sambil menatap ke arah kiri dan kanannya, ketika keadaan aman barulah Gun melanjutkan ucapannya, "liar jika berhubungan seks."
"Kau percaya jika dia hanya diam saja seperti patung dan tidak bergerak sama sekali? Omong kosong darimana yang kau dapatkan itu. Aku kira ular tapi ternyata dia tikus. Hanya membuang waktuku saja." Krist membuang nafasnya kasar, "bahkan kau tahu jika tubuhnya biasa saja."
"Bukankah dadanya sangat besar?"
Krist tertawa mendengarnya, "Kau mau aku mengatakan yang sesungguhnya?"
Gun menggelengkan kepalanya," Sayang sekali jika seperti itu, aku tidak akan mendekatinya."
Pria mungil itu mengerti apa yang di maksud oleh Krist, jika Krist tidak mau mengatakan seperti itu, jadi wanita itu tidak memuaskan sama sekali, padahal terlihat sangat liar dan seksi tetapi sepertinya apa yang mereka lihat itu belum tentu kenyataan yang ada, siapa tahu saja wanita itu hanya bergaya seperti itu untuk mereka lirik namun kenyataannya kosong.
"Bersama siapa kau tadi malam?"
"Aku?" Tunjuk Gun pada dirinya sendiri, sembari tersenyum bangga pada Krist, "Jane."
"Apa dia sakit mata?"
"Tidak, dia bilang aku tampan."
"Sepertinya kau menghipnotis dia. Seperti om-om cabul yang memperkosa korbannya dengan cara seperti itu."

KAMU SEDANG MEMBACA
[24]. SLAVE { Crazy Love }
Fanfiction[ COMPLETED ] "Tugasmu hanya satu berbaringlah di sana," tunjuk seseorang pemua berkulit Tan pada seorang pemuda lain di sampingnya, "mendesahlah lalu puaskan aku." "Jika aku tidak mau bagaimana?" Pemuda berkulit putih itu bertanya sembari menatap s...