Spesial Chapter

14.4K 774 154
                                    

Suara samar-samar tangisan bayi terdengar keseluruh sudut ruangan. Hal itu sontak saja mengganggu kedua orang yang tengah tidur berpelukan di atas tempat tidur dengan saling bertelanjang dada itu, berserta selimut tebal yang menutupi bagian tubuh bagian bawah keduanya, yang sama-sama tidak mengenakan sehelai benang apapun di baliknya.

Krist adalah orang yang pertama kali sadar, dan membuka matanya, lalu dengan cepat mengguncang pelan bahu suaminya, agar pria itu bangun. Akan tetapi Singto tidak kunjung bangun juga. Membuat Krist sedikit merasa kesal, tangan pria manis itu meluncur masuk ke dalam selimut yang kedua kenakan, dan menekan sesuatu di bawah sana, membuat seseorang di sampingnya itu langsung membuka matanya.

"Sakit, Krist. Ada apa? Memangnya yang tadi belum cukup?"

Singto menarik tubuh Krist, dan semakin mengeratkan pelukan keduanya, memisahkan jarak di antara keduanya. Krist dengan cepat mendorong pria itu untuk menjauhinya.

"Bodoh! Memang kau tidak mendengarnya? Anak kita bangun, cepat gendong. Mungkin mereka haus."

"Kenapa harus aku?"

Pria itu membalikkan tubuhnya untuk menghindari Krist, berpura-pura untuk tidur lagi. Tentu saja hal itu semakin membuat Krist kesal, dan akhirnya justru menendang Singto hingga jatuh terjungkal di atas lantai.

"Auw, Krist sakit."

"Kau mau berpura-pura bodoh, atau memang bodoh sungguhan?"

"Kau tidak bisa di goda! Tidak asik."

Hanya tatapan tajam saja yang terarahkan dari Krist kepada Singto, pria manis itu mengangkat selimut sampai sebatas bahunya, sebelum memejamkan matanya. Tadi Singto sudah berjanji pada Krist untuk menjaga anak mereka ketika keduanya bangun, dan sekarang setelah mendapatkan apa yang dirinya mau, enak saja Singto mau mengingkari janjinya. Memangnya Singto pikir Krist akan diam saja, ketika pria itu melakukan hal semacam itu padanya.

Tentu saja tidak, Krist sedang tidak ingin bermain-main. Dia lelah, daripagi mengurusi dua anak sekaligus, dan ketika malam tiba dia juga harus mengurusi bayi besar itu, masa tengah malam Krist juga yang harus mengurus kedua anaknya lagi. Lalu apa tugas Singto?

Hanya menanam benih saja, dan berpangku tangan sesudahnya. Krist tidak bisa di perlakukan seperti itu, memangnya dia itu mesin pembuat anak apa, yang bisa memuaskan Singto, dan mengerjakan segalanya sendirian. Krist lelah dia juga butuh istirahat.

"Cepat buatkan mereka susu, aku mau tidur! Jika mereka sampai menangis ketika aku bangun! Kau lihat saja nanti, aku akan membuat milikmu tidak bisa berdiri lagi, supaya kau tidak mengacaukan istirahatku."

"Ou, tadi kau tidak bilang apa-apa, sekarang justru marah-marah."

Krist langsung membuka matanya lagi, dan melirik sinis ke arah Singto, hal itu langsung membuat Singto dengan cepat memakai pakaiannya, dan berjalan ke arah tempat tidur bayi yang berada tidak jauh dari tempat tidurnya.

Tangan Singto mengusap lembut salah satu pipi anaknya, sebelum menggendong salah satu dari keduanya, karena anak itu paling rewel, padahal adiknya bersikap biasa saja meskipun menangis akan tetapi tidak seheboh sang kakak, membuat Singto teringat dengan Krist, sifatnya mirip seperti pria manis itu, selalu saja cerewet dan juga membuat gaduh keadaan.

"Sayang phi mau keluar, membangunkan Mean. Jadi cepat kenakan pakaianmu lagi."

"Tidak mau, aku bahkan tidak bisa beranjak sedikitpun dari sini, sudahlah aku mau tidur. Aku lelah."

Singto mengangkat bahunya tak acuh melihat hal itu, dan langsung melangkahkan kakinya pergi, dia membutuhkan orang lain untuk membantu mengurus dua anak sekaligus di malam hari. Sebenarnya semuanya tidak akan seperti ini, jika Krist mengijinkannya untuk menyewa perawat untuk kedua anaknya. Hanya saja Krist menolaknya mentah-mentah, dengan alasan tidak mau Singto ada main dengan baby sitter anak mereka. Bukankah itu adalah alasan yang sangat bagus, sampai Singto ingin memukul Krist, supaya pria itu sadar, namun Singto tidak tega melakukannya. Membuat Krist sampai sekarang tidak kunjung sadar juga.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[24]. SLAVE { Crazy Love }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang